- Music
- Tidbits
Nongkrong, Lalu Bersyarikat
Sembilan orang muda yang berdomisili di Bandung, membentuk sebuah grup musik. Nama-nama mereka tidak asing dan punya asosiasi bermusik lain sebelumnya. Nama Syarikat Idola Remaja dipilih, mewakili sembilan jiwa yang belang-belonteng pilihan bermusiknya. Tapi toh, tetap ada satu identitas kolektif yang membuat mereka seru untuk dilihat.
Syarikat Idola Remaja beranggotakan Yuddha (dari Teman Sebangku, bass dan vokal), Dimas (dari Mr. Sonjaya, gitar dan vokal), Jon Kastella, Fariz (dari Balaruna, suling dan vokal), Arum (dari Tetangga Pak Gesang, ukulele dan vokal), Ferry Nurhayat (dari Tulus, kibor, vokal), J. Sendy (dari Parahyena, cajon dan vokal), Yaya Risbaya (dari Mr. Sonjaya, perkusi dan vokal) dan Zulqi (Orkes Midaleudami, gitar dan vokal).
Sebuah proses interaksi yang hangat melandasi pertemuan sembilan orang ini.
“Kita sudah kenal dan berteman sebelumnya. Kami saling bergantian membantu proyek musik kami masing-masing. Kami suka dengan musik, sering bertemu, bertukar cerita, berbagi karya dan meminta masukan dari teman-teman. Misalnya, Yuddha punya lagu baru lalu kita dengarkan dan nyanyikan bersama atau direspon sesuai dengan keahlian masing-masing. Bagian ini enaknya diisi ini, atau bagian ini kita nyanyikan bareng dll. Dari situ kita jadi sering ngejam dan bermusik bersama,” cerita Arum panjang, tentang bagaimana interaksi dibangun dan kemudian dijadikan sebuah grup musik yang bermain bersama-sama untuk bersenang-senang.
Masing-masing anggota Syarikat Idola Remaja punya irisan yang kuat dengan Omuniuum. Retail musik terbesar di Bandung itu, memang menjadi rumah untuk banyak orang dengan berbagai kepentingan.
“Suatu hari, Iit dari Omuniuum meminta kita untuk menjadi pembuka konser Sepenggal Rindu Efek Rumah Kaca (ERK) di Bandung. Bulan September 2017. Itupun juga tidak disengaja, dia meminta saran dari kami, ‘Kira-kira siapa ya untuk membuka konser ERK?’ Lalu tiba-tiba keidean, ‘Ya udah, kalian ajalah maen rame-rame.’ Nah dari situ awal mula terbentuknya Syarikat Idola Remaja. Namanya juga dari dia,” lanjut Arum.
Layaknya interaksi berbasis nongkrong, semua menjadi begitu cair. Masing-masing orang masih mempertahankan karakternya. Syarikat Idola Remaja merilis Secercah EP, debut rekaman mereka pada Records Store Day 2019 kemarin. Di dalamnya ada tiga buat lagu yang masing-masing punya tema berbeda. Tapi, entah mengapa, bisa menjadi satu jahitan yang terdengar komplit.
Materi-materi di EP itu, menyiratkan bahwa masing-masing orang di band ini, punya kontribusi sosial yang lebih besar ketimbang persoalan teknis main musik. Orangnya lebih penting ketimbang apa yang instrumen apa yang mereka mainkan. Terlebih lagi, masing-masing juga bernyanyi. Di beberapa bagian, harmonisasi vokal menjadi kekuatan band ini.
“Di situ ada fun, kumpulan ini ada di dalam satu lingkaran. Jujur saja, bagi saya ini sebuah pelarian. Karena latar belakangnya beda-beda, jadi energinya seperti keroyokan. Energi gengnya kerasa,” kata Ferry menjelaskan. Lalu ditimpali penjelasan singkat Jon Kastella, “(Syarikat Idola Remaja itu) nongkrong, ngopi, genjreng.”
Konsep band dengan formasi banyak orang di panggung dan sifat musik yang terasa begitu tongkrongan, sebenarnya bukan hal baru. Tapi, harus diakui bahwa yang begini, sudah semakin jarang ada.
Bisa dibilang, dalam kasus Syarikat Idola Remaja, main band adalah bonus. Yang penting dan sudah lebih dulu ada adalah interaksi satu sama lainnya secara personal dalam bentuk nongkrong.
Zulqi mengamininya, “Karena berawal dari nongkrong dan gegonjrengan lagu ini-itu, maka kita ingin membawa suasana menyanyikan lagu sambil bercengkrama, bersenda gurau ke atas panggung. Jadi siapapun yang ingin ikut bernyanyi bersama dipersilahkan.” Ditambahkan lagi oleh J. Sendy, “(Syarikat Idola Remaja ini adalah) sebuah keinginan untuk berkerumun dan merayakan indahnya perbedaan.”
Perbedaan jadi faktor penting yang menyatukan dan menguatkan.
“Bermusik bareng teman-teman Syarikat Idola Remaja itu selalu seru dan menyenangkan. Karena orangnya banyak, jadi bisa saling melengkapi dan memberi semangat satu sama lain. Misalnya, pas datang latihan, kondisi aku sebenarnya lagi capek banget. Tapi begitu latihan dan bermusik bareng, tiba-tiba energinya recharge dengan sendirinya. Ini mungkin karena semangat teman-teman yang lain menular, jadi ikut terbakar juga,” kata Arum yang coba mengartikan pola interaksi yang terjadi di dalam band ini. “Kami cocok banget sih, nggak. Tapi seru aja. Karena latar belakang kami juga berbeda-beda. Jadi justru itu yang menarik dan membuat musiknya kaya,” lanjutnya.
Selepas EP Secercah, Syarikat Idola Remaja merencanakan sesuatu yang lebih panjang dari sekedar album berisi tiga lagu itu.
“(Kami) mau lebih serius pastinya. Ini dalam proses menuju level selanjutnya. Pastinya ingin lebih dari yang kemarin,” sambung Ferry.
Penjelasan tambahan datang dari Dimas, “Kami lagi menimbang karena ada beberapa konsorsium yang menawarkan untuk rekaman album. Kami sedang menggodok beberapa lagu untuk direkam, ya serius menatap masa depan.”
Sementara Yudha menggoda, “Coba deh, sesekali nonton livenya.” Bisa jadi, ia benar. Kita tunggu bagaimana selanjutnya kisah Syarikat Idola Remaja berlangsung. Jujur saja, tiga lagu yang sudah dirilis itu kurang. (*)
Teks: Felix Dass
Foto: Arsip Syarikat Idola Remaja/ Doly Harahap
Sisi Organik Scaller Dalam "Noises & Clarity"

Kabar baik datang dari Scaller yang baru saja merilis live session (8/7/23) yang kemudian diberi tajuk “Noises & Clarity”. Dalam video ini, grup musik asal Jakarta tersebut tampil membawakan 5...
Keep ReadingSingle Ketiga Eleanor Whisper Menggunakan Bahasa Prancis

Grup Eleanor Whisper asal kota Medan yang telah hijrah ke Jakarta sejak 2019 ini resmi merilis single ke-3 yang diberi tajuk “Pour Moi”. Trio Ferri (Vocal/ Guitar), Dennisa (Vocals) &...
Keep ReadingSajian Spektakuler KIG Live!

Umumkan kehadirannya sebagai pemain baru pada industri konser musik Indonesia, KIG LIVE yang merupakan bagian dari One Hundred Percent (OHP) Group menggelar acara peluncuran resmi yang juga menampilkan diskusi menarik...
Keep ReadingCrushing Grief Gandeng Dochi Sadega Dalam Single Terbaru

Unit pop-punk dari Manado, Crushing Grief, menggandeng Dochi Sadega dari Pee Wee Gaskins, dalam single terbaru mereka yang diberi tajuk “Hard Rain“. Single ini merupakan salah satu lagu yang diambil dari EP...
Keep Reading