Medan punya skena musik hardcore punk dan metal yang cukup menarik dan aktif. Dan fenomena tersebut bukanlah hal yang baru karena geliatnya sudah dimulai sejak awal 1990-an. Kancah musik ini pun sekarang pastinya menjadi lebih menarik. Tak lama ini pun muncul kabar dari Medan, tepatnya dari band yang bernama Raung. Band ini pun bukan band baru, dibentuk pada di tahun 2013, sebelumnya mereka telah sempat melepaskan album debut yang bertajuk Utara pada tahun 2015 lalu. Musiknya sendiri menawarkan semacam peleburan atau crossover dari rock, blues, thrash metal dan hardcore.

Para personilnya juga bukan wajah baru dalam kancah musik lokal di Medan, mereka semua sudah terlibat di band lain sebelum membentuk Raung. Yudha gitarisnya tercatat sebagai anggota dari TarungTaring, vokalisnya Indra personil dari Not Delusion, Arga yang bermain bass merupakan bagian dari Empatbelas dan pemain drumnya, Yoel, adalah personil Leg To Decay. Setahun pasca merilis album debutnya Utara pada tahun 2016, Raung menambahkan dua orang dalam susunan personilnya sebagai gitaris yaitu Haykal – yang adalah anggota dari Mammarygland dan Helanuansa – serta Puteng yang juga personil dari Empatbelas dan Titikbalik.

Raung terakhir kali muncul diatas panggung pada tahun 2017 silam, setelahnya mereka menghilang dan hibernasi cukup panjang sekitar tiga tahun. “Kebetulan gitaris kami Yudha sempat pindah luar kota. Kami masing-masing juga sibuk dengan urusan pekerjaan. Kebetulan aku pun pada saat itu baru buka kedai kopi jadi banyak waktuku habis disitu,” papar Yoel akan kenapa bandnya sempat vakum cukup lama. Namun Ia juga menjelaskan ternyata ketika sekarang ini dengan kondisi pandemi yang bertepatan dengan bulan Ramadhan, malah grup komunikasi band mereka malah menjadi aktif. “Akhirnya kami jadi malah banyak diskusi soal apa rencana kelanjutan dari Raung.” Tambahnya.

Dari sekian banyak rencana Raung yang dibahas dalam obrolan mereka adalah melepas video lirik untuk lagu “Masif” yang diambil dari album Utara. “Mencoba memanaskan ingatan orang-orang akan band kami, sekaligus juga pancingan awal lah dari rencana selanjutnya pasca hibernasi kami yang cukup lama,” terang Yoel akan video yang proses pengerjaannya dikerjakannya sendiri dengan montase dari cuplikan-cuplikan arsip berita.

Walau situasi sekarang cukup rumit, para personil Raung juga coba menyiasati situasi agar semangat yang sedang muncul membara tak segera padam. Mereka mengaku video lirik “Masif” itu hanya awalan dari rencana mereka untuk mengerjakan materi baru yang dahulu belum sempat mereka sentuh ketika vakum. “Ya mengingat situasi kami jelas tidak bisa banyak ketemu, sekarang paling masih ngobrol lewat Whatsapp atau Zoom saja dulu bahas bahas materi dan mengulik lagu. Ada tiga materi lagu baru yang rencananya akan segera kami rekam dalam waktu dekat,” jelas pemain drumnya Yoel akan usahanya untuk memantik kembali nyawa bandnya. “Sekarang sedang bahas waktu yang efektif untuk mencuri waktu untuk latihan sebelum mulai menjadwalkan rekamannya.” Tutupnya.

Sementara kita menantikan gebrakan lanjutan dari Raung, mungkin suguhan berupa video lirik dari lagu “Masif” bisa jadi obat penawar rindu khususnya bagi rekan-rekan di Medan yang telah menunggu sekian lama untuk melihat Raung kembali ke atas panggung. Walau jelas tidak dalam waktu dekat ini.

Teks: Farid Amriansyah
Visual: Arsip Raung