- Music
Rasyiqa dan Vintonic Gubah Ulang Lagu "Reckless"
Setelah merilis single perdananya yang berjudul ‘Reckless’ pada September lalu, kini Rasyiqa menghadirkan versi alternatif dari lagu tersebut. Menggandeng band electro-pop asal Jakarta, Vintonic, karya re-aransemen yang bernama ‘Reckless (But Make It 80’s)’ kini sudah dirilis.
Sesuai dengan judulnya, dibandingkan dengan versi aslinya yang sangat terdengar seperti lagu pop pada awal tahun 2000-an, ‘Reckless (But Make It 80’s)’ lebih banyak mengambil inspirasi dari musik tahun 80-an, khususnya di genre pop rock.
‘Reckless (But Make It 80’s)’ sendiri adalah karya yang tergolong impulsif, berawal dari obrolan jahil antara Rasyiqa dengan Heston, salah satu anggota Vintonic.
“Waktu itu gue lagi ketemuan sama Heston dan agenda kita sebenernya gak ada kaitannya buat bahas Reckless. Cuman, akhirnya gue cerita ke dia kalau gue kepikiran mau rilis versi alternatif lagu Reckless yang moodnya beda banget sama lagu aslinya. Pas gue lagi nebeng mobil dia ke arah Kebon Jeruk, dia nyeletuk kalau versi 80an mungkin bisa masuk. Tentunya ide ini gue sambut baik karena gue pribadi cukup meminati band-band yang ada di era itu.” jelas Rasyiqa.
Lihat postingan ini di Instagram
Pada awalnya, proyek re-aransemen dengan Vintonic ini tidak terlintas pada benak Rasyiqa. Namun, setelah mendengar demo pertama yang dikirimkan oleh Heston yang juga dibantu oleh rekan satu bandnya, Ravin, cukup disayangkan apabila Rasyiqa tidak melibatkan seluruh anggota Vintonic, apalagi Vintonic adalah band yang sangat menggeluti musik pop 80-an.
“Buat gue, awalnya ini proyek just for fun. Tapi, pas gue tau akhirnya lagu ini beneran dirilis, gue seneng banget. Gue punya pandangan kalau lagu yang bagus itu mau diaransemen kaya gimana pun pastinya tetep enak buat didengerin.” ujar Heston.
Ketiga personil Vintonic memang sudah menaruh perhatian pada versi asli ‘Reckless’, dan mendengar ide mengenai kolaborasi re-aransemen ini, dua personil lainnya, Ravin dan Nicho, juga menggenapi perasaan dan semangat yang sama dengan Heston.
“Belakangan ini, kita lagi sering cover lagu-lagu lain dengan gaya Vintonic. Pas gue denger kita ada kesempatan buat bawain lagu baru dari temen kita sendiri dengan gaya Vintonic dan bahkan akan dirilis, seneng sih. Sebagai vokalis, proses recordingnya lumayan challenging karena gue harus menyesuaikan vocal gue dengan range Rasyiqa. Di versi ini, kita memutarbalikkan sudut pandang lagunya dari versi aslinya, membuat lagu ini menjadi sebuah duet. Meskipun awalnya gue kira bakalan susah, gue puas banget denger hasil akhirnya. ” kata Nicho.
Secara produksi, Ravin juga mengutarakan bahwa proses kolaborasi ini juga berjalan dengan cepat tanpa mengalami banyak kesulitan.
“Dari tahap awal produksinya, Heston udah brief gimana kita bakal re-aransemen lagu ini. Pas denger kabar kalau kita bakalan bikin versi ala Vintonic gue excited banget. Gak lama setelah ngobrol sama Heston, gue langsung bikin sketch bagian gitarnya berdasarkan visi yang sama-sama kita punya buat lagu ini. Overall, kolaborasi ini menyenangkan dan seru.” jelas Ravin.
Baca juga: Rangkuman Pertama Kompilasi Rakyat
Selain ketiga personil dari Vintonic, produser sekaligus drummer dari Barasuara, Marco Steffiano, juga berkontribusi dalam re-aransemen lagu ini yaitu mengisi bagian drumnya.
Walaupun secara lirik masih sama dengan versi aslinya, versi Reckless ini memberikan suasana yang sangat berbeda. Jika versi aslinya didominasi dengan kesan teenage angst atau dengan kata lain, rasa kesal, versi ini menawarkan sudut pandang lain yang arahnya lebih bahagia.
Secara judul pun versi terbaru ‘Reckless’ ini juga melewati banyak perubahan. Pada mulanya, Rasyiqa ingin menjauhi judul dengan istilah seperti 'acoustic version' atau '80s remix' karena Rasyiqa ingin menggambarkan secara langsung situasi yang dirasakan pada re-aransemen ini melalui judulnya. Namun, rencana tersebut dibatalkan karena judul seperti itu akan sulit untuk diingat pendengar.
“Aslinya, versi ini dinamain ‘Reckless (If Life Was an 80's Rom Com Movie Where Everything Ends Well)’, tapi kayaknya bakal susah buat diinget, jadinya kita ganti lagi. Alesan kenapa gue bilang 'where everything ends well' adalah segampang ketika gue denger versi ini, gue gak ngerasain rasa kesel atau marah yang ada di versi aslinya. Ibarat film karya John Hughes di tahun 80-an, lagu ini adalah soundtrack dari ending sequence film tersebut, dimana si protagonis menyadari bahwa semesta sudah menyiapkan hal yang lebih baik buat dirinya. Intinya, ini versi berdamai dengan diri sendiri. The perfect closure, ending, you name it. Much love pokoknya buat Ravin, Heston dan Nicho yang berhasil membuat versi ini dengan sangat baik. It’s everything I’ve always wanted for my own coming-of-age soundtrack. Jadi, terima kasih!” tutup Rasyiqa.
Visual: Arsip dari Rasyiqa
Debut Kathmandu Dalam Kancah Musik Indonesia

Musisi duo terbaru di Indonesia telah lahir. Penyanyi bernama Basil Sini bersama seorang produser sekaligus multi-instrumentalist bernama Marco Hafiedz membentuk duo bernama KATHMANDU. Dengan genre Pop-Rock, KATHMANDU menyapa penikmat musik...
Keep ReadingSisi Organik Scaller Dalam "Noises & Clarity"

Kabar baik datang dari Scaller yang baru saja merilis live session (8/7/23) yang kemudian diberi tajuk “Noises & Clarity”. Dalam video ini, grup musik asal Jakarta tersebut tampil membawakan 5...
Keep ReadingSingle Ketiga Eleanor Whisper Menggunakan Bahasa Prancis

Grup Eleanor Whisper asal kota Medan yang telah hijrah ke Jakarta sejak 2019 ini resmi merilis single ke-3 yang diberi tajuk “Pour Moi”. Trio Ferri (Vocal/ Guitar), Dennisa (Vocals) &...
Keep ReadingSajian Spektakuler KIG Live!

Umumkan kehadirannya sebagai pemain baru pada industri konser musik Indonesia, KIG LIVE yang merupakan bagian dari One Hundred Percent (OHP) Group menggelar acara peluncuran resmi yang juga menampilkan diskusi menarik...
Keep Reading