The Brandals tua-tua keladi nih, makin tua makin jadi. Setelah kemarin tepatnya di tanggal 12 Oktober mereka merilis ulang album perdananya dalam bentuk vinyl melalui LaMunai Records. Dalam perilisannya, vinyl tersebut dibuat dalam 2 pilihan kemasan (Deluxe & Regular) berisikan 10 lagu orisinil dengan 1 lagu bonus (Ain’t Nobody’s Bitch) beserta poster baru dan orisinil, kemudian untuk desain sampul, dikerjakan oleh illustrator berbakat yang bernama Ahmad Rizzali. Lalu di dalamnya juga ada sebuah sisipan booklet 8 halaman yang berisikan foto, lirik dan album notes yang ditulis wartawan musik senior Reno Nismara, untuk menambah nostalgia dan informasi album buat semua penikmat musik sekarang.

Tiga hari setelahnya, mereka pun kembali dengan merilis sebuah single baru, judulnya “The Truth Is Coming Out”. Seperti yang dijanjikan saat perilisan vinyl dari album pertamanya, single baru ini adalah salah satu gerbang untuk mereka menuju album baru yang katanya akan dirilis secepatnya bila tak ada halangan. Setelah mendengarkan lagu baru ini dengan seksama, ada rasa berbeda yang coba dihadirkan oleh The Brandals. Yang paling terasa adalah di sini mereka sama sekali tidak memasukkan unsur elektronik, yang dulu bisa kita temui di album DGNR8 atau single “Retorika” yang dulu dirilis di tahun 2018. Menurut mereka, di single ini The Brandals seperti kembali ke dasar, membuat musik dengan mengandalkan naluri dan sisi kreatif mereka melalui intrumennya.

Semua produksi untuk single baru ini pun dikerjakan secara mandiri oleh mereka sendiri, di mana untuk bagian aransemen diserahkan kepada Tony Dwi Setiaji (gitaris). Di sini dia memberikan tempo lagu yang lebih agresif dari versi sebelumnya. Untuk mixing dan mastering, dipercayakan kepada Harmoko Aguswan (Moko) yang menjadi pemain kunci dalam pemolesan tata suara materi Brandals di album berikut. Walaupun lirik ditulis oleh vokalis Eka Annash dalam bahasa Inggris, tapi secara implisit menyorot tema tentang fakta-fakta sejarah yang banyak dikubur oleh para elit politik Indonesia. Bagaimana banyak nyawa dikorbankan, sejarah dimanipulasi dan fakta dibelokkan. Tapi kami yakin pada akhirnya kebenaran akan terungkap bagaimanapun juga.

Selain dirilis dalam bentuk audio, single baru The Brandals ini juga dibuatkan versi videonya. Videoklip ini sendiri adalah hasi dari tangan dingin seorang sutradara muda yang berbakat, namanya Kathleen Malay. The Brandals pun membebaskan dirinya untuk mengerjakan dan membuat visual yang sesuai dengan interpretasinya terhadap tema besar lagu ini. Walau masih muda, tapi Kathleen Malay sudah mencapai sukses kritikal lewat karya video-nya diantaranya adalah Rich Brian, Gabber Modus Operandi, Ras Muhamad, sedangkan untuk Artwork kami bekerjasama dengan seniman muda asal Yogyakarta yang bernama Isnandito Henri Saputro.

Di single ini The Brandals juga bekerja sama dengan KONTRAS (Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) sebagai badan organisasi non-pemerintah yang bergerak menginvestigasi kasus-kasus penculikan aktivis politik dan kekerasan di Indonesia. KONTRAS mengkontribusi profil aktifis serta data kasus yang masih terbuka dan belum terselesaikan sampai sekarang. Profil tersebut kami tampilkan di video klip sebagai pengingat kepada publik bahwa masih banyak kebenaran yang belum terungkap di Indonesia.

Teks: Adjust Purwatama
Visual: Arsip dari The Brandals