Bawa Cerita Berbeda, Piston Kembali dengan Karya Baru

Piston baru saja merilis nomor tunggal bertajuk “Interval” pada Rabu (27/10). Singgel tersebut menandai karya pertama Argi Tendo dkk setelah sekitar empat tahun sepi karya.

Unit heavy punk asal Ibu Kota ini mengatakan bahwa “Interval” menggambarkan tentang kerisauan bahwa masa abai dalam perjalanan hidup telah selesai.

‘Interval’ lahir di masa dan konteks yang berbeda dengan rilisan kami sebelumnya, karena apa yang kami hadapi tidak lagi sama. Yang sama adalah niat kami membuat sebuah catatan untuk diingat kembali puluhan tahun nanti,” ujar Argi Tendo, vokalis sekaligus penulis lirik “Interval” dalam keterangan pers.

Kalau ditilik secara sok tahu, ini lumayan jelas terlihat dalam liriknya.

“Akhirnya kau tiba di penghujung masa abai. Mendarat cukup sempurna dengan beberapa luka. Ditempa tiga puluh ini baru mau mulai. Apa yang ibu kata satu per satu menjadi nyata,” nyanyi Argi di lagu tersebut.

Sepertinya, Piston sudah sadar bahwa mereka tidak semuda itu lagi (“ditempa tiga puluh” nampaknya mengarah pada usia). Pesan orang tua mereka pun mulai terasa benar satu persatu hingga mereka harus melepas “masa abai” mereka dan lebih serius menjalani hidup.

“Catatan yang memuat keluh kesah sekaligus harapan dari rekaman kondisi pikir saat ini. ‘Interval’ berisi tentang tanggung jawab dan keberanian. Berperan sebagai wadah ketidaktenangan sementara agar setelahnya lebih bernyali. Juga wadah penyadaran diri agar apa yang dihadapi besok lebih berarti,” tambah Argi.

Namun, biarpun harus lebih bertanggung jawab, Piston tetap menolak untuk meninggalkan kesenangan yang mereka jalani di masa sebelumnya.

“Ambil alih kendali, di interval ini,” sorak para personel Piston. “Meski hidup nampak berhenti di sini, Esok kan datang lagi,” tambah Argi di akhir lagu.

Nomor terbaru yang sebelumnya dirilis melalui The Store Front ini lebih kalem dibanding trek-trek di Titik Nol (2017) dari segi lirik. Semoga Alexander Argi Tendo (vokal, gitar), Aditya Samdhoko (gitar), Yulio Abdul Syafik (bas), dan Nozanda Arsena Rangkuti (drum) memang bisa mempertanggungjawabkan tanggung jawab yang mereka bahas dalam lagu ini sembari mempertanggungjawabkan pernyataan untuk tetap mempertahankan kesenangan berkarya mereka.

Teks: Abyan Nabilio
Visual: Arsip dari Piston

SKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...

Keep Reading

Interpretasi Pendewasaan Bagi Prince Of Mercy

Terbentuk sejak 2011 silam di kota Palu, Prince Of Mercy lahir dengan membawa warna Pop Punk. Digawangi oleh Agri Sentanu (Bass), Abdul Kadir (Drum), Taufik Wahyudi (Gitar), dan Sadam Lilulembah...

Keep Reading

Kembali Dengan Single Experimental Setelah Setahun Beristirahat

Setelah dilanda pandemi covid-19, tahun 2023 sudah semestinya menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berpesta dan bersuka ria. Di sinilah momen ketika Alien Child kembali hadir dan menjadi yang...

Keep Reading

Luapan Emosi Cito Gakso Dalam "Punk Galore"

Setelah sukses dengan MS. MONDAINE dan BETTER DAYZ yang makin memantapkan karakter Cito Gakso sebagai seorang rapper, belum lama ini ia kembali merilis single terbarunya yang berjudul PUNK GALORE yang single ke-3...

Keep Reading