Pussy Riot Galang Bantuan Dana Lewat NFT Untuk Ukraina

Invasi Rusia atas Ukraina terus berlanjut. Di tengah kekacauan yang terjadi, tentu banyak korban yang berjatuhan, entah itu dari satuan militer atau pun warga sipil yang tak bersalah. Perang yang tak diperlukan ini tentu membawa banyak dampak buruk bagi kehidupan manusia, salah satu dampak yang tak bisa dihindari adalah krisis.

Melalui akun twitter-nya, kolektif musik Pussy Riot telah meluncurkan sebuah kampanye penggalangan dana untuk membantu warga Ukraina yang terdampak perang. Kali ini mereka bekerja sama dengan beberapa perusahaan cryptocurrency dan aktivis kemanusiaan.

Ukraine DAO dan Pussy Riot serta beberapa kolektif lainnya telah menjual NFT dari bendera Ukraina, dengan dana yang dikumpulkan dari penjualan akan disalurkan untuk membantu warga sipil Ukraina yang menderita akibat perang.

“Ini adalah bendera Ukraina 1/1. Dana yang terkumpul dari penjualan ini akan diarahkan untuk membantu warga sipil Ukraina yang menderita akibat perang yang diprakarsai oleh Putin.” Tulis Ukraine DAO dalam situs resminya.

Seluruh hasil penjualan akan disalurkan ke sebuah organisasi bernama Come Back Alive , yang mereka sebut “salah satu inisiatif amal dan sukarelawan Ukraina yang paling efektif dan transparan.”

Dalam sebuah wawancara dengan Decrypt , salah satu pendiri Pussy Riot Nadya Tolokonnikova mengatakan, “Tujuan kami adalah mengumpulkan dana untuk disumbangkan ke organisasi sipil Ukraina yang membantu mereka yang menderita akibat perang yang dimulai Putin di Ukraina.”

Pilihan untuk menggunakan bendera Ukraina daripada sebuah karya seni individu dibuat karena Pussy Riot ingin memberikan konteks yang lebih jauh ketimbang hanya sebuah karya seni.

“ini bukan tentang seniman atau estetika tertentu—ini tentang sesuatu yang jauh lebih besar dari kita semua, ini adalah tanda solidaritas murni,” katanya.

Lelang berakhir dalam 2 hari lebih sedikit. Tawaran tertinggi pada saat penulisan ini adalah pada 1.102,5 ETH, atau kurang lebih sekitar $3.224.282. Untuk informasi lebih lanjut, bisa kalian simak di sini .

Teks: Dicki Lukmana
Visual: Arsip dari berbagai sumber

SKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...

Keep Reading

Interpretasi Pendewasaan Bagi Prince Of Mercy

Terbentuk sejak 2011 silam di kota Palu, Prince Of Mercy lahir dengan membawa warna Pop Punk. Digawangi oleh Agri Sentanu (Bass), Abdul Kadir (Drum), Taufik Wahyudi (Gitar), dan Sadam Lilulembah...

Keep Reading

Kembali Dengan Single Experimental Setelah Setahun Beristirahat

Setelah dilanda pandemi covid-19, tahun 2023 sudah semestinya menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berpesta dan bersuka ria. Di sinilah momen ketika Alien Child kembali hadir dan menjadi yang...

Keep Reading

Luapan Emosi Cito Gakso Dalam "Punk Galore"

Setelah sukses dengan MS. MONDAINE dan BETTER DAYZ yang makin memantapkan karakter Cito Gakso sebagai seorang rapper, belum lama ini ia kembali merilis single terbarunya yang berjudul PUNK GALORE yang single ke-3...

Keep Reading