Narasi Kemuraman di Album Mini Milik Liris

Unit musik asal kota Bandung bernama Liris baru saja melepas album mini perdananya yang diberi tajuk “Good to Know That If I Ever Need Attention All I Have to Do Is Die”.

Setidaknya ada 3 lagu yang tercantum dalam album mini, banyak diantaranya mengendapkan unsur-unsur musik yang beragam hingga agak sulit untuk dikategorikan dalam satu genre musik. Seperti menggabungkan vokal scream, riff gitar kres minor, bass yang meloncat-loncat dan drum yang berasa post-metal.

Dalam album debutannya ini mereka mencoba untuk memberikan awalan cerita dari nomor tunggal yang sebelumnya sempat dirilis bertajuk “deru”. Nomor “deru” sendiri masuk dalam daftar lagu dari EP album ini.

Ketiga lagu yang tertuang di album ini masih menceritakan soal bagaimana awal dari perasaan itu hanya bisa dirasakan oleh diri sendiri. Berkutat di sekitar nilai-nilai eksistensil manusia, album ini cukup menarik untuk diikuti.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Liris (@deruliris)

Seperti halnya di lagu pembuka yang berjudul “Kesepian Itu Bernama Ego”. Dari judulnya saja barangkali kita sudah bisa menebak hal apa yang hendak dibicarakan oleh Liris. Narasi lirik yang panjang pun mengawali album ini.

Lalu berlanjut ke trek kedua dengan judul yang sedikit panjang dan sukar untuk diingat, “Good to Know That If I Ever Need Attention All I Have to Do Is Die”. Suasana gelap dan membingungkan hadir dalam lagu ini, layaknya film “Mulholland Dr” di menit akhir lagu ini semua berubah.

Lalu di akhir sampailah pada nomor “deru” yang sebelumnya sudah pernah dirilis secara terpisah, daftar terakhir EP album ini adalah ringkasan dari cerita tentang “Feelings who you have when you love someone who never be with you, but you always with the other”.

Dalam perjalanannya Liris sendiri kini dihuni oleh Latif Prabowo (vokal), Nanda “ngaps” Macabre (drum), Antonio Setempat (bass & vokal), dan Muslim Ghifari (gitar & vokal).

Teks: Dicki Lukmana
Visual: Arsip dari Liris

SKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...

Keep Reading

Interpretasi Pendewasaan Bagi Prince Of Mercy

Terbentuk sejak 2011 silam di kota Palu, Prince Of Mercy lahir dengan membawa warna Pop Punk. Digawangi oleh Agri Sentanu (Bass), Abdul Kadir (Drum), Taufik Wahyudi (Gitar), dan Sadam Lilulembah...

Keep Reading

Kembali Dengan Single Experimental Setelah Setahun Beristirahat

Setelah dilanda pandemi covid-19, tahun 2023 sudah semestinya menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berpesta dan bersuka ria. Di sinilah momen ketika Alien Child kembali hadir dan menjadi yang...

Keep Reading

Luapan Emosi Cito Gakso Dalam "Punk Galore"

Setelah sukses dengan MS. MONDAINE dan BETTER DAYZ yang makin memantapkan karakter Cito Gakso sebagai seorang rapper, belum lama ini ia kembali merilis single terbarunya yang berjudul PUNK GALORE yang single ke-3...

Keep Reading