Duo eksperimentalis, Rully Shabara dan Wukir  Suryadi, kerap membuat sesuatu hal yang v mustahil untuk diabaikan. Mulai dari olahan musik, rapalan lirik, aksi panggung, sampai dengan etosnya dalam berkarya kerap membuat siapapun yang mengikutinya terkesima. Setelah pada September lalu Senyawa menyiarkan kabar tentang rencananya untuk melepas album teranyar bertajuk ‘Alkisah’ dengan melibatkan banyak label rekaman independen yang tersebar diseluruh dunia, pada Rabu (18/11) kemarin Senyawa secara resmi telah mengumumkan label mana saja yang nantinya akan merilis karya mereka.

Setidaknya ada puluhan label rekaman independen yang terlibat dalam perilisan‘Alkisah’, di mana para label tersebut diberi keleluasaan untuk menentukan sendiri format perilisan, mulai dari desain sampul, desain kemasan, sampai dengan cakupan distribusinya. Sedangkan untuk tanggal perilisannya sendiri serentak dijadwalkan pada 21 Februari 2021.Senyawa telah berupaya untuk men-desentralisasikan musik di masa depan. Sistem distribusi lintas label rekaman yang berbasis di beda wilayah dengan segala potensi dan kultur di dalamnya memungkinkan musik menjadi milik semua orang –menembus segala batas perbedaan. Dari daratan Asia sampai merambah tanah Amerika juga Eropa, berikut adalah label rekaman yang siap melepas ‘Alkisah’:

60THOU (Kuala Lumpur), Annihaya (Beirut), Artetetra (Milan), Avon Terror Corpse (Bristol), Blotter (Pekanbaru), Burning Ambulance (New Jersey), Chaos Non Musica (Bali), Communion (Milan), Dekorder (Hamburg), Disaster Records (Bandung), Gandula (Barcelona), Harsh Production (Bogor), IN:EX (Chemnitz), Katuktu Collective (California), L_KW (Berlin), Les Albums Claus (Brussels), Mouhoi (Hong Kong), Nomads (Medan), Otakotor (Yogyakarta), Phantom Lab (U.K), Qarar (Bahrain), Rain Dogs (Jakarta), Riuh Records (Makassar), Ruptured (Beirut), School Of The Arts (SOTA) (Russia), Senggama (Palu), Senko–Issha (Taipei), Senyawa Mandiri (Yogyakarta), Soft Brute (Yogyakarta), Soydivision (Berlin), Stock Records (Perth), Tandang (Kuala Lumpur), Tenzenmen (Thailand), Ujikaki  (Singapore), Unfamiliar Environment (Thailand), Yes No Wave (Yogyakarta).

Di waktu berdekatan dengan diumumkannya kabar segar tersebut, netlabel asal Yogyakarta, Yes No Wave yang masuk dalam deretan label di atas juga telah mengumumkan dan akan menampilkan musik dari album tersebut yang diremix oleh Wahono, Nursalim, Yadi Anugrah, Riar Rizaldi, Gabber Moodus Operandi, Slickback dan lain sebagainya. Sedari jauh hari, Senyawa juga telah memberi bocoran tentang garis besar tema yang diangkat dalam albumnya nanti. Sepertinya akan menjadi  album yang paling ditunggu tahun 2021, terlebih dalam bocorannya tersebut menyisipkan cerita yang terasa cukup  aktual dengan situasi jaman kiwari.

“Alkisah, suatu negeri yang dulunya kaya dan damai kini menyesali segala kerusakan yang terlanjur terjadi. Namun, segala upaya tampaknya sia-sia karena ternyata kiamat sudah dekat” tulis Senyawa dalam postingan Instagram. “Saatnya bersiap menyambut apa yang akan datang setelahnya”.

Selain memberi bocoran secara tekstual, Senyawa pun memberi gambaran secara visual dengan merilis sebuah video bertajuk ‘Istana’. Seperti biasa, Senyawa selalu memberikan nuansa ekperimental yang kental dan eksplorasi mendalam pada setiap karya musiknya.

Teks: Dicki Lukmana
Visual: Arsip Senyawa