Dengan berlakunya protokol kesehatan yang mengharuskan untuk berdiam diri di rumah dan menjaga jarak di tempat umum di awal terjadinya pandemi, sudah tentu banyak industri yang seketika carut marut. Contohnya banyak, tak perlulah disebutkan satu per satu. Yang paling kami rasakan tentu saja di industri musik. Bagaimana tidak, kami yang biasanya berkutat dengan gigs dan festival musik di setiap tahunnya, mau tak mau di 2020 ini kami harus berdiam diri saja. Begitu pun dengan kerabat kami yang lain. Untungnya, kita hidup di zaman yang mana teknologi sedang berkembang pesat sekali. Tak bisa konser luring, maka kami buat konser daring. Bukan hanya kami saja, yang lain pun melakukan hal serupa. Tujuannya hanya satu, mencoba untuk mencari alternatif baru dari kondisi yang ada, agar semua orang bisa kembali berjalan roda kehidupannya.

Dari sisi band, tentu saja konser virtual bisa sedikit membantu rasa rindu yang teramat besar akan panggung. Satu dari banyak nama yang seringkali bergeliat di satu panggung dan yang lain adalah Scarhead Barricade. Band ini berasal dari Palu, memainkan musik Grindcore, tercatat mereka sudah memiliki satu buah album yang diberi judul “Earth”. Gaung mereka pun dibuktikan dengan tampilnya di beberapa festival besar yang ada di Indonesia, salah duanya adalah Rock In Celebes (2014, 2015, dan 2017) dan juga Kukar Rockin Fest (2015). Band yang terdiri dari Rayn (vokal), Ayad (gitar), Kevin (bass), dan Bintang (drum) ini tentu saja tidak mau berdiam diri di tengah kondisi yang ada. Melihat potensi teknologi virtual sangat penuh akan inovasi di masa pandemi ini, keempatnya pun sepakat untuk membuat sebuah penampilan daring yang direkam dengan durasi 20 menit.

Rekaman penampilan ini sendiri dilakukan oleh mereka di sebuah studio bernama RNR Music Studio pada pertengahan bulan Juni silam. Memanfaatkan momen kepulangan sang vokalis dari kota perantauannya, ide promosi ini pun dengan sekejap mata segera direalisasikan. Memainkan 10 materi penuh amarah dan tempo cepat, Scarhead Barricade sekali lagi menunjukkan taji mereka yang tak pernah tumpul.

Setelah melalui proses produksi mulai dari syuting, mixing & mastering audio, hingga editing, video ini pun sudah bisa disaksikan di kanal YouTube dari label Senggama Records yang menaungi band ini per tanggal 13 November kemarin. Total ada 4 video yang masing-masing memainkan 2 hingga 3 lagu di dalamnya. Dengan dirilisnya “Live Studio Session” ini, Scarhead Barricade berharap bisa sedikit mengobati kerinduan pendengar musik mereka dan menjadi pemicu agar kancah musik ekstrim di Palu tetap bergairah walaupun dengan kondisi saat ini.

Oh ya selain album dan video sesi, band ini juga sudah melepas satu buah videoklip dari lagu “Temperament Addiction”. Lagu ini sendiri adalah single kedua yang diambil dari album Earth milik mereka yang telah dirilis oleh Senggama Records pada tahun 2017 silam. Lagu dan videoklip ini mendeskripsikan tentang sosok seseorang yang temperamen dan keras kepala. Dimana sosok orang seperti yang dimaksud adalah mudah tersinggung dan cepat marah bahkan bisa berujung kekerasan jika berurusan dengannya. Lagu ini membawa pesan bahwa kita sebagai manusia harus lebih mengandalkan otak daripada emosi.