Pulang Ingatan: Menjadi Turis Di Masa Lampau

You’re a tourist in your own youth.” Sebuah kalimat yang terlontar oleh Sickboy dalam film ‘T2 Trainspotting’ menjadi sangat relevan bagi Vhal Rasyid ketika Ia menggarap single kedua yang berjudul ‘Pulang Ingatan’. Baginya masa depan akan selalu terlihat menyeramkan, beda halnya dengan kenangan yang menua seperti anggur meskipun itu sebuah kenangan buruk.

Kami tertegun ketika mendengar lagu ini. Mungkin kami tidak akan membahas bagaimana musikalitas seorang Vhal Rasyid mampu menyihir kami dengan komposisi yang manis karena siapalah kami, masih banyak suhu-suhu di luar sana yang lebih capable untuk itu. Mungkin jika dibandingkan dengan artikel musik di luar sana, artikel ini hanya berbentuk fafifu dan waswewos yang sebenarnya tidak jelas juga juntrungan-nya. Meskipun begitu, izinkanlah kami membawa kita semua menjadi turis seperti apa yang Vhal idam-idamkan karena ia mengatakan bahwa pemandu wisata yang baik tak hanya dapat membawa kita menuju suatu tempat tetapi justru membuat kita tersesat di dalamnya.

 

Dalam single keduanya, ‘Pulang Ingatan’ akan membawa kita semua untuk berwisata ke masa lampau. Sebelumnya, Vhal sempat merilis debut single yang berjudul ‘Terdekap’, menyuguhkan lagu yang sederhana. Hal serupa tak terjadi dalam ‘Pulang Ingatan’. Virza Andhika Susilo (Suar & Temaram) membangun komposisi dan aransemen sebagai rumah yang megah dengan berbagai macam instrumen untuk menggambarkan betapa masa lampau akan berangsur menjadi kemewahan yang tak lagi dapat kita rasakan. Dari segi lirik Vhal Rasyid bekerja sama dengan seorang kawan yang dirasa memiliki visi yang sama perihal tulis-menulis, untuk menjadi pemandu wisata yang baik agar kita semua tidak mudah tersesat, atau bahkan menunjukan bagaimana caranya tersesat dalam ingatan kita sendiri. Jika kamu belum mendengarkan lagu ini, coba sempatkan mampir ke isi pikiran Vhal untuk sejenak melalui lagu ini.

Vhal Rasyid adalah seorang musisi bergenre pop yang dengan segala keterbatasan dan ketakutannya, mencoba jujur dalam bermusik. Di saat semua orang berlomba untuk tampil berbeda, ia memilih jalan yang sederhana. Musik sederhana, lirik yang membawa kita berempati, dan kesan lugu yang diberikannya akan memaksa kita untuk, dalam beberapa menit, menjadi dirinya. Sebuah keegoisan kecil yang terkadang kita lupakan karena kita terlalu terkagum-kagum akan isu, penggunaan instrumen, dan penggunaan diksi yang mewah.

Teks: Riki Rinaldi

Visual: Arsip Vhal Rasyid

SKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...

Keep Reading

Interpretasi Pendewasaan Bagi Prince Of Mercy

Terbentuk sejak 2011 silam di kota Palu, Prince Of Mercy lahir dengan membawa warna Pop Punk. Digawangi oleh Agri Sentanu (Bass), Abdul Kadir (Drum), Taufik Wahyudi (Gitar), dan Sadam Lilulembah...

Keep Reading

Kembali Dengan Single Experimental Setelah Setahun Beristirahat

Setelah dilanda pandemi covid-19, tahun 2023 sudah semestinya menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berpesta dan bersuka ria. Di sinilah momen ketika Alien Child kembali hadir dan menjadi yang...

Keep Reading

Luapan Emosi Cito Gakso Dalam "Punk Galore"

Setelah sukses dengan MS. MONDAINE dan BETTER DAYZ yang makin memantapkan karakter Cito Gakso sebagai seorang rapper, belum lama ini ia kembali merilis single terbarunya yang berjudul PUNK GALORE yang single ke-3...

Keep Reading