Pesan Sederhana di Video Klip Terbaru Lair

Lair adalah sebuah band yang, uniknya, menggunakan instrumen yang terbuat dari tanah liat atau genteng. Mereka berasal dari Jatiwangi yang dikenal sebagai produsen genteng terbesar se-Asia Tenggara. Sebelumnya, mereka tergabung dalam satu komunitas yang bernama Jatiwangi Art Factory (JAF).

Terbentuk awal tahun 2018. Musik Lair terinspirasi banyak dari tarling klasik yang dicampurkan dengan ciri khas pantura, “kasar” dan apa adanya. Lagu-lagu dalam album perdana lair berawal dari pengataman keseharian di tempat besar dan tinggal para personilnya, Jatiwangi hingga Cirebon dan Indramayu.

Banyak sekala percobaan-percobaan yang dilakukan oleh JAF dan terbukti melahirkan banyak ragam alat musik macam instrumen dengan bahan baku tanah liat. Alat musik modern standar model gitar, bas dan tambur, juga dapat dibuat oleh mereka dengan menggabungkan tanah liat dan elektronik. Ini adalah misi dari JAF yang ingin menghadirkan pemanfaatan alternatif dari tanah liat selain sebagai genteng untuk atap.

Di tahun 2019 kemarin, Lair baru seja merilis album mereka berjudul Kiser Kenamaan. Lalu, tepat pada tanggal 25 Maret kemarin, Lair secara resmi mengeluarkan video klip terbarunya dan juga berfungsi sekaligus untuk memperkenalkan single ketiga mereka yang diberi judul “Lir”. 

Lir bercerita tentang kesederhanaan akan kehidupan sang pembakar dan penjaga tungku genteng. Ditengah keriuhan dan wabah yang membuat resah dunia, ada baiknya kita pun bersikap seperti sang pembakar dan penjaga tungku, selain usaha dan tenaga yang sudah kita curahkan, kini saatnya kita berpasrah dan berserah.

Pandu Tri Rahadian, seorang seniman yang tergabung dalam Jatiwangi Art Factory berperan sebagai editor sekaligus sutradara dari video klip ini. Untuk alat, aksen dan ambient disupport penuh oleh Posko Suara Tanah. Selain nama-nama diatas, Lair juga turut memberikan rasa terima kasih mereka kepada Haji Nina sang pemilik Jebor, dan Apih Emo sang pembakar tungku yang merangkap menjadi model video ini. Selamat menikmati masa #dirumahaja.

 

Warna Dan Formasi Baru Hailwave Dari Kancah Musik Aceh

Unit pop-punk dari Aceh, Hailwave, menawarkan warna, karakter, serta formasi barunya dengan single yang diberi tajuk “Out Of Reach”. Lagu yang menggambarkan percintaan remaja, menceritakan tentang seseorang yang berusaha menemukan...

Keep Reading

GAC Kembali Dengan Semangat Baru

Terhitung nyaris empat tahun grup vokal yang diinisiasi oleh Gamaliél, Audrey, dan Cantika ini mengumumkan vakum dari industri musik Indonesia untuk rehat dan mengeksplorasi diri, serta merilis proyek solo mereka...

Keep Reading

Semarak Festival & Konferensi Evoria 2023!

Kabar gembira! Memeriahkan Hari Musik Nasional yang akan jatuh pada 9 Maret mendatang, Diplomat Evo berkolaborasi dengan M Bloc Entertainment dan Alive Indonesia akan menyelenggarakan Evoria Festival & Conference 2023....

Keep Reading

SKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...

Keep Reading