- Music
- Tidbits
Santiago Tunes Vol.5: Semarak Pesta di Pesisir Barat
Lampung, adalah salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang punya beragam surga tersembunyi. Daerah tersebut memiliki keistimewaan bagi para pelancong, jadi destinasi idaman untuk tiap peselancar, surganya para pecinta kuliner dan segudang budaya lokal yang eksotis. Secara khusus, ada Krui, sebuah kota kecil di daerah Pesisir Barat Lampung yang sangat patut dijadikan tujuan wisata spesial.
Krui dipilih sebagai lokasi untuk menyelenggarakan Santiago Tunes Vol. 5, pada 3 Mei 2019 lalu. Santiago Tunes dengan dibantu oleh Gerus.in serta berkolaborasi pula dengan rekan-rekan dari Doubledeer, Sanggar Seni Teluk Stabas, juga Komunitas Handcraft Metro berhasil membuat acara tersebut menjadi sangat semarak. Cabana Surf & Stay adalah tempat yang ditunjuk sebagai venue untuk penggelaran pesta itu.
Pemilihan Krui Sebagai tempat berlangsungnya Santiago Tunes Vol. 5 bukanlah tanpa sebab. Pasalnya pada saat itu terselenggara pula event WSL atau World Surf League, sebuah lomba surfing bergengsi berskala dunia. Hal tersebut merupakan kesempatan emas untuk memperkenalkan karya, movement, serta budaya lokal ke publik internasional.
Perjalanan menuju venue dimulai dengan road trip selama enam jam dari kota Bandar Lampung, dan medan pertama yang akan dilalui adalah hutan belantara Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Selanjutnya, orang akan disambut dengan barisan pantai dari laut Samudera Hindia dengan iringan momen tenggelamnya matahari.
Santiago Tunes Vol. 5 dimulai dengan lantunan musik dari Gasta. Ketika sore hari tepatnya di bibir Pantai Mandiri, para hadirin dimanjakan oleh momen terbenamnya matahari, diiringi tarian tradisional Pesisir Barat beserta live musik tradisional khas Pesisir Barat.
Pongky dari Santiago Tunes, memegang kendali malam dengan dibantu oleh Muskratov di lini visualnya. Selanjutnya situasi semakin meriah karena set back to back dari Gasta & Arrio.
Hari itu menjadi saksi bila Santiago Tunes Vol. 5 adalah pesta yang tidak pandang bulu. Semua orang dengan latar belakang beragam berkumpul untuk berdansa dan bersenang-senang. (*)
SKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...
Keep ReadingInterpretasi Pendewasaan Bagi Prince Of Mercy

Terbentuk sejak 2011 silam di kota Palu, Prince Of Mercy lahir dengan membawa warna Pop Punk. Digawangi oleh Agri Sentanu (Bass), Abdul Kadir (Drum), Taufik Wahyudi (Gitar), dan Sadam Lilulembah...
Keep ReadingKembali Dengan Single Experimental Setelah Setahun Beristirahat

Setelah dilanda pandemi covid-19, tahun 2023 sudah semestinya menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berpesta dan bersuka ria. Di sinilah momen ketika Alien Child kembali hadir dan menjadi yang...
Keep ReadingLuapan Emosi Cito Gakso Dalam "Punk Galore"

Setelah sukses dengan MS. MONDAINE dan BETTER DAYZ yang makin memantapkan karakter Cito Gakso sebagai seorang rapper, belum lama ini ia kembali merilis single terbarunya yang berjudul PUNK GALORE yang single ke-3...
Keep Reading