VOMA: Museum Virtual Interaktif Pertama di Dunia

Wabah virus corona yang menyebar di seluruh dunia tentu saja telah memaksa banyak museum dan galeri untuk mengevaluasi kembali bagaimana karya seni dan para seniman agar dapat ditampilkan secara online kepada khalayak yang lebih luas. Bulan ini, Museum Seni Online Virtual (VOMA) akan menjadi museum virtual interaktif pertama di dunia. Dikuratori oleh Direktur Museum Lee Cavaliere dan dibangun oleh seniman Stuart Semple, VOMA akan menghadirkan karya-karya dari beberapa institusi paling bergengsi di dunia, termasuk Musée d’Orsay, Museum Seni Amerika Whitney, Museum Seni Modern, Museum Seni Modern, New York dan Institut Seni Chicago. Yang terpenting, siapa pun di dunia dapat mengakses pameran ini secara gratis.

Setiap karya seni beresolusi tinggi tersebut akan disajikan dengan berbagai media dan referensi terkait – alih-alih kartu informasi standar – untuk benar-benar memperkaya pemahaman pengunjung tentang karya seni tertentu dan sejarahnya. Mereka yang memasuki VOMA dapat pergi ke mana pun mereka suka, bahkan meninggalkan gedung dan berjalan-jalan di halaman museum. Untuk teknologi terobosan yang dihadirkan oleh VOMA, dunia digital-hybrid yang ada bisa berubah sesuai dengan waktu atau musim; mencerminkan dampak lingkungan dari cahaya, angin dan hujan. VOMA tidak hanya membahas persoalan menghadiri museum dengan langkah-langkah social distancing, tetapi juga masalah yang lebih kompleks tentang siapa yang memiliki akses ke lembaga budaya itu.

“Ruang pameran virtual seperti ini bisa terasa seperti suatu tempat yang sepi, sunyi, kosong, kadang-kadang sedikit tidak nyaman. Dalam membangun dan mengatur kinerja VOMA nanti, kami tidak ingin menghadirkan hal-hal seperti itu. Kami ingin memadukan rasa kebersamaan dan keinginan untuk pergi ke museum yang keren, di mana seringkali ada begitu banyak pertunjukan yang berbeda, dan pengalaman mendalam atau interaktif. VOMA akan membuka pintunya dengan lebar bagi publik dengan sebuah pameran yang mencakup karya-karya penting seperti Olympia Édouard Manet, The Garden of Earthly Delights oleh Hieronymus Bosch dan Caravaggio The Incredulity of Saint Thomas.” Ujar Stuart Semple (seniman yang membuat program ini).

VOMA: Virtual Online Museum of Art

Museum Seni Online Virtual ini adalah sebuah museum virtual pertama yang ada di dunia. Menurut rencananya akan dibuka bulan depan, dan pameran ini akan menghadirkan banyak karya yang dikuratori oleh para kurator ternama, dengan tujuan untuk menampilkan karya-karya yang dipinjamkan dari lembaga-lembaga besar di seluruh dunia, bersamaan dengan karya-karya seniman kontemporer paling terkenal mereka. VOMA pun bergerak lebih dari sekadar ruang tontonan online atau digitalisasi sesuatu yang ada di dunia fisik. Mereka juga sedang mengerjakan perpaduan yang indah antara kurasi yang sangat mendalam, arsitektur visioner, desain game, CGI, dan interaktivitas komunitas global. VOMA akan membuat lembaga digital yang mampu menampilkan seni dengan cara yang belum pernah dilihat oleh penonton sebelumnya dan hal ini bisa menjadi sebuah warisan digital yang akan hidup selama bertahun-tahun untuk masa yang akan datang. Segera dirilis di tanggal 14 Agustus mendatang.

“Saat ini kita semua sedang berada dalam kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Karena adanya wabah Covid-19 ini, kami telah melihat dunia seni harus menyesuaikan dan sebagai hasilnya, kami membuat sebuah ruang khusus agar para pengunjung bisa menikmati karya seni secara virtual, memperbesar kunjungan ke studio seniman dan melihat sejumlah besar museum yang membawa koleksi karya mereka ke situs web mereka. Ini luar biasa dan sangat menarik, tetapi kami merasa ada kebutuhan yang mendesak untuk bentuk baru dari museum yang lahir secara digital. Oleh karena itu, VOMA telah dirancang dari bawah ke atas untuk bekerja di masa depan sebagai sebuah wadah digital yang terbuka dan dapat diakses oleh semua. ” Terang Stuart Semple.

Teks: Adjust Purwatama
Visual: Arsip dari Voma.space

Debut Kathmandu Dalam Kancah Musik Indonesia

Musisi duo terbaru di Indonesia telah lahir. Penyanyi bernama Basil Sini bersama seorang produser sekaligus multi-instrumentalist bernama Marco Hafiedz membentuk duo bernama KATHMANDU. Dengan genre Pop-Rock, KATHMANDU menyapa penikmat musik...

Keep Reading

Sisi Organik Scaller Dalam "Noises & Clarity"

Kabar baik datang dari Scaller yang baru saja merilis live session (8/7/23) yang kemudian diberi tajuk “Noises & Clarity”. Dalam video ini, grup musik asal Jakarta tersebut tampil membawakan 5...

Keep Reading

Single Ketiga Eleanor Whisper Menggunakan Bahasa Prancis

Grup Eleanor Whisper asal kota Medan yang telah hijrah ke Jakarta sejak 2019 ini resmi merilis single ke-3 yang diberi tajuk “Pour Moi”. Trio Ferri (Vocal/ Guitar), Dennisa (Vocals) &...

Keep Reading

Sajian Spektakuler KIG Live!

Umumkan kehadirannya sebagai pemain baru pada industri konser musik Indonesia, KIG LIVE yang merupakan bagian dari One Hundred Percent (OHP) Group menggelar acara peluncuran resmi yang juga menampilkan diskusi menarik...

Keep Reading