10 Januari mendatang akan hadir sebuah festival hasil inisiasi berbagai kolektif yang terdiri dari musik, seni, fashion dan literasi yang ada di Bali. Namanya adalah Ravepasar. Tujuan dari diadakannya festival ini adalah agar progresivitas seni kontemporer dan juga para pelaku kreatif lokalnya bisa mempresentasikan karya-karya alternatif mereka, hal ini tercipta dikarenakan banyak seniman yang tidak memiliki ruang atau semakin sempit ruang yang ada dan tidak sejalan dengan industri pariwisata yang ada.

Gelarannya sendiri akan diadakan di sebuah gudang yang terletak di kawasan pantai Seseh, Bali. Dibuka dengan program diskusi, workshop dan lokakarya, yang dilanjutkan dengan performing art, konser live dan DJ dengan jumlah penampil lebih dari 20 seniman dari berbagai kota di Indonesia selama 12 jam. Dikombinasikan dan dikolaborasikan dengan artis bidang kreatif yang berbeda-beda, guna merefleksikan waktu dan menampilkan karya yang relevan dengan zaman.

Memperluas dan memperkuat jaringan adalah fokus utamanya, selain itu juga akan memberi perhatian kritis pada konteks lokal, menciptakan wadah dan kegiatan alternatif yang dikelola secara mandiri lainnya. Dan juga sebagai bentuk pendokumentasian progresivitas kegiatan seni yang ada di Bali. Secara presentasi karya, festival ini menawarkan pengalaman audio visual bagi pengunjung untuk merasakan pengalaman menyaksikan penampilan seniman dengan instalasi panggung dan tata lampu yang masif dari awal sampai akhir.

Teks: Adjust Purwatama
Visual: Arsip Ravepasar