- Music
Sajian Minor Nan Catchy dari Klif
Klif baru saja melepas sebuah album penuh dengan tajuk Unreasonable Urges Minggu (28/11) kemarin. Album perdana dengan sembilan trek di dalamnya tersebut menyuguhkan nuansa rok minor dengan riff-riff gitar dan pilihan nada vokal yang catchy.
Kesembilan trek dalam Unreasonable Urges menunjukkan riff-riff dan progresi akor minor yang biasa digunakan dalam karya-karya beberapa musisi stoner rock namun dengan tempo yang relatif lebih kebut. Gitar utama dalam lagu-lagu seperti “Fancy Lady”, “A Hand Full of Hopes”, “Anthem”, dan “Girl Wanna Have Faith” di-mix dengan sungguh tajam dan terasa sama depannya dengan vokal utama yang menyerupai versi lebih pop dari Lemmy Kilmister. Dari pilihan nada yang unit rok asal Yogyakarta ini ambil, seperti dalam “A Hand Full of Hopes”, mereka menunjukkan sisi rok yang lebih modern.
Selain menjadi album penuh pertama Klif, Unreasonable Urges juga merupakan sebuah hasil pengamatan dari Satya Windriya (vokal, gitar), Gabriel Garda (gitar, vokal latar), Kaka Fajar Permana (bas), dan Dennis Eliezer (drum) terhadap orang-orang di sekitar mereka yang melakukan berbagai hal tidak masuk akal demi memenuhi hasrat mereka.
“Kami memulai Klif saat kami berempat masih menjadi mahasiswa di kampus yang sama. Selama kami kuliah, kami banyak mendengar cerita teman-teman kami yang mengejar tujuan mereka secara menggebu-gebu, sampai ke tahap yang menurut kami sudah tidak sehat,” ujar Garda dalam keterangan pers.
Penggarapan album ini hingga dirilis secara penuh memakan waktu yang cukup lama. Pada 2017 kuartet ini berkumpul sembari merilis sebuah singgel dengan tajuk “Fancy Lady” yang kini menjadi trek kedelapan di album. Setelah itu, mereka memirit perilisan album dengan merilis beberapa nomor tunggal. Pada 2018, Klif merilis nomor lanjutan dengan judul “Red Cigarette”. Dua tahun berselang, mereka baru merilis singgel selanjutnya, “Call of The Void”. Ketiga singgel tadi terangkum dengan beberapa lagu baru lainnya dalam Unreasonable Urges yang baru dirilis beberapa waktu lalu. Butuh waktu sekitar empat tahun dari singgel pertama hingga albumnya keluar.
Teks: Abyan Nabilio
Visual: Arsip dari Klif
SKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...
Keep ReadingInterpretasi Pendewasaan Bagi Prince Of Mercy

Terbentuk sejak 2011 silam di kota Palu, Prince Of Mercy lahir dengan membawa warna Pop Punk. Digawangi oleh Agri Sentanu (Bass), Abdul Kadir (Drum), Taufik Wahyudi (Gitar), dan Sadam Lilulembah...
Keep ReadingKembali Dengan Single Experimental Setelah Setahun Beristirahat

Setelah dilanda pandemi covid-19, tahun 2023 sudah semestinya menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berpesta dan bersuka ria. Di sinilah momen ketika Alien Child kembali hadir dan menjadi yang...
Keep ReadingLuapan Emosi Cito Gakso Dalam "Punk Galore"

Setelah sukses dengan MS. MONDAINE dan BETTER DAYZ yang makin memantapkan karakter Cito Gakso sebagai seorang rapper, belum lama ini ia kembali merilis single terbarunya yang berjudul PUNK GALORE yang single ke-3...
Keep Reading