- Music
Pentingnya Venue Musik untuk Keberlangsungan Hidup
Di tengah himpitan krisis, upaya menyelamatkan venue musik independen dengan tema kampanye ‘Save Our Stage Act’ masih terus bergulir. Pada selasa (18/08) kemarin, James Murphy dari LCD Soundsystem dan senator New York, Chuck Schumer bersama aktivis National Independent Venue Association (NIVA) dan para pengelola venue lainnya mengadakan konferensi pers di jalanan Brooklyn . Mereka membicarakan tentang bagaimana pentingnya menjaga venue musik di pub-pub kecil yang terdampak pandemi agar terus bisa bertahan dari krisis yang saat ini sedang terjadi.
Dalam siaran pers tersebut Chuck Schumer memastikan bahwa ia akan mendukung kampanye Save Our Stage Act dan akan berusaha merealisasikan kucuran dana yang dibutuhkan sebesar $ 10 miliar. Diantara pembicara yang hadir, terlihat James Murphy dari LCD Soundsystem turut berbicara disana. Bersama dengan para pemilik venue lokal dan aktivis NIVA, sang senator Schumer berbicara tentang pentingnya venue Independen di New York dan seluruh Amerika Serikat agar industri pertunjukan musik dapat tetap bertahan dan berjalan dengan baik.
“Tempat-tempat ini harus bertahan hidup” tegas Schumer. “Saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk menyelesaikan ini karena ini sangat penting,” lanjut Schumer.
James murphy sendiri diberi kesempatan untuk berbicara tentang bagaimana venue musik ini begitu penting peranannya untuk bertahan agar industri kreatif di kota New York tetap terjaga. Murphy menyatakan bahwa tempat-tempat akar rumput ini adalah “ekonomi itu sendiri; mereka adalah komunitas itu sendiri” terang Murphy.
“Ini masalah infrastruktur, dan harus dilihat sebagai masalah infrastruktur yang membutuhkan dana,” lanjut Murphy. “Maksud saya, meski yang Anda pedulikan hanyalah keuntungannya, kota ini mengekspor karya kreatif. Inilah yang kami lakukan sebagai kota. Dan pekerjaan itu disponsori dan dipupuk oleh tempat independen dan promotor di New York, sama seperti di [kota] lainnya. Perusahaan-perusahaan besar yang melayani kebutuhan juga, melayani satu, komunitas kecil, satu, adegan kecil.
“Dan adegan-adegan itu adalah hal-hal yang sekarang kita ketahui sebagai adegan musik utama yang membuat Amerika luar biasa, yang membuat dunia musik kita luar biasa,” tambahnya. “Punk rock di kota adalah tempat saya dibesarkan. Itu membuatku ingin pindah ke sini dan menjadikan musik sebagai hidupku…
“[The Save Our Stages Act] adalah hal yang paling tidak dapat kita lakukan sebagai sekelompok orang yang menjaga diri kita sendiri. Dan yang saya maksud bukan milik kita sebagai musisi, yang saya maksud adalah milik kita sendiri sebagai warga negara. Ini sama pentingnya dengan jalan, sama pentingnya dengan menara ponsel. Inilah cara kami berkomunikasi satu sama lain. ” pungkas Murphy dikutip dari NME.
Save Our Stage Act merupakan sebuah gerakan yang dipelopori oleh NIVA dan para pengelola venue di New York lainnya. Hal ini dilakukan atas dasar banyaknya venue-venue independen yang biasa digunakan untuk gelaran musik terpaksa harus ditutup karena merebaknya wabah Covid-19 di Amerika yang tak kunjung selesai. Salah satu agenda mereka adalah mengupayakan bantuan pengucuran dana oleh pemerintah yang dapat digunakan untuk membayar karyawan, sewa tempat, APD, dan biaya operasional lainnya.
Hampir sembilan puluh persen dari anggota NIVA mengatakan jika penutupan venue dilakukan selama enam bulan atau lebih dan mereka tidak menerima bantuan federal, maka mereka terpaksa harus menutupnya secara permanen. Mengingat cukup besarnya biaya yang dikeluarkan agar bisnis mereka tetap berjalan.
Teks: Dicki Lukmana
Visual: Arsip Save Our Stage
SKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...
Keep ReadingInterpretasi Pendewasaan Bagi Prince Of Mercy

Terbentuk sejak 2011 silam di kota Palu, Prince Of Mercy lahir dengan membawa warna Pop Punk. Digawangi oleh Agri Sentanu (Bass), Abdul Kadir (Drum), Taufik Wahyudi (Gitar), dan Sadam Lilulembah...
Keep ReadingKembali Dengan Single Experimental Setelah Setahun Beristirahat

Setelah dilanda pandemi covid-19, tahun 2023 sudah semestinya menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berpesta dan bersuka ria. Di sinilah momen ketika Alien Child kembali hadir dan menjadi yang...
Keep ReadingLuapan Emosi Cito Gakso Dalam "Punk Galore"

Setelah sukses dengan MS. MONDAINE dan BETTER DAYZ yang makin memantapkan karakter Cito Gakso sebagai seorang rapper, belum lama ini ia kembali merilis single terbarunya yang berjudul PUNK GALORE yang single ke-3...
Keep Reading