Yang Miskin yang Dilarang Mabok

Gelombang protes RUU Minol agaknya masih terus berlanjut. Setelah diumumkannya RUU tersebut masuk ke dalam Prolegnas tentu mendapat respon yang luar biasa dari semua lapisan  masyarakat, tak terkecuali musisi. Ya, memang tak bisa dipugkiri minuman yang memiliki kandungan alkohol itu sulit sekali dilepaskan dari dunia musik.

Untuk merespon masuknya RUU yang penuh  kontroversi tersebut ke dalam prolegnas 2021, baru-baru ini (21/11) duo post-dangdut elektronika Libertaria yang berkolabrasi dengan musisi cum perupa asal Yogyakarta, Sirin Farid Stevy (FSTVLST) telah melepas video klip terbarunya berjudul “Orang Miskin Dilarang Mabuk”. Pembuatan videoklip ini dilatari dengan ramainya pemberitaan tentang RUU Minol yang tiba-tiba masuk prolegnas.

“Betul, saya dan mas juki merespon ramainya pemberitaan tentang RUU Minol masuk prolegnas,” kata Farid saat dihubungi.

Lagu yang tercantum di album Kewer-Kewer yang sudah dirilis 4 tahun silam tersebut dikemas ke dalam video yang cukup merepresentasikan kehidupan beralkohol masyarakat di Indonesia, lebih tepatnya menyinggung soal perbedaan kelas sosial dan bagaimana cara mereka menikmati minumannya.

Mereka berdua (Marzuki Mohamad dan Farid Stevy) nampak duduk di satu meja –Farid di ujung kiri dan Juki di ujung kanan. Di atas meja nampak jelas dua buah  botol dengan tulisan ‘miras nenek moyang’ milik Farid dan ‘orang miskin dilarang mabok’ milik Juki lengkap dengan gelas yang sangat merepresentasikan kehidupan si kaya dan si miskin. Video berdurasi 3:47 menit tersebut menampilkan Farid dan Juki yang menyanyikan lagu “Orang Miskin Dilarang Mabok” bersama-sama. Dengan saling bersahut-sahutan, nampak seperti dua orang yang saling berkomunikasi. Namun bedanya Farid seperti yang sedang protes sementara Juki bersikap layaknya pejabat, diplomatis dan menjaga wibawa.

Sedangkan untuk proses penggarapan video klipnya sedniri tak memakan waktu lama, hanya berselang dua hari setelah Farid berkomunikasi dengan Juki.

“Perencanaanya juga cepet, berawal dari whatsappan. ‘gmn, digarap lagi apa? *merujuk pada lagu orang miskin dilarang mabuk. trus sepakat untuk bikin klip. 2 hari setelah whatsappan. kami langsung shooting.”

Nomor lagu dengan lirik yang lugas dan sangat menggambarkan keresahan para peminum lokal ini ditulis oleh Kill the DJ. Sedangkan kepiawaian Farid Stevy dalam mengolah kata-kata ia tuangkan pada sajak di bagian akhir lagu.

“Semoga lirik lagu ini bisa mewakili kalian semua yang lagi “muak” dengan RUU Minol yang diusulkan oleh yang terhormat wakil rakyat kita (meskipun mungkin Anda tidak memilihnya). Junjung terus warisan tradisi, lestarikan miras nenek moyang, dan buktikan bahwa Anda bisa mengkonsumsinya dengan penuh tanggung jawab alias “drink responsibly”. Enjoy!! tulis Kill The DJ dalam unggahan pada channel YouTube-nya.

Libertaria sendiri merupakan proyek musik yang diisi oleh Marzuki Mohammad a.k.a Kill the DJ dan Balan Perdana Putra. Dengan musiknya yang unik, Libertaria berhasil menarik perhatian khalayak luas karena kebaruannya dalam merespon musik dangdut. Tentu beserta lirik lagu yang mustahil untuk diabaikan, di mana mereka memainkan diksi-diksi sederhana, lugas dan apa adanya namun penuh dengan makna keseharian. Album Kewer Kewer sendiri mendapat respon yang cukup baik, hal ini dibuktikan juga dengan banyaknya musisi yang turut berkolaborasi dalam album tersebut, termasuk mendiang Glenn Fredly.

Setidaknya ada 10 lagu yang mengisi allbum Kewer-Kewer, yakni Kewer-Kewer (feat. Riris Arista), Rakyat Bergoyang (feat. Molimo Choir), Interupsi (feat. Riris Arista), Teruslah Bekerja (feat. Glenn Fredly), Mari Mari (feat. Riris Arista, Heruwa, Paksi Raras), Orang Miskin Dilarang Mabok (feat. Farid Stevy), Jalur Pantura (feat. Paksi Raras), Citra Itu Mahal (feat. Riris Arista), DNA (feat. Riris Arista, Brodod), dan Nyalakan Api (feat. Riris Arista).

Farid Stevy sendiri mendapat bagian mengisi vokal di nomor ‘Orang Miskin Dilarang Mabok’. Keterlibatannya bermula dari ajakan Kill the DJ untuk mengisi vokal di salah satu nomor album Kewe-Kewer.

“Sejak dengan mas juki bikin project ini, saya dikabari dan diajak untuk ikut serta mengisi 1 lagu. waktu itu belom ditentukan lagu yang mana. lalu kami berdua sepakat untuk lagu orang miskin. karena, pas, saya miskin dan peminum” pungkas Farid

Kembali ke videoklip. Di menit 1:55, dengan duduk di kursi  sebelah  kiri, nampak jelas Farid memakai kaos bertuliskan angka 1965. Kira-kira itu apa dan kenapa ya?

Teks: Dicki Lukmana
Visual: Arsip dari Farid Stevy

Debut Kathmandu Dalam Kancah Musik Indonesia

Musisi duo terbaru di Indonesia telah lahir. Penyanyi bernama Basil Sini bersama seorang produser sekaligus multi-instrumentalist bernama Marco Hafiedz membentuk duo bernama KATHMANDU. Dengan genre Pop-Rock, KATHMANDU menyapa penikmat musik...

Keep Reading

Sisi Organik Scaller Dalam "Noises & Clarity"

Kabar baik datang dari Scaller yang baru saja merilis live session (8/7/23) yang kemudian diberi tajuk “Noises & Clarity”. Dalam video ini, grup musik asal Jakarta tersebut tampil membawakan 5...

Keep Reading

Single Ketiga Eleanor Whisper Menggunakan Bahasa Prancis

Grup Eleanor Whisper asal kota Medan yang telah hijrah ke Jakarta sejak 2019 ini resmi merilis single ke-3 yang diberi tajuk “Pour Moi”. Trio Ferri (Vocal/ Guitar), Dennisa (Vocals) &...

Keep Reading

Sajian Spektakuler KIG Live!

Umumkan kehadirannya sebagai pemain baru pada industri konser musik Indonesia, KIG LIVE yang merupakan bagian dari One Hundred Percent (OHP) Group menggelar acara peluncuran resmi yang juga menampilkan diskusi menarik...

Keep Reading