Visualisasi Lagu ke Sebuah Film Pendek Humaira

Hidup terus berputar, walaupun sedang di dalam kondisi yang masih belum kembali normal ini. Seperti yang kita ketahui, dampak yang ditimbulkan dari pandemi ini tidaklah main-main. Sektor musik yang tadinya menjadi salah satu hiburan nomor satu di negeri ini, tiba-tiba terperosok. Semua harus diulang kembali dari awal, dengan bentuk yang baru. Walau begitu, semangat dari para musisi yang ada patut diacungi jempol. Karya demi karya terus dilahirkan, gunanya tentu saja untuk memberi hiburan baru ke banyak orang. Salah satu yang mencuri perhatian adalah Humaira, yang berasal dari Jakarta. Baru saja dirinya merilis ebuah mini album, tepatnya di 11 Desember kemarin. Mini album yang diberi judul “A Series of Dalliace” ini adalah hasil kerjanya selama kurang lebih tiga tahun, yang dimulai dari 2017, dan berakhir di 2019.

Hasil dari bergulat sepanjang tiga tahun tersebut menghasilkan 5 lagu yang semuanya menceritakan perihal banyak hubungan yang singkat, tapi memiliki makna besar di dalam perjalanannya. Hubungan yang sering di gambarkan menjadi, “a song that felt like a movie”. Singkat, terlalu cepat, tapi rasanya seperti sudah lengkap di setiap babaknya.

“Awalnya, masing-masing lagu dibuat sebagai semacam “surat” untuk setiap orang yang menginspirasi tertulisnya setiap lagu itu. Semua yang tertuliskan, adalah ungkapan perasaan yang ingin disampaikan tetapi selalu berakhir dipendam. Selain menceritakan pengalaman-pengalaman tersebut, “A Series of Dalliances” juga menjadi saranaku untuk melepaskan mereka yang sempat singgah di masa lalu. Semoga, apa yang ingin disampaikan pada akhirnya tersampaikan juga, diterima dengan baik, lewat EP ini. Semoga, siapa pun yang mendengarkan dan memiliki perasaan atau pengalaman serupa, bisa sama-sama merelakan bersamaku.” Terang Humaira.

Namanya seniman, pasti jarang yang berpuas diri. Hal ini pun terjadi di diri Humaira. Tak ingin puas hanya dengan merilis mini album, dirinya kembali lagi dengan sebuah film pendek yang mengambil inspirasi dari semua lagu yang ada di mini albumnya tersebut. Judul untuk film pendek tersebut adalah “Detik-Detik yang Lesap”, di sini dirinya tidak sendirian loh. Bersama dengan Ace Raden D, film pendek ini dimaksudkan sebagai permulaan dirinya untuk menapaki jalan pangan sebagai seorang musisi. Film ini adalah ungkapan dari kisah-kisah yang singkat, sebuah kesimpulan soal rasa yang membelenggu diri kala itu. Film ini adalah sebuah intrepretasi audio visual untuk memberikan pengalaman lebih mendalam ketika mendengarkan A Series of Dalliances. Humaira bekerja sama dengan Studio Samoelajadi dan MANUSA yang didalamnya ada Pablo Fernandez sebagai Visual album dan Khoirul Anwar sebagai Ilustrator untuk menggarap visual album ini dan Film ini di produseri oleh Ivy League Music.

“Film ini adalah proses, sebagaimana Humaira yang akan tumbuh. Proses melepaskan hal-hal yang membelenggu sanubari untuk sekian lama. Sembuh bukan berarti melupakan, tetapi proses menghadapi jatuh bangun dalam perjalannya selepas luka. Dengan film ini saya berharap untuk melengkapi apa yang Humaira rasakan. Mengembangkan rasa dari karya pertama Humaira menjadi sajian audio visual yang cukup. Lewat film ini saya mengajak penonton untuk bisa lebih menelisik rasa, lalu mengungkapkannya menjadi apa saja, manifestasi adalah tujuan kita untuk melepas luka.” Ucap Ace Raden D

Film “Detik – Detik yang Lesap” akan tayang pertama dan sekali secara online pada tanggal 18 Desember 2020 melalui streaming di Eventevent app jam 21:00 WIB. Tiket sudah bisa didapatkan secara gratis namun terbatas di aplikasi Eventevent.

Teks: Adjust Purwatama
Visual: Arsip dari Ivy League Music

Debut Kathmandu Dalam Kancah Musik Indonesia

Musisi duo terbaru di Indonesia telah lahir. Penyanyi bernama Basil Sini bersama seorang produser sekaligus multi-instrumentalist bernama Marco Hafiedz membentuk duo bernama KATHMANDU. Dengan genre Pop-Rock, KATHMANDU menyapa penikmat musik...

Keep Reading

Sisi Organik Scaller Dalam "Noises & Clarity"

Kabar baik datang dari Scaller yang baru saja merilis live session (8/7/23) yang kemudian diberi tajuk “Noises & Clarity”. Dalam video ini, grup musik asal Jakarta tersebut tampil membawakan 5...

Keep Reading

Single Ketiga Eleanor Whisper Menggunakan Bahasa Prancis

Grup Eleanor Whisper asal kota Medan yang telah hijrah ke Jakarta sejak 2019 ini resmi merilis single ke-3 yang diberi tajuk “Pour Moi”. Trio Ferri (Vocal/ Guitar), Dennisa (Vocals) &...

Keep Reading

Sajian Spektakuler KIG Live!

Umumkan kehadirannya sebagai pemain baru pada industri konser musik Indonesia, KIG LIVE yang merupakan bagian dari One Hundred Percent (OHP) Group menggelar acara peluncuran resmi yang juga menampilkan diskusi menarik...

Keep Reading