Pussy Riot Kembali Berurusan Dengan Polisi

Nama Pussy Riot memang kerap diidentikan dengan segala macam atribut protes, terlebih di negara di mana mereka berasal, yakni Rusia. Belakangan (23/1) terjadi aksi demonstrasi besar-besaran yang dilancarkan oleh Pussy Riot bersama dengan berbagai elemen masyarakat yang ada di Rusia. Hal tersebut dilakukan tak lain adalah sebagai bentuk kritik mereka kepada presiden Vladimir Putin. Salah satu aktivis Pussy Riot, Masha Alekhina, artis, aktivis, yang juga salah satu pendiri Pussy Riot ditangkap karena menghadiri aksi tersebut.

Menurut pihak Pussy Riot, Alekhina ditahan selama 48 jam setelah penangkapannya, dan saat ini menjadi tersangka kasus pidana. Imbas dari aksinya tersebut ia telah dituntut karena “violation of sanitary and epidemiological rules” yang bisa dijatuhi hukuman dua tahun penjara.

“Kasus kriminal baru untuk Pussy Riot. Masha Alekhina dari Pussy Riot ditangkap selama 48 jam, dia adalah tersangka dalam kasus pidana, dia dituntut berdasarkan pasal 236,1 KUHP Rusia” tulis Pussy Riot dalam akun instagramnya

Masha Alekhin / Pussy Riot

Tuduhan tersebut berasal dari unjuk rasa yang telah berhasil menarik puluhan ribu demonstran dan mengakibatkan lebih dari 3.000 penangkapan, seperti yang dilaporkan oleh The New York Times, aparat keamanan juga telah menggeledah rumah Alekhina. Selain untuk mengkritik pemerintahan Rusia yang dipimpin oleh Putin, aksi demonstasi itu juga dimaksudkan untuk menunjukkan dukungan kepada pemimpin oposisi yang kini sedang dipenjara, Aleksei A. Navalny.

“Tidak diragukan lagi, ini adalah tingkat represi politik yang sangat baru. Putin pasti SANGAT marah tentang film Navalny tentang korupsi Putin dan istananya yang mewah – film itu ditonton hampir 100 juta hanya dalam seminggu” terang Pussy Riot “Oleg Navalny (saudara laki-laki Aleksei Navalny) dan seorang politisi wanita terkemuka dan anggota tim Navalny Lubov Sobol dicurigai & ditangkap juga. Lusinan pencarian polisi dilakukan hari ini pada pendukung Navalny di seluruh negeri” lanjutnya

Selain itu banyak anggota Pussy Riot lain yang telah ditangkap karena aktivisme mereka yang terus-menerus dilakukan untuk melawan pemerintah Putin, termasuk Nadya Tolokonnikova, Peter Verzilov, dan Veronika Nikulshina.

Pussy Riot sendiri adalah sebuah kolektif perempuan yang didirikan pada Agustus 2011 di kota Moskow, Rusia. Selain dikenal sebagai kolektif yang aktif di wilayah politik, mereka pun lekat hubungannya dengan ranah kesenian, khususnya musik. Dikutip dari NME, di tahun 2014, setidaknya Pussy Riot telah memainkan beberapa pertunjukan, setelah Alyokhina dan Tolokonnikova dibebaskan dari penjara dan tampil bersama Madonna (yang secara vokal mendukung kolektif tersebut) di konser kesadaran Amnesty International di Brooklyn. Mereka juga memainkan sejumlah festival musik, tampil di Glastonbury’s Park Stage pada tahun 2015 di atas sebuah truk militer.

Andai masih ingat, di tahun 2018 lalu, empat anggota Pussy Riot melancarkan protes yang tak konvensional, dimana mereka berhasil menyusup pada laga final Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Rusia. Keempat anggota Pussy Riot yang dijatuhi hukuman penjara 15 hari adalah Veronika Nikulshina, Olga Pakhtusova, Olga Kurachyova dan Pyotr Verzilov.

Teks: Dicki Lukmana

Visual:Arsip dari berbagai sumber

SKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...

Keep Reading

Interpretasi Pendewasaan Bagi Prince Of Mercy

Terbentuk sejak 2011 silam di kota Palu, Prince Of Mercy lahir dengan membawa warna Pop Punk. Digawangi oleh Agri Sentanu (Bass), Abdul Kadir (Drum), Taufik Wahyudi (Gitar), dan Sadam Lilulembah...

Keep Reading

Kembali Dengan Single Experimental Setelah Setahun Beristirahat

Setelah dilanda pandemi covid-19, tahun 2023 sudah semestinya menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berpesta dan bersuka ria. Di sinilah momen ketika Alien Child kembali hadir dan menjadi yang...

Keep Reading

Luapan Emosi Cito Gakso Dalam "Punk Galore"

Setelah sukses dengan MS. MONDAINE dan BETTER DAYZ yang makin memantapkan karakter Cito Gakso sebagai seorang rapper, belum lama ini ia kembali merilis single terbarunya yang berjudul PUNK GALORE yang single ke-3...

Keep Reading