- Music
Nada Siasat Vol. 2.4: Yang Baru dari Segala Penjuru
Bagi kami, musik bukan hanya sekedar bebunyian yang tercipta. Lebih dari itu, musik adalah wadah. Kenapa? Sebab, orang-orang juga dipertemukan oleh musik. Contoh besarnya adalah ketika kita mengunjungi suatu pagelaran atau festival musik, disana kita akan melihat interaksi dari banyak orang dengan latar belakang yang berbeda-beda, begitu pula selera musiknya. Tapi, berkat musik mereka bisa saling kenal dan berjejaring lebih lanjut. Di Indonesia sendiri, jumlah musisi baru setiap hari terus bertambah. Karya-karyanya pun tak bisa dianggap sepele, mereka bisa menghadirkan suasana segar bagi industri musik di sini.
Tapi yang bikin sedih tuh biasanya sering kali kita temui orang-orang yang berdebat akan selera musik milik mereka. Menyalahkan musik ini, dan membenarkan musik itu. Apakah hal itu benar? Padahal, tidak ada yang salah dengan musik, begitu pun dengan selera. Yang salah adalah bila kita memaksakan selera kita untuk disukai oleh orang lain. Contohnya, menganggap yang tidak mendengar band A adalah kolot, atau mendengar band B adalah superior. Padahal musik adalah sesuatu yang bisa menembus segala batas.
Untuk itulah kami menghadirkan Nada Siasat, sebuah daftar putar yang berisikan 8 karya baru di setiap minggunya.
Nirmaya – Bila Malam Terkembang
Pandemi turut mewujudkan rencana yang belum menjadi kenyataan. Termasuk melahirkan karya bagi Nirmaya, sebuah proyek lagu solo, dengan debut pertamanya berjudul “Bila Malam Terkembang.” Debut ini resmi dilepas di semua kanal digital pada Jumat 6 November 2020. Berirama Sunshine Pop, Nirmaya terinspirasi dari musik-musik Chamber Pop, Baroque Pop, dan California Sound. Larik liriknya yang cenderung menggunakan pilihan diksi abadi membuat lagu ini akan mudah dikenang. Bila Malam Terkembang mengisahkan kebaikan hati orang-orang yang berjasa kepada sesamanya tanpa pamrih. Lagu ini menghadirkan sosok pahlawan tanpa jasa. Sayangnya, justru sosok pahlawan yang seperti ini kadang tenggelam dan dilupakan. Di kala pandemi saat ini, lagu ini mengingatkan jasa tenaga kesehatan yang mempertaruhkan dirinya untuk merawat kehidupan orang lain. “Bila Malam Terkembang” ditulis dan diaransemen oleh musisi Reza Ryan. Direkam di masa pandemi COVID-19 di ibukota Jakarta di Kios Ojo Keos dan Masak Studio, Jakarta Selatan. Nirmaya sendiri digagas oleh kolektif OKE SIP sebagai salah satu roster Idiiw records yang setahun lalu merilis album Jalan Enam Tiga, kelompok musik Efek Rumah Kaca.
Djong Java – Monday Morning Come
Single ini dibuat berdasarkan curahan hati personil Djong Java yang memungkinkan banyak orang juga mengalaminya ketika harinya sudah disibukan dengan berbagai aktivitas dan rutinitas, bahkan untuk menuntut ilmu baru dalam kehidupan. Cerita dari sekitarnya itulah yang akhirnya memunculkan semangat baru. Mereka menambahkan, saat akhir pekan selesai harus menjalankan rutinitas kembali seperti semula dengan suasana yang diharapkan lebih bersemangat lagi dan lebih berinovasi. Dan ketika mendapati sebuah masalah setidaknya ada teman-teman yang kapan saja bisa di ajak untuk bertukar pikiran saling membantu satu samalain saling menyemangati. Secara garis besar, Djong Java mendedikasikan lagu ini untuk kelas pekerja yang pada umumnya memulai aktivitas bekerja dihari Senin. Dengan kembalinya semangat dan pikiran yang fresh menjadikan power bagi pendengar yang akan memulai aktivitasnya kembali. Djong Java berharap bahwa single ini dapat memberikan kesan positif bagi khalayak, dan yang pasti dapat diterima bagi masyarakat luas. Single ini sudah dapat diperdengarkan melalui spotify, itunes, deezer, joox, langit musik, dan semua platform digital yang ada.
Kasino Brothers – Mereka Yang Lupa
Single ini merupakan bentuk visual tidak langsung perihal seorang pekerja yang dalam hidupnya sudah membuat rencana banyak konsep kerjanya dengan sangat detail, namun karena ada satu hal, rencana itu hancur berantakan. Dari sana, orang tersebut, pun dengan sangat terpaksa melupakan sosok dirinya. Band ini sendiri tidak bisa dibilang baru juga, mereka telah hadir sejak 2011. Berisikan 4 orang pemuda yang sangat suka akan musik, warna yang mereka tawarkan kepada pendengar adalah rock n roll yang turut dicampur dengan ragam warna lain seperti blues, dan garage. Nama “Kasino” sendiri sebenarnya adalah singkatan dari “Kami Asli Indonesia” & “Brothers” berarti “Bersaudara”.
Carovsel – Ghost Step
Single ini bercerita tentang bayang-bayang tuntutan dan tanggung jawab seorang anak kepada orangtua. Single ini merupakan keresahan masing-masing personel Carovsel yang mulai menapaki fase “a quarter-life”, bagi mereka menjadi dewasa bukan hanya sekadar mendapat tekanan, tuntutan dan stress melainkan bagaimana kita harus tetap hidup dan tetap melangkah ke depan. Secara musikal, Carovsel terinspirasi oleh One Ok Rock, Secondhand Serenade, Coldplay, hingga Bring Me The Horizon. Keempat band tersebut menginspirasi sebagian besar dari penulisan lagu yang dilakukan oleh Carovsel. Lirik-lirik dari lagu Carovsel juga sarat akan elemen psikologis dengan segala permasalahannya, mengingat latar belakang mereka yang merupakan mahasiswa psikologi.
Sebelumnya mereka juga telah merilis dua single yaitu “Lovesick” pada November 2019 dan “Staying Back” pada Februari 2020 lalu, Carovsel, band asal Malang yang digawangi oleh Dewa Candra Iswara (Vokal), Jayaindra Riswasono (Gitar), Karel Bagus Sanjaya (Piano/Bass) dan Maulana Arif (Drum).
Shena Malsiana – Yang Berlalu
Lagu ini mengadopsi kisah pribadi Shena yang mengalami keadaan “digantungin” seseorang yang tidak jelas arahnya dalam menjalin hubungan. Pertanyaan demi pertanyaan kerap terlintas di pikiran, walau terkadang pada kenyataannya kita tidak selalu harus tahu jawaban atas tiap pertanyaan tersebut. Secara aransemen dan produksi musik, single ini menunjukan sisi lain dari Shena. Jika ”Melawan Awan” dan “Nelangsa” tergolong pop ballad, dan “Lagu Marah” sedikit menampilkan nuansa Blues/Rock, “Yang Berlalu” menampilkan suasana yang lebih playful dengan sound yang terinspirasi dari sound-sound UK yang dibalut dengan kearifan lokal. Seperti karya-karya Shena yang lain, selalu ada pesan positif yang tersirat di dalam lagu. Kali ini pesan tersebut adalah untuk membiarkan yang berlalu untuk menjadi masa lalu sambil mengajak para pendengar untuk terus bergerak ke masa depan yang lebih baik dan cerah.
Easternboys – Sisi Gelap Kuda Besi
Setelah satu tahun hilang tidak ada kabar, band quartet asal Bandung yang digawangi oleh Thian (vokal dan gitar), Wildan (gitar dan vokal), Gilang (bass dan vokal), dan Dido (Drum) ini merilis single terbarunya yang berjudul “Sisi Gelap Kuda Besi”. Karena mereka berempat tinggal di daerah yang bisa dikatakan cadas atau beling, mereka ingin berbagi pengalaman di single terbarunya. Setelah mendapat respon di single pertamanya yang berjudul “Hijrah” berupa instrumental, akhirnya mereka dengan berat hati merilis lagu yang ada liriknya. Di single terbaru ini mereka ingin terlihat seperti band-band pop pada umumnya, dengan ketukan drum yang lebih santai dan sound gitar yang minim overdrive. “Dikarenakan single terbaru kami memakai lirik, akhirnya saya dipaksa untuk bernyanyi dengan suara pas-pasan”, ujar Thian sang vokalis. Preman-preman yang biasanya mengendarai sepeda motor (RX King) dijadikan inspirasi dalam penggarapan artwork di single ini.
SAÉ – Everyday In Love
Diambil dari bahasa Sansekerta, SAÉ bisa diartikan sebagai baik, bagus, dan indah. Dengan mengambil unsur keindahan dalam nama tersebutlah, Bowo Soulmate, Mario, Koko Irwansyah, Inal Chaniago, dan Richo Raissa akhirnya merilis single perdana mereka yang berjudul ‘Everyday In Love’. SAÉ memang berangkat dari sebuah pertemanan dari masing-masing personel yang memiliki visi sama, diantaranya besarnya keinginan untuk membuat karya-karya musik yang indah. Single ini sendiri berusaha menceritakan suatu hubungan sepasang kekasih yang mengandalkan hadirnya cinta di setiap hari-hari mereka. Sebagai grup yang berisi dua vokalis, Bowo Soulmate dan Mario, SAÉ menghadirkan lagu ini dengan struktur harmonisasi vokal yang manis serta dengan dibantu seorang additional female vocal yang memberikan nuansa manis semakin terasa. Lagu ini diciptakan oleh sang vokalis, Bowo Soumate, dan gitaris Koko Irwansyah juga Raissa Ramadhani. Selain itu, sosok Ajier Effendy turut membantu sebagai Music Produser sekaligus Arranger dari lagu ini dan proses Editing serta Mixing dipercayakan kepada Herry Alesis. Sentuhan pop ballad yang manis serta gaya bermusik masing- masing personel SAÉ adalah unsur musik utama yang akan dihadirkan SAÉ di lagu ‘Everyday In Love’ maupun lagu-lagu SAÉ mendatang.
Kalender 60 – Kota Melankolia
Nama Kalender 60 dipilih karena merupakan momen krusial dalam sebuah peta music dunia. Mereka membentuk band ini secara tidak sengaja, berawal dari projet Berayu Marga Putra (Vocal & Gitar) Bersama Desmond (Gitar), yang kemudian bertemu Aspiansyah Idris (Drum) di sebuah coffe shop. Dan terakhir terdapat tambahan untuk melengkapi kebutuhan bermusik mereka, bergabungnya Aspiannur Idris (Keyboard) dan Pramudya (Bass) membuat music Kalender 60 lebih kompleks lagi. Single ini sendiri ditulis oleh Berayu Marga Putra (Vocal) yang beranggapan bahwa sebuah pertemuan ternyata bisa menjadi obat penyembuh, sekaligus menjadi kekuatan untuk bangkit setelah keterpurukan, metafor dari sebuah peristiwa yang berbuah manis, yang seketika menjelma menjadi doa dan harapan – harapan baru.
Teks: Adjust Purwatama
Visual: Arsip dari Berbagai Sumber
Sisi Organik Scaller Dalam "Noises & Clarity"

Kabar baik datang dari Scaller yang baru saja merilis live session (8/7/23) yang kemudian diberi tajuk “Noises & Clarity”. Dalam video ini, grup musik asal Jakarta tersebut tampil membawakan 5...
Keep ReadingSingle Ketiga Eleanor Whisper Menggunakan Bahasa Prancis

Grup Eleanor Whisper asal kota Medan yang telah hijrah ke Jakarta sejak 2019 ini resmi merilis single ke-3 yang diberi tajuk “Pour Moi”. Trio Ferri (Vocal/ Guitar), Dennisa (Vocals) &...
Keep ReadingSajian Spektakuler KIG Live!

Umumkan kehadirannya sebagai pemain baru pada industri konser musik Indonesia, KIG LIVE yang merupakan bagian dari One Hundred Percent (OHP) Group menggelar acara peluncuran resmi yang juga menampilkan diskusi menarik...
Keep ReadingCrushing Grief Gandeng Dochi Sadega Dalam Single Terbaru

Unit pop-punk dari Manado, Crushing Grief, menggandeng Dochi Sadega dari Pee Wee Gaskins, dalam single terbaru mereka yang diberi tajuk “Hard Rain“. Single ini merupakan salah satu lagu yang diambil dari EP...
Keep Reading