Nadya Tolokonnivoka dari Pussy Riot merilis Video Musik “TOXIC”, berkolaborasi dengan Dorian Electra, single ini diproduseri oleh Dylan Brady dari duo elektronik eksperimental 100 Gecs, video musik ‘TOXIC’ hadir dengan balutan visual yang sangat hiperaktif dan eksperimental, dengan sentuhan visual yang kental.

Dalam sebuah pernyataan, Tolokonnivoka mencatat bahwa tahun ini adalah peringatan 10 tahun Pussy Riot menciptakan lagu dan seni politik, “’TOXIC’ adalah politik, karena personal juga adalah politik” katanya. “Singel ini merefleksikan pentingnya self-care, menghargai Kesehatan mental kalian dan menjauh dari hubungan yang menracuni kalian.”

Dia melanjutkan:

“Beberapa tahun yang lalu saya mengalami hubungan yang melecehkan secara emosional (yang akhirnya juga melecehkan secara fisik — saya ditahan di luar keinginan saya di rumah tempat kami tinggal). Cara terbaik untuk memproses trauma bagi saya adalah melalui penciptaan seni, itulah mengapa kami menulis TOXIC bersama Dorian dan Dylan. Selain musik, saya menggunakan alat lain untuk meyakinkan orang lain agar mengutamakan kesehatan mental mereka, melatih diri mereka sendiri untuk mengenali kekerasan emosional dan meninggalkan hubungan yang penuh kekerasan secepatnya.”

“Saya merasa sangat terhormat dapat terlibat di dalam lagu ini,” kata Dorian Electra dalam sebuah pernyataan. “Nadya adalah salah satu orang, teman, dan kolaborator favorit saya sepanjang masa, dan saya selalu terinspirasi oleh perpaduan aktivisme dan seni yang dilakukan Pussy Riot. Lagu ini dibuat begitu cepat dengan Nadya dan Dylan di studio, kami tahu kami harus membuat sesuatu yang sangat abrasive dan lucu pada saat yang bersamaan.”

Saat Musim panas lalu, Pussy Riot merilis lagu baru “Riot” dan “1312,” dan Tolokonnikova menulis opini untuk The New York Times mendukung Navalny. Peter Verzilov, rekan lain dari Pussy Riot, yang ditangkap dua kali pada tahun 2020.

Teks: Reza Raditya
Visual: Arsip Pussy Riot