- Music
Semesta Pikiran Faye Risakotta dalam Debut EP Mind Of My Own
Setelah memperkenalkan nomor “Like It Was Yesterday” (2021) dan “Ecstasy” (2022), solis muda Faye Risakotta akhirnya resmi melepas debut album mini bertajuk Mind Of My Own. Berisi 6 lagu, termasuk dua nomor yang disebutkan, album mini yang dikerjakan secara mandiri ini merupakan sepenggal perjalanan dan pikiran Faye tentang banyak hal yang ada di dunia, termasuk para penghuninya.
“Mind Of My Own adalah perjalanan masuk ke dalam pikiran Faye dalam enam lagu dan bagaimana Faye melihat dunia dan orang-orang yang tinggal di dalamnya” Tulis dalam keterangan pers
Menurut Faye, EP Mind Of My Own adalah pintu masuk ke dalam pikirannya dan berbagai fase kehidupan yang telah dilaluinya. Solis berusia 20 tahun ini mengaku bahwa ia menemukan bahkan dalam kondisi paling rendah -sampai tempat tertinggi dalam hidupnya, selalu terdapat sebuah pelajaran.
Kekuatan Faye yang kerap mengedepankan mood dan ambience dalam karakter penulisan lagunya tak bisa dilepaskan juga dari beberapa musisi yang banyak mempengaruhinya. Seperti Coldplay dan Amy Winehouse. Jika disimak secara penuh, Mind Of My Own banyak menggabungkan suara pop eksperimental, lo-fi, dan ambience.
Ambil contohnya pada “Brightest Days”. Berperan sebagai intro untuk EP, Faye -sama seperti orang lain di seluruh dunia- mendambakan perasaan yang cerah untuk masa depan, namun juga masih memiliki ketakutan tentang bagaimana hal-hal dapat berubah menjadi buruk dalam sekejap semasa awal pandemi.
Kemudian lagu dengan nuansa penuh reverb dan psychedelic “The Way To Go” ditulis ketika dia merasa ‘terputus’ dari dirinya sendiri dan menyadari bahwa dia selama ini meniru apa yang dilakukan orang lain dalam hidup dan membuatnya semakin mempertanyakan keabsahan dirinya, meskipun sebenarnya itu adalah bagian dari proses kehidupan.
Dengan mengungkapkan perasaan jatuh cinta seperti perasaan bahagia yang merekah dan meledak-ledak layaknya ekstasi, Faye menceritakan pengalamannya jatuh cinta dengan seseorang yang bisa memberikan perasaan yang sama melalui ‘Ecstasy’. ‘Don’t Hide (Hilang)’ yang menyejukkan dan bernuansa seperti Coldplay dalam Ghost Stories adalah lagu yang Faye tulis ketika dia berusia 16 tahun, di mana dia merasa tidak nyaman dengan dirinya sendiri, yang dimana dia akhirnya memutuskan untuk menjadi suara yang ia butuhkan untuk mendorong dan menyemangati dirinya sendiri.
Dipandu oleh nada piano yang manis, “Like It Was Yesterday” ditulis saat ia memikirkan kenangan yang dia miliki tentang seorang teman baik yang tidak lagi berhubungan dengannya. Itu mengingatkannya pada bagaimana waktu dapat berlalu begitu saja tanpa kita sadari. Akhirnya EP diakhiri dengan ‘These Walls’ dengan nada yang optimis, bersemangat, dan spiritual. Faye menulis dan memproduseri lagu ini bersama band beranggotakan dua saudara laki-lakinya bernama JFK. Mengambil referensi dari gospel dimana dikatakan bahwa ‘dengan iman sebesar kacang polong, manusia dapat memindahkan gunung’, lagu ini mendorong kita untuk tetap memiliki rasa percaya diri pada diri sendiri dan hal-hal yang kita lakukan, sehingga kita mampu memulai dan menjadi perubahan yang dibutuhkan dunia.
Faye Risakotta sendiri adalah penyanyi dan penulis lagu dari Jakarta, Indonesia. Dia mulai menulis lagunya sendiri pada usia yang sangat belia dan memulai karir musiknya pada usia 13 tahun. Dipengaruhi oleh musik pop eksperimental dan R&B, dia merilis single pertamanya pada tahun 2016 berjudul “If You See Me Cry” bersama dengan sebuah EP Hari Natal. Selanjutnya, ia merilis single berjudul “Stay Home” pada Desember 2018 dan “Simple” yang dirilis pada Februari 2019. Single terbaru Faye ‘Like It Was Yesterday’ yang dirilis pada 2021 dan ‘Ecstasy’ pada 2022 menandai perjalanannya ke EP debutnya yang akan dirilis pada April 2022.
Editor: Dicki Lukmana
Visual: Arsip dari Dominion Records
Debut Kathmandu Dalam Kancah Musik Indonesia

Musisi duo terbaru di Indonesia telah lahir. Penyanyi bernama Basil Sini bersama seorang produser sekaligus multi-instrumentalist bernama Marco Hafiedz membentuk duo bernama KATHMANDU. Dengan genre Pop-Rock, KATHMANDU menyapa penikmat musik...
Keep ReadingSisi Organik Scaller Dalam "Noises & Clarity"

Kabar baik datang dari Scaller yang baru saja merilis live session (8/7/23) yang kemudian diberi tajuk “Noises & Clarity”. Dalam video ini, grup musik asal Jakarta tersebut tampil membawakan 5...
Keep ReadingSingle Ketiga Eleanor Whisper Menggunakan Bahasa Prancis

Grup Eleanor Whisper asal kota Medan yang telah hijrah ke Jakarta sejak 2019 ini resmi merilis single ke-3 yang diberi tajuk “Pour Moi”. Trio Ferri (Vocal/ Guitar), Dennisa (Vocals) &...
Keep ReadingSajian Spektakuler KIG Live!

Umumkan kehadirannya sebagai pemain baru pada industri konser musik Indonesia, KIG LIVE yang merupakan bagian dari One Hundred Percent (OHP) Group menggelar acara peluncuran resmi yang juga menampilkan diskusi menarik...
Keep Reading