- Music
Peluncuran EP Penuh Kolaborasi
Hari Kamis (29/09) menjadi satu hari paling bersejarah bagi Sillas, unit indiepop dari kota udang yang melakukan peluncuran EP dengan tajuk Kaqotun penuh semarak di salah satu mall ternama di Cirebon. Mereka telah menandai jejak di rumah sendiri bersamaan dengan acara rilis yang dikerjakan secara kolektif, berisi, dan penuh kolaborasu. Album ini sendiri dirilis oleh Anoa Records dalam format kaset dan digital, berisikan empat lagu dengan single utama berjudul Kaqotun.
Berbagai musisi luar dan dalam Cirebon turut meramaikan acara ini. Mulai dari unit elektronic Baxlaxboy yang membawakan lagu Sillas dengan versi mereka, penampilan Sillas bersama Concetta String Quartet, hingga kolaborasi pendiri Themilo, Ajie Gergaji di beberapa lagu, termasuk satu lagu Themilo, berjudul “So Regret”.
Kolaborasi ini memiliki arti tersendiri bagi Sillas yang solid diisi oleh Zaim (vokalis, gitar), Obeth (gitaris), Athar (bass) dan Dani (drum). Adalah bentuk rasa syukur mereka atas ekosistem kancah musik yang mereka rajut dari berbagai kota untuk merayakan album mini perdana mereka. “Kolektifitas adalah resep penting bagi kami untuk meluaskan pendengar kami,” kata Obeth.
EP Kaqotun sendiri merupakan album mini yang termasuk di dalamnya dua lagu dari maxi singles mereka sebelumnya ‘Mamlaka’, plus satu lagu baru yang menjadi single utama berjudul Kaqotun. Kaqotun berarti ‘seperti atau sebagai kucing’, dalam bahasa Arab, dimana Zaim menuliskan liriknya tentang binatang mungil ini melambangkan rasa cinta dan bahagia. “Dunia ini mengenalnya sebagai kucing. Ketika Anda membiayai, hidupnya tergantung pada Anda, dan Anda menjadi seperti tuhan baginya,” jelas Zaim.
Cinta kasih ini yang dirasa Zaim, sebuah refleksi yang tulus akan hati dan perasaan. “Dia terlihat penuh cinta dan selalu bahagia. Bukan untuk dirinya sendiri, tapi untuk tuannya. Rasa sakit itu sunyi, dan dia mati tiba-tiba di ujung sana,” tambahnya lagi.
Berisikan empat lagu, EP Kaqotun adalah satu langkah penting bagi band indiepop asal Cirebon ini, setelah sebelumnya Sillas melakukan tur Dharma Safary tur yang mempunyai konsep Toleransi Musik dan inklusifitas peribadatan ini singgah di tempat seperti vihara, gereja dan pesantren. Lalu tur Hubbu Safary, dimana Sillas menuju Jakarta (M-Bloc), Purwokerto (Heartcorner), Yogyakarta (Journey Coffee & Records) dan kota mereka sendiri. Tur ketiga mereka adalah Port Safary, yang mewakili identitas mereka sebagai anak muda Cirebon.
Editor : Brandon Hilton
Visual : Arsip Dari Anoa Recs
SKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...
Keep ReadingInterpretasi Pendewasaan Bagi Prince Of Mercy

Terbentuk sejak 2011 silam di kota Palu, Prince Of Mercy lahir dengan membawa warna Pop Punk. Digawangi oleh Agri Sentanu (Bass), Abdul Kadir (Drum), Taufik Wahyudi (Gitar), dan Sadam Lilulembah...
Keep ReadingKembali Dengan Single Experimental Setelah Setahun Beristirahat

Setelah dilanda pandemi covid-19, tahun 2023 sudah semestinya menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berpesta dan bersuka ria. Di sinilah momen ketika Alien Child kembali hadir dan menjadi yang...
Keep ReadingLuapan Emosi Cito Gakso Dalam "Punk Galore"

Setelah sukses dengan MS. MONDAINE dan BETTER DAYZ yang makin memantapkan karakter Cito Gakso sebagai seorang rapper, belum lama ini ia kembali merilis single terbarunya yang berjudul PUNK GALORE yang single ke-3...
Keep Reading