Dewasa ini, musik bagus terus hadir dari berbagai sudut di kota yang ada di Indonesia. Pilihan jenisnya pun sangat banyak, mau metal? Ada. Mau pop? Juga ada. Dari semua hal ini, yang paling penting adalah kemauan besar dari para pencipta ini sangat patut untuk diapresiasi. Salah satu yang menarik datang dari Pekanbaru. Di sana beberapa kali kami menginjakkan kaki, baik itu dalam rangkaian tur ataupun sekedar jalan-jalan biasa. Yang menariknya adalah selalu ada sesuatu yang memikat hati dari sana.  Kota Pekanbaru adalah salah satu kota di pulau Sumatera di mana musik mulai gencar melahirkan banyak musisi dengan berbagai macam ciri khasnya masing-masing, pun bisa dibilang juga ada yang berbeda dengan yang ada di kota lain. Walaupun jumlahnya tak banyak, tapi mereka tidak hanya sekedar merilis karya terus hilang begitu saja. Berjejaring dan melakukan perjalanan tur pun sering dilakukan oleh band-band tersebut. Salah satunya adalah band bernama SIVVA.

Sebagai band yang kata mereka hanya iseng di awal dan serius kemudian, band ini pun akan merilis sebuah EP yang diberi nama “Sang Pelebur” dan menjadi satu persembahan perdana yang menandakan kehadiran mereka di lingkaran kancah musik Indonesia, terkhusus Pekanbaru. Oh ya, ciri khas mereka adalah band tanpa adanya gitar, dan memainkan musik doom metal sebagai dasar berkarya, dengan membawa semangat heavy metal sebagai jiwanya. Om, Black Sabbath, Sleep, dan Electric Wizard adalah inspirasi besar dari segala karya yang dihasilkan oleh mereka. Terbentuk di Pekanbaru pada akhir Maret 2018 silam, dan telah menghasilkan beberapa single. Di EP yang digarap cukup santai karena keterbatasan jarak dan waktu tersebut, mereka berhasil menembus segala batas yang ada di masa seperti ini, tentunya berkat semangat dan dukungan dari semua kerabat mereka pastinya.

““Sang Pelebur” kami anggap sebagai cetak biru dari musik SIVVA dalam meramu doom yang berbeda tetapi masih dengan spirit Heavy Metal yang sama. Berisikan 6 lagu dengan komposisi berat dan tempo pelan yang tercipta oleh perpaduan bass, keyboard dan drum. Serta lirik berbahasa Indonesia yang disusun dari kejadian-kejadian yang sangat relevan pada saat ini, mulai dari kegelisahan sebagai umat hingga penghakiman di akhir zaman. Kawan kami, Joe dari Terapi Urine ikut serta menyumbangkan lead gitar di salah satu lagu sebagai musisi tamu.” Terang mereka.

EP ini sendiri akan dirilis dengan sangat terbatas pada tanggal 8 Agustus 2020 dalam bentuk kaset oleh label Southcave Records dan cakram padat pada 9 September 2020 oleh Disaster Records. Besar harapan mereka dari hadirnya mini album ini agar dapat menjadi salah satu warisan dari Pekanbaru yang akan tetap dikenang sepanjang masa seperti halnya peristiwa pandemi di tahun 2020 ini. Sang Pelebur sendiri diartikan oleh mereka sebagai sebuah sosok yang akan segera datang untuk menggenapi janji, suaranya bergema memanggilmu. Maka dengarlah dan sambutlah kedatangannya!

SIVVA sendiri adalah Royhan Okronald (Bass, Vokal Latar), Wanda (Drum) dan Joel Kinamad (Vokal, Keyboard).

Teks: Adjust Purwatama
Visual: Arsip dari SIVVA