- Arts
- Tidbits
Sosok: Agugn
Orang-orang punya alasannya sendiri saat memilih untuk meninggalkan kampung halamannya, tapi pasti saat menapaki tanah baru, maka akan besar kemungkinannya untuk bisa menemukan peluang baru dalam hal apapun. Mungkin alasan itu lah yang membuat sosok seniman seni grafis kelahiran Bandung yaitu Agung Prabowo merantau ke Bali. Ia sendiri lebih dikenal dengan monikernya yaitu Agugn.
“Soalnya nama Agung itu banyak. Saya bikin seperti itu awalnya sengaja dimainkan sedikit supaya orang yang baca terganggu dan bertanya, kemudian bisa terarahkan utk melihat karya saya,” ungkap pria kelahiran tahun 1985 yang kini tinggal di daerah Tegallalang, Bali tersebut.
Bakat berkeseniannya sudah terasah sejak kecil. “Dari kecil senang sekali menggambar di mana saja, sampai sempat dilarang. Lalu lanjut ambil art school di Bandung,” ungkapnya. Karya-karya dari lulusan FSRD ITB (2005-2010) itu pun kebanyakan terinspirasi dari keluarga, kecemasan personal, hingga perilaku-perilaku manusia di sekitarnya.
“Kalo inspirasi visual, banyak saya ambil dari alam sekitar yang kemudian saya gubah menjadi bentuk baru yang menyerupai sesuatu yang lain,” tambahnya.
Pilihan Agugn kepada seni grafis bukanlah tanpa sebab. Selain karena sejarah panjangnya yang penting untuk disimak, pengekspklorasian teknik tersebut masih jarang dilakukan oleh para seniman-seniman lokal. “Terlebih karena kecintaan saya dengan unsur do it your self menggiring saya untuk menggeluti teknik ini,” pungkasnya
Secara spesifik, Agugn dikenal karena getol dalam bereksplorasi dengan linocut atau cukil kayu, sebuah teknik cetak seni rupa yang merupakan bagian dari teknik cetak manual dalam bidang seni grafis. “Saya memilih linocut print untuk berkarya karena sifatnya yangg tahan lembab, bisa dibuat menjadi repetisi dan aplikasinya cukup sederhana,” katanya.
Ia selalu mencintai apa yang ia buat. “Terutama karya yang baru jadi,” jelasnya sembari tertawa, tapi pria yang ditengah kesibukannya selalu menyempatkan diri membantu istrinya untuk berkarya di bidang keramik itu juga bercerita kalau mendapatkan undangan pameran tunggal di museum seni grafis, Machida city, Tokyo pada bulan April 2020 nanti merupakan salah satu momen paling membanggakan sepanjang karirnya dalam berkesenian.
Soal konsistensinya dalam dunia seni,tentu tidak perlu diragukan lagi, dan itu membuat mereka patut dikenal oleh orang-orang yang tengah mengarungi jalan terjal menuju mimpinya. Bagi Agugn, resep konsiten ini hanya ada satu.
“Konsisten itu soal perseverance,” tutupnya.
Teks: Rizki Firmansyah
Visual: Agugn
Suguhan Yang Lebih Dari Lineup

Kota Makassar tengah dipenuhi gegap gempita ledakan festival musik nyaris setiap akhir pekan. Sebagai salah satu yang berjalan paling lama, Rock In Celebes menjadi nama yang paling dinanti oleh pecinta...
Keep ReadingPenampilan Monumental Di Konser Fundamental

Jumat malam memang terlalu brengsek jika harimu harus dilalui dengan hujan lebat disertai banjir dan macet di selatan Jakarta. Kebrengsekan itu pulalah yang saya rasakan saat menuju Kemang untuk menyaksikan...
Keep ReadingMenyajikan Lebih Dari Musik!

Familiaxshow telah sampai pada seri ke-7 yang akan digelar pada 18 September 2022. Gig 3 bulanan sekali ini pertama kali digulir 6 Maret 2020 dengan fokus memberikan ruang bagi lineup...
Keep ReadingGeliat Kreatif Dari Sulawesi Tengah Dalam Festival Titik Temu

Terombang-ambing dalam kebimbangan akan keadaan telah kita lalui bersama di 2 tahun kemarin, akibat adanya pandemi yang menerpa seluruh dunia. Hampir semua bentuk yang beririsan dengan industri kreatif merasakan dampak...
Keep Reading