Ragam Warna Dalam Self Titled EP Analog Modular

Dari Kota Kembang, Bandung, Analog Modular adalah band yang kini solid diisi oleh Non Marisya (vokal) yang merupakan adik kandung dari Mario vokalis Kahitna, Koseng (Synthesizer, drumloop) yang pernah merilis beberapa beberapa nama tenar seperti Superman Is Dead, The Sigit dan band indie lainnya lewat label nya Spils record serta pernah menjadi drummer band Closeminded dan Boding 13 (Synthesizer, keyboard, guitar/voice) vokalis dari band Posttherapy  yang sempat merilis album bersama Sony music Indonesia serta Shifter yang merilis 2 buah album bersama BMG Indonesia.

Sebagai sebuah band, Analog Modular telah melewati banyak proses dan kini semuanya seakan terbayar dengan dirilisnya EP yang bertajuk Self Titled. Berisi 4 nomor yang variatif dari segi tema dan aransemen musiknya. Selain berisi dua lagu yang pernah dirilis beberapa waktu lalu, dalam mini album kali ini Analog Modular juga menambahkan dua lagu baru yang jadi amunisi andalan, yaitu lagu berjudul “Waktu” dan “Psikadelik Venus”.

Debut single “3 Hari Melupakan Dunia” yang dirilis pada bulan November 2020 disusul single keduanya “Hei Morales” pada awal tahun 2021 lalu tersebut digenapkan dengan perilisan dua single baru mereka, “Waktu” dan “Psikadelik Venus”. Menariknya, pada single “Psikadelik Venus” Analog Modular menggandeng sahabat lama mereka, Chandra Johan atau akrab dipanggil Che (Cupumanik dan Konspirasi) yang turut menyumbang suara di lagu ini.

Beranjak dari rasa bosan atas keseharian yang dijalankan, beat dari “3 Hari Melupakan Dunia” memang menghentak, tepat sebagai amunisi pengusir rasa suntuk. Nada ceria dan lirik catchy di dalamnya sanggup membawa para pendengar berada dalam suatua perjalanan optimis menuju tempat impian.

Bergeser ke “Hei Morales”. Balutan new wave juga unsur balada terasa kental auranya di single ini. Terkesan jauh lebih modern dan mematangkan laju Analog Modular dalam bermusik. Meski sedikit terkendala ketika proses pengerjaan single, tidak lantas menjadi batu sandungan yang berarti. Bongkar pasar aransemen, kesulitan pengaturan jadwal rekaman ditambah kesibukan masing-masing personil dan file/data track recording yang seketika lenyap, harus dibuat ulang..

Lalu single “Waktu” yang pas didengarkan untuk membangun suasana, namun penuh ironi di sisi terkelamnya terkait dalam barisan liriknya, “telah tiba disana terlihat mereka bahagia. cerah yang terpancar dari raut wajah menikmati waktu dengan tersenyum. dan aku masih disini, masih bertaruh dengan waktu, hari terasa lambat namun semuanya terlihat cepat, jalan yang kupilih, arah yang kutuju, masih samar, belum terlihat jelas”.

EP pun ditutup dengan nomor terakhir yang paling ekspresif, “Psikedelik Venus”. Banyak sekali kendala dalam proses take vokal lagu ini, salah satunya karena masalah jarak dan kebijakan pembatasan berpergian di tengah situasi pandemi. Komunikasi personil Analog Modular dengan Che (yang kebetulan tinggal di Jakarta-red.) praktis hanya dilakukan lewat pesan singkat saja. Namun sepertinya Che cukup tanggap dan mengerti betul ketika dia harus mengarahkan dan mengeksplor sendiri vokalnya di lagu tersebut. Hasilnya makin mempertajam karakter lagu tersebut.

Nama besar Che yang lebih dikenal sebagai vokalis yang mengusung genre musik grunge, berpadu dengan lantunan suara khasnya Non Marisya yang karakternya cenderung lebih nge-pop. Sungguh menjadi sebuah kolaborasi yang sangat unik dan layak disimak karena berhasil menyerap keadaan sosial dan psikologis saat ini.

Editor : Brandon Hilton
Arsip : Visual Dari Analog Modular

Debut Kathmandu Dalam Kancah Musik Indonesia

Musisi duo terbaru di Indonesia telah lahir. Penyanyi bernama Basil Sini bersama seorang produser sekaligus multi-instrumentalist bernama Marco Hafiedz membentuk duo bernama KATHMANDU. Dengan genre Pop-Rock, KATHMANDU menyapa penikmat musik...

Keep Reading

Sisi Organik Scaller Dalam "Noises & Clarity"

Kabar baik datang dari Scaller yang baru saja merilis live session (8/7/23) yang kemudian diberi tajuk “Noises & Clarity”. Dalam video ini, grup musik asal Jakarta tersebut tampil membawakan 5...

Keep Reading

Single Ketiga Eleanor Whisper Menggunakan Bahasa Prancis

Grup Eleanor Whisper asal kota Medan yang telah hijrah ke Jakarta sejak 2019 ini resmi merilis single ke-3 yang diberi tajuk “Pour Moi”. Trio Ferri (Vocal/ Guitar), Dennisa (Vocals) &...

Keep Reading

Sajian Spektakuler KIG Live!

Umumkan kehadirannya sebagai pemain baru pada industri konser musik Indonesia, KIG LIVE yang merupakan bagian dari One Hundred Percent (OHP) Group menggelar acara peluncuran resmi yang juga menampilkan diskusi menarik...

Keep Reading