- Music
Nahumlogo Rayakan Hidup Biasa Saja dalam Nomor Debut
Nahumlogo merupakan nama panggung dari Nahum Arimaralogo. Bersama Amir Perdana, ia sebelumnya lebih dikenal di duo synth popasal Jakarta, TOWR. Kali ini, Nahumlogo memilih untuk merilis karya debut solonya.
“Mediocre Days” merupakan judul dari nomor debutnya tersebut yang dirilis bersama Kolabtif. Biarpun banyak bebunyian synth di sana, Nahumlogo tidak memakai sound yang sama dengan yang rekannya Amir sering pakai di TOWR. Jika di TOWR sound synth yang digunakan begitu mengangkat “80-an a sekali, di lagu ini sound-nya serupa dengan musisi-musisi indie pop Youtubecore masa kini.
“Karya musik yang dihasilkan di project ini terdengar lebih poppish, sing-along, dan storytelling,” jelas keterangan yang Nahumlogo kirimkan mengenai nomor perdananya tersebut.
Dari segi lirik, Nahumlogo ingin mengajak pendengarnya untuk merayakan hidup yang biasa-biasa saja. Ia membahas tentang ekspektasi dan perbandingan hidup dengan orang lain dalam liriknya.
“To all of us, who’ve been thinking that being ordinary is a failure. Well It is in our nature… To compare. and sometimes we don’t care about ourselves. This is tough. But We’re ok. and We are good enough,” tutur seorang perempuan di tengah lagu yang nampak seperti maksud utama Nahumlogo dari “Mediocre Days”.
“Singgel berjudul ‘Mediocre Days’ ini bercerita tentang hidup kita yang kadang terlihat ‘biasa-biasa aja”. Tapi kalau dikulik lebih dalam dan dilihat dari sudut pandang yang berbeda, ternyata we’re ok and we’re good enough,” tambah keterangan sebelumnya.
“A little tweak on our mindset is all it needs. Have a meaningful (mediocre) day!” tutup keterangan tersebut sebagai pesan penutup.
Seperti dibahas sebelumnya, Nahumlogo lebih dulu memulai kegiatan permusikkannya bersama TOWR. Bersama duo tersebut, ia merilis singgel pertama “Clementine” pada 2017. Lalu pada 2020, EP berjudul Below One Twenty pun dirilis di mana nomor debut mereka juga merupakan bagian dari album mini tersebut. Tahun ini, duo synth pop tersebut telah merilis album berisi delapan trek dengan judul Coda Legato.
Teks: Abyan Nabilio
Visual: Arsip dari Nahumlogo
SKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...
Keep ReadingInterpretasi Pendewasaan Bagi Prince Of Mercy

Terbentuk sejak 2011 silam di kota Palu, Prince Of Mercy lahir dengan membawa warna Pop Punk. Digawangi oleh Agri Sentanu (Bass), Abdul Kadir (Drum), Taufik Wahyudi (Gitar), dan Sadam Lilulembah...
Keep ReadingKembali Dengan Single Experimental Setelah Setahun Beristirahat

Setelah dilanda pandemi covid-19, tahun 2023 sudah semestinya menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berpesta dan bersuka ria. Di sinilah momen ketika Alien Child kembali hadir dan menjadi yang...
Keep ReadingLuapan Emosi Cito Gakso Dalam "Punk Galore"

Setelah sukses dengan MS. MONDAINE dan BETTER DAYZ yang makin memantapkan karakter Cito Gakso sebagai seorang rapper, belum lama ini ia kembali merilis single terbarunya yang berjudul PUNK GALORE yang single ke-3...
Keep Reading