- Music
Reinkarnasi Album Legendaris Media Distorsi
Penikmat musik elektronik tanah air pastinya tak asing dengan nama Media Distorsi. Dikatakan, mereka adalah salah satu aksi musik yang memiliki tanggung jawab besar atas tumbuh berkembangnya band-band elektronik yang ada di Indonesia. Orang-orang dibalik grup ini tentu saja tumbuh berkembang dengan arus musik Britpop di era 90-an, lalu berkenalan dengan band-band EDM Eropa seperti Underworld atau The Prodigy. Hasilnya adalah sebuah debut album yang pada saat itu memiliki ciri khas yang beda dari yang lainnya.
Chapter 01: The Beginning adalah debut album Agus Sasongko dan Indra7 sebagai Media Distorsi yang menjelajah ruang musik elektronik tanpa dipagari oleh satu subgenre EDM tertentu. Di album tersebut, mereka banyak membahas tentang perilaku, kejujuran dan idealisme yang yang diramu dengan elemen dari DnB – drum and bass Ed. -, trance, dan juga percampuran genre lainnya. Tercatat, dalam perjalanannya Media Distorsi juga pernah merilis sebuah single yang diberi judul “In Between” yang kemudian turut masuk ke dalam sebuah kompilasi berjudul Jakarta Movement di tahun 2005. Lalu, single kedua dari mereka “The Army Returns” pun dirilis di tahun yang sama. Single ini pun didapuk untuk mengisi slot untuk soundtrack film Janji Joni pada tahun 2005 silam.
Tahun ini, label rekaman asal Jakarta, Anoa Records, kembali merilis album legendaris Media Distorsi tersebut pada 1 Mei 2020 secara digital. Chapter 01: The Beginning, seperti yang sudah disebutkan di atas adalah sebuah album yang menarik, dan juga dirilis bersamaan dengan meruaknya EDM ketika itu di Eropa. Progressive, jungle, ambient, breaks, dub, hingga trip hop dipertemukan menjadi satu dalam album ini yang menghasilkan sebuah karya elektronika yang varia citarasa. Single utama ketika itu, “Confession Part 2” , video musiknya bisa disimak di YouTube.
Akan terwujudnya reissue album Media Distorsi itu dalam platform musik digital, Indra7 mengaku merasa sangat senang. “Penantian setelah 18 tahun akhirnya terbayarkan,” ujarnya. “Sebuah pencapaian sekaligus pembuktian sih kalau buat gue ya. Setiap orang yang punya passion, apa pun itu, pasti akan mengharapkan sesuatu yang bisa dijadikan sebuah bukti atau arsip secara fisik. Gue dari masih di bangku SD sudah bercita-cita ingin main musik, meskipun harus lewat proses ditentang orang tua dulu ketika masuk di masa SMA hingga mau lanjut ke kuliah.” Paparnya akan makna album Chapter 1: The New Beginning yang dianggapnya sebagai bentuk pembuktian diri dan juga bukti kreasi kepada orang tuanya. “Ini lho hasil pulang subuh tiap hari,” ujarnya berseloroh.
“Album ini diproduksi dalam kurun waktu 2001. Sebagian besar materi direkam di Venus Studio, di bilangan Depok, milik Bongky ‘BIP’ dan sebagian lagi di Studio 18 kepunyaan Levi ‘The Fly’. Untuk mixing dan mastering sendiri, Media Distorsi mempercayakan sepenuhnya kepada Didit Saad sebagai sound engineer.” Terang Indra7 akan proses pengerjaan albumnya.
Teks: Adjust Purwatama
Visual: Michael Audiano Assa | Arsip dari Anoa Records
Warna Dan Formasi Baru Hailwave Dari Kancah Musik Aceh

Unit pop-punk dari Aceh, Hailwave, menawarkan warna, karakter, serta formasi barunya dengan single yang diberi tajuk “Out Of Reach”. Lagu yang menggambarkan percintaan remaja, menceritakan tentang seseorang yang berusaha menemukan...
Keep ReadingGAC Kembali Dengan Semangat Baru

Terhitung nyaris empat tahun grup vokal yang diinisiasi oleh Gamaliél, Audrey, dan Cantika ini mengumumkan vakum dari industri musik Indonesia untuk rehat dan mengeksplorasi diri, serta merilis proyek solo mereka...
Keep ReadingSemarak Festival & Konferensi Evoria 2023!

Kabar gembira! Memeriahkan Hari Musik Nasional yang akan jatuh pada 9 Maret mendatang, Diplomat Evo berkolaborasi dengan M Bloc Entertainment dan Alive Indonesia akan menyelenggarakan Evoria Festival & Conference 2023....
Keep ReadingSKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...
Keep Reading