Semesta Manusia di Lagu Terbaru The Hollowcane

Selang satu tahun usai merilis singel “Verbal Irony”, kuartet Indie rock dari kota kembang, Bandung, bernama The Hollowcane akhirnya kembali memperkenalkan karya teranyarnya. Kali ini unit yang dihuni oleh Ega Mp (gitar dan vokal), Ilham (bass), Anjar (synthesizer) dan Dicky (drum) telah merilis single bertajuk “Inner stance”. Perilisan ini juga bertepatan dengan Hari Populasi yang saban tahun diperingati di tanggal 11 Juli.

Lewat lagu terbarunya ini, The Hollowcane sedang menyoroti hal ihwal tentang yang ada di dalam diri manusia dan bagaimana kita semua terhubung dengan alam semesta. Segala kegelisahan coba mereka tuangkan ke dalam lagu berdurasi tiga menit ini.

“Perubahan semesta malah menjadi tidak lebih baik. Alam semakin cepat berubah, gunung menjadi gedung dan tanah menjadi aspal”Jelas Ega dan Anjar.

       Baca juga: Sosok: The Hollowcane

Di wilayah proses pembuatan lagu, “Inner stance” direkam secara mandiri di basecamp The Hollowcane, sedangkan untuk proses mixing dan mastering dikerjakan oleh Yoni Gayot. Untuk penggarapan aransemen musik oleh Anjar dan Uus (Baus) dan dibantu juga oleh Kaulika Hatmadi sebagai pengisi suara wanita. Selain di bagian Teknis pembuatan lagu, perilisan singel ini juga didukung oleh Converse Indonesia.

Nama The Hollowcane memang tak bisa lepas dari aktivitas Skateboard. Kabarnya lagu ini juga nantinya bakal dijadikan salah satu soundtrack video skateboard yang akan tayang di bulan Agustus tahun ini.

Setelah melepas “Inner stance” The Hollowcane pun berharap lagu ini bisa menjadi jembatan menuju album keduanya, pasca album penuh The Sound of Mountain yang dirilis tahun 2019 lalu.

Sejauh ini nomor “Inner stance” baru bisa didengarkan lewat website resmi The Hollowcane.

Teks: Dicki Lukmana
Visual: Arsip dari The Hollowcane

SKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...

Keep Reading

Interpretasi Pendewasaan Bagi Prince Of Mercy

Terbentuk sejak 2011 silam di kota Palu, Prince Of Mercy lahir dengan membawa warna Pop Punk. Digawangi oleh Agri Sentanu (Bass), Abdul Kadir (Drum), Taufik Wahyudi (Gitar), dan Sadam Lilulembah...

Keep Reading

Kembali Dengan Single Experimental Setelah Setahun Beristirahat

Setelah dilanda pandemi covid-19, tahun 2023 sudah semestinya menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berpesta dan bersuka ria. Di sinilah momen ketika Alien Child kembali hadir dan menjadi yang...

Keep Reading

Luapan Emosi Cito Gakso Dalam "Punk Galore"

Setelah sukses dengan MS. MONDAINE dan BETTER DAYZ yang makin memantapkan karakter Cito Gakso sebagai seorang rapper, belum lama ini ia kembali merilis single terbarunya yang berjudul PUNK GALORE yang single ke-3...

Keep Reading