- Music
Taylor Swift Kembali Mencetak Album Fenomenal
Kurang dari setahun setelah rilis albumnya “Lover,” Taylor Swift mengejutkan penggemar di hari Kamis kemarin, dengan sebuah pengumuman bahwa album studio kedelapannya yang diberi judul “Folklore,” akan dirilis pada tengah malam EDT. Hal seperti ini pun sangat wajar bila kalian adalah penggemar fanatik dari si penyanyi tersebut, di waktu dulu malah Swift memberikan berbagai petunjuk untuk rilisan barunya selama berbulan-bulan lamanya. Tapi untuk kali ini sepertinya Swift cukup lelah dan ingin menggunakan sistem baru. Dalam pengumumannya, Swift hanya mengunggah 1 foto di 9 feed Instagram, yang kemudian membentuk foto dirinya sedang berada di sebuah hutan. Ke-16 lagu yang ada di album berjudul “Folklore” ini menurut Swift dikerjakan saat dirinya sedang dalam masa swakarantina, dan di album ini dia menuangkan semua tingkah, impian, ketakutan, dan juga renungan ke dalamnya.
Setelah merilis 9 unggahan, dan pengumuman menyoal album baru. Taylor Swift kemudian langsung melepas sebuah videoklip untuk lagu “Cardigan”. Hal ini semua dilakukan Swift saat Amerika tengah menjalankan program lockdown, dan dirinya juga memberikan catatan bahwa saat melangsungkan sesi pemotretan dirinya turut membawa serta petugas medis, semua orang yang ada di lokasi diharuskan memakai masker, saling menjaga jarak satu sama lain, dan bahkan dia mengerjakan tatanan rambut, makeup, dan gaya oleh dirinya sendiri.
“Sebelum tahun ini, saya terus memikirkan kemungkinan untuk kapan akan merilis musik ini pada waktu yang ‘sempurna’, tetapi saat-saat di mana kita hidup terus mengingatkan saya bahwa tidak ada suatu hal yang bisa dijamin ketepatannya. Naluri saya mengatakan kepada saya bahwa jika kita membuat sesuatu yang sangat dicintai, kita harus memasukkannya ke dunia. Itulah sisi ketidakpastian yang bisa saya dapatkan.” Terang Swift dalam sebuah unggahan.
Album debut self-titled miliknya telah dirilis hampir 14 tahun yang lalu. Sejak itu, penggemar mengikuti segala perjalanan sang penyanyi pendatang baru di ranah musik country, yang kemudian menjelma menjadi seorang bintang pop terkenal di dunia. Yang menarik menurut para penggemar adalah Swift selalu merilis rata-rata sekitar satu album setiap dua tahun sekali. Album terbarunya, “Lover” di tahun 2019, menghadirkan sebuah era baru yang mampu membawa sisi tenang bagi Swift, yang beberapa tahun terakhir banyak menghadapi kegilaan yang luar biasa seperti, berita-berita panasnya di beberapa media, drama di label rekaman, dan tantangan pribadi lainnya yang dimainkan di panggung publik.
Tentu saja album teranyar Taylor Swift pun mendapatkan banyak atensi dan respon yang sangat positif dari banyak kalangan. Album terbaru yang diluncurkan secara mendadak ini sontak jadi sorotan publik dunia di mana pun. Terlebih musik yang dihasilkan sangat jauh dari kebiasaan Swift yang sudah ada sebelumnya. Album ini sendiri berisikan 16 lagu di edisi standar, yang masing-masing berjudul:
- The 1
- Cardigan
- The Last Great American Dynasty
- Exile (featuring Bon Iver)
- My Tears Ricochet
- Mirrorball
- Seven
- August
- This is Me Trying
- Illicit Affairs
- Invisible String
- Mad Woman
- Epiphany
- Betty
- Peace
- Hoax
Dan untuk edisi fisik deluxe akan ada bonus track berjudul “Lake”. Menurut label Republic Record (label yang menaungi album ini) semenjak dirilis hingga kini, album tersebut telah melampaui penjualan global dengan total 1,3 juta copy dalam dua puluh empat jam perilisannya. Selain itu, “Folklore” juga mendominasi di berbagai layanan musik dalam jaringan di seluruh dunia. Spotify mengatakan, terdapat total 79,4 juta stream yang mengakses album ini, dan ini adalah rekor baru untuk album oleh artis wanita. Sementara total di Apple Music mencatat sebesar 35,47 juta. Hal itu berarti album ini akan dengan mudah untuk debut di urutan pertama di chart album Billboard, dan akan memiliki penampilan terbaik sejak album Swift “Lover” yang dirilis pada 2019 silam.
Teks: Adjust Purwatama
Visual: Arsip store.taylorswift
SKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...
Keep ReadingInterpretasi Pendewasaan Bagi Prince Of Mercy

Terbentuk sejak 2011 silam di kota Palu, Prince Of Mercy lahir dengan membawa warna Pop Punk. Digawangi oleh Agri Sentanu (Bass), Abdul Kadir (Drum), Taufik Wahyudi (Gitar), dan Sadam Lilulembah...
Keep ReadingKembali Dengan Single Experimental Setelah Setahun Beristirahat

Setelah dilanda pandemi covid-19, tahun 2023 sudah semestinya menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berpesta dan bersuka ria. Di sinilah momen ketika Alien Child kembali hadir dan menjadi yang...
Keep ReadingLuapan Emosi Cito Gakso Dalam "Punk Galore"

Setelah sukses dengan MS. MONDAINE dan BETTER DAYZ yang makin memantapkan karakter Cito Gakso sebagai seorang rapper, belum lama ini ia kembali merilis single terbarunya yang berjudul PUNK GALORE yang single ke-3...
Keep Reading