Rupa-Rupa Isi di Album Mini Budiraya

Budiraya meluncurkan sebuah album mini bertajuk Malaka pada Jumat (29/10). EP ini merupakan sebuah oase atas segala cobaan yang dialami trio yang dulunya kuartet ini sejak tahun lalu. Tahun lalu, rencana rilis album penuh mereka gagal tercapai. Tahun ini, mereka kehilangan drummer mereka.

Malaka dibuka dengan lagu titular yang lekat dengan nuansa rok-rok semi-stoner titisan The Sigit dengan sedikit sentuhan Melayu. Namun, bukan itu ternyata tema besar musik Budiraya. Warna musik mereka dalam album mini perdana ini cukup campur aduk. Teguh Sulistyo (vokal, gitaris), Hadi Permana (bas), dan Fazrin Mustakin (gitar) menghadirkan nuansa berbeda di trek-trek selanjutnya. “Pelanggan Setia” yang menjadi trek kedua bisa menjadi contoh dengan nuansa balada folkish-nya.

Di lagu-lagu selanjutnya, “Meriam”, “Mata Berbatas”, “Kerling”, dan “Berat”, pendengar bisa mersakan lagi berbagai macam nuansa musik yang Budiraya sajikan.

Lagu ketiga merupakan materi baru selain “Malaka” yaitu, “Meriam”. Lagu ini diracik dengan pendekatan nuansa materi-materi Chrisye di era pertengahan “80-an yang berkolaborasi dengan Adji Soetama, Deddy Dhukun, Dian Pramana Poetra, dan beberapa musisi kondang masa itu, atau “You Can’t Hurry Love” milik The Supremes menghadirkan suasana yang ceria, namun vokal Teguh Sulistyo yang kasar dan lantang masih memberi nuansa khas Budiraya.

Lagu keempat adalah nomor doo woop, “Mata Berbatas” yang merupakan singgel yang juga dirilis tahun 2020 lalu. Dua lagu terakhir merupakan materi demo atau materi yang tidak selesai.

“Tapi kami menyukai idenya, makanya kami share, sayang kami tidak dapat menyelesaikannya, tapi enggak apa-apa, karena shift studio dan uang berbicara lain. hehehe…” ujar Teguh Sulistyo dalam keterangan pers. Dua lagu demo terakhir tersebut adalah “Kerling” dan gubahan ulang materi lama dengan racikan yang sedikit diperbarui yaitu “Berat”.

Seperti dibahas sebelumnya, beberapa lagu dalam Malaka sudah dirilis terlebih dahulu oleh kelompok asal Depok ini. Hanya “Meriam” dan “Malaka” yang menjadi karya baru Budiraya yang belum pernah dirilis sebelumnya. Biarpun penggebuk drum mereka terdahulu, Oshie Prima, telah hengkang, ketiga personel sisa masih ingin merajut mimpi-mimpi mereka melalui album mini ini.

Teks: Abyan Nabilio
Visual: Arsip dari Budiraya

Debut Kathmandu Dalam Kancah Musik Indonesia

Musisi duo terbaru di Indonesia telah lahir. Penyanyi bernama Basil Sini bersama seorang produser sekaligus multi-instrumentalist bernama Marco Hafiedz membentuk duo bernama KATHMANDU. Dengan genre Pop-Rock, KATHMANDU menyapa penikmat musik...

Keep Reading

Sisi Organik Scaller Dalam "Noises & Clarity"

Kabar baik datang dari Scaller yang baru saja merilis live session (8/7/23) yang kemudian diberi tajuk “Noises & Clarity”. Dalam video ini, grup musik asal Jakarta tersebut tampil membawakan 5...

Keep Reading

Single Ketiga Eleanor Whisper Menggunakan Bahasa Prancis

Grup Eleanor Whisper asal kota Medan yang telah hijrah ke Jakarta sejak 2019 ini resmi merilis single ke-3 yang diberi tajuk “Pour Moi”. Trio Ferri (Vocal/ Guitar), Dennisa (Vocals) &...

Keep Reading

Sajian Spektakuler KIG Live!

Umumkan kehadirannya sebagai pemain baru pada industri konser musik Indonesia, KIG LIVE yang merupakan bagian dari One Hundred Percent (OHP) Group menggelar acara peluncuran resmi yang juga menampilkan diskusi menarik...

Keep Reading