- Tidbits
Rimawarna Memperkenalkan VIVA
Rimawarna adalah sebuah kolektif seni yang memiliki anggota dengan latar belakang beragam, mulai dari penulis, ilustrator hingga desainer. Mereka dikenal karena rutin dalam mengikuti berbagai konvensi budaya populer semisal Comic Frontier dan POPCON.Asia dalam rangka menjajakan karya-karya orisinilnya seperti antologi cerpen, zine, art book serta merchandise.
Lingkar kreatif Rimawarna dengan produk terbaru mereka, VIVA: Sebuah Zine Tentang City Pop. Sesuai sub-judulnya, media alternatif tersebut akan mengangkat tema musik city pop, dan akan dirilis pada gelaran Comic Frontier 13 di tanggal 7 hingga 8 September mendatang, di Kartika Expo Balai Kartini, Jakarta.
“Zine musik begini bisa hit beberapa niche sekaligus. Musik kena, penggemar budaya Jepang juga dapat. Mereka yang dari kedua latar hobi tadi biasanya mengenal city pop. Minimal pernah dengar Plastic Love-nya Mariya Takeuchi, lah atau dapat rekomendasi dari algoritma YouTube,” sebut Winsen dari Rimawarna soal latar belakang pengerjaan zine ini.
Zine tersebut akan menyajikan delapan artikel berilustrasi dengan topik seputar musisi city pop dan perannya dalam perkembangan musik itu, mulai dari pergerakan awal yang diprakarsai serangkaian artis seperti Tatsuro Yamashita dan Eiichi Ohtaki hingga era puncaknya sebagai komoditi komersial dengan nama-nama tokoh semisal Toshiki Kadomatsu, Miki Matsubara serta Junko Ohashi.
“City pop adalah genre musik yang sangat menarik karena ia mencampurkan berbagai macam genre musik seperti jazz, funk, soul, disco, soft rock, AOR bahkan sampai latin. City pop bukan hanya menjadi genre semata tetapi ia juga bertindak sebagai simbolisasi warga Jepang dalam mengonsumsi budaya pop dan modern dari dunia barat dengan segala kegemerlapan dan kehedonisannya,” ujar Luthfi Suryanda Atmojo, jurnalis musik serta researcher untuk VIVA.
“Dalam VIVA pembaca bisa merasakan sendiri bagaimana city pop menjadi sebuah budaya yang terus dilestarikan sampai ke generasi sekarang lewat profil artis city pop serta ilustrasi yang melambangkan kemewahan Jepang di era 80’an,” lanjutnya.
Para ilustrator di VIVA memiliki minat yang besar terhadap musik yang perkembangannya dimulai sejak era 70 hingga 80-an tersebut, dan semuanya tercermin dalam setiap artwork-nya. Selain melibatkan illustrator Rimawarna sendiri semisal Blueriest, asteRiesling dan Fibertrash, zine itu juga mengajak artis tamu seperti Marquee Adam (MARCH OF VENUS) serta Dewanto Faris dari Winternesia, untuk turut serta.
“Orang-orang kebanyakan tau city pop dari Mariya, tapi kalo saya malah si Miki Matsubara. Sejak pertama dengar lagu dia yang berjudul Stay With Me jadi pengen nelusurin musiknya dan jadi banyak nemu musisi-musisi yang ajib di genre ini seperti Taeko Ohnuki dan Junko Ohashi,” ujar ilustrator Blueriest.
“I really glad to participate in this awesome project, gue senang ada yang ngebahas city pop secara mendalam, dan bisa dijadiin zine gini, semoga semakin banyak yang denger city pop, terimakasih Rimawarna buat kesempatannya,” sambung ilustrator Marquee Adam.
Teks: Rizki Firmansyah
Visual: Arsip Rimawarna
Geliat Kreatif Dari Sulawesi Tengah Dalam Festival Titik Temu

Terombang-ambing dalam kebimbangan akan keadaan telah kita lalui bersama di 2 tahun kemarin, akibat adanya pandemi yang menerpa seluruh dunia. Hampir semua bentuk yang beririsan dengan industri kreatif merasakan dampak...
Keep ReadingMemaknai Kemerdekaan Lewat "Pasar Gelar" Besutan Keramiku

Di pertengahan bulan Agustus ini, ruang alternatif Keramiku yang mengusung konsep coffee & gallery menggelar acara bertajuk “Pasar Gelar” di Cicalengka. Gelaran mini ini juga merupakan kontribusi dari Keramiku untuk...
Keep ReadingSemarak Festival Alur Bunyi Besutan Goethe-Institut Indonesien

Tahun ini, Goethe-Institut Indonesien genap berusia 60 tahun dan program musik Alur Bunyi telah memasuki tahun ke-6. Untuk merayakan momentum ini, konsep Alur Bunyi tetap diusung, namun dalam format yang...
Keep ReadingHead In The Clouds Balik Lagi ke Jakarta

Perusahaan media serta pelopor musik Global Asia, 88rising, akan kembali ke Jakarta setelah 2 tahun absen karena pandemi pada 3-4 Desember 2022 di Community Park PIK 2. Ini menandai pertama...
Keep Reading