Nada Siasat Vol. 2.2: Padat Bersenandung

Seminggu yang padat dan melelahkan kemarin cukuplah membuat kita berpikir kalau hidup masih baik-baik saja dengan rutinitas yang ada. Di minggu ini, kami kembali menghadirkan daftar putar pilihan. Lumayan untuk menemani hari minggu ini buat kalian yang sedang bersantai ataupun mempersiapkan banyak hal untuk menyambut senin esok. Untuk rilisan-rilisan musik yang ada, hawa kebaruan selalu ada di setiap rilisan anyar ini. Isunya pun beragam, semuanya bagus tergantung bagaimana selera kalian. Sebab selera tak bisa dipaksakan, baik buruknya suatu karya juga tak bisa dinilai hanya dari 1 persepsi saja. Untuk itu mari kita rayakan suka cita bagi hari ini dan esok yang akan datang. Selamat menikmati akhir pekan ini dengan suasana hati yang penuh suka cita.

Hursa – Kabung

Ditulis oleh gitaris Hursa, Pandji Akbari. Lagu ini menceritakan sebuah momen kehilangan seseorang yang tidak mungkin kembali ke kehidupan kita, masuk ke dalam fase ketika hanya dapat menahan rasa sakitnya, hingga ke proses belajar untuk menerima keadaan. Pada akhirnya, yang bisa kita lakukan hanyalah mendoakan. “Ada fase dimana seseorang akan ditinggalkan oleh orang yang dia sayangi, dan ada fase dimana kita harus menahan rasa sakitnya, hingga kita sebagai manusia belajar untuk mengikhlaskan.”  Ujar Pandji Akbari. Selanjutnya, visualisasi terhadap single ini akan dilengkapi dengan videoklip. Selain itu Hursa juga mempercayakan seorang ilustrator, Agung Santoso, untuk menuangkan visualisasinya. Hursa sendiri beranggotakan Gala (vocal; keyboard), Pandji (gitar), Irvan (synth; synth bass), dan Goldy (drum). Nama Hursa terinspirasi dari sebuah buku puisi.

Midtown Carousel – Happy Birthday

Setelah merilis single terakhirnya ?“Rose” ?pada Desember 2019, ?Three Chords Trio ?asal Bandung, Midtown Carousel kembali dengan merilis ?single? terbarunya bertajuk ?“Happy Birthday”. Membawa konsep yang sedikit berbeda dengan ?“Rose”. ?Pada ?single ?ini, mereka lebih menunjukan sisi maskulin mereka dengan membawakan lagu yang bertempo lebih cepat dan enerjik, namun tetap tidak menghilangkan ciri khas musik mereka yang simpel ala-ala pop-punk tahun 2000-an. Dibawakan dengan lirik yang simpel dan sangat ?straight to the point?, pada single ini, sang bassis Fakhri Fadhila berniat untuk memberi kado ulang tahun yang tak terlupakan untuk kekasihnya, sehingga terlahirlah single bertajuk ?“Happy Birthday” ?ini.

Upleaf – Woman

Woman merupakan lagu mengenai betapa unik dan anehnya kisah patah hati seorang remaja yang dikemas se-catchy mungkin dengan bassline, isian gitar, dan ketukan drum yang easy listening untuk di nikmati banyak kalangan. Single teranyar ini sendiri mengangkat tema besar kehidupan muda-mudi perihal rumitnya kisah cinta. Dalam proses penulisannya Woman tercipta dari suatu pengalaman unik salah satu personel terhadap kisah cinta pribadinya. Pengalaman tersebut menjadi ciri khas tersendiri yang membedakan lagu bertema cinta pada umumnya, yang berputar pada pembahasan mengenai jatuh cinta dan patah hati yang monoton. Woman berkisah mengenai bagaimana seorang pria yang mengalami anomali patah hati, dengan terus berusaha melakukan berbagai cara untuk memperoleh kembali kekasih yang telah menyakitinya. Uniknya, pria tersebut menganggap ada suatu hal yang tidak akan bisa tergantikan dari sosok mantan kekasihnya tersebut meskipun mantan kekasihnya tidak pernah merespon dengan positif. 

SVN – Feels

Berawal dari hobby dan selera yang sama, tiga orang anak muda dengan kesukaan pada musik, sepakat untuk membentuk sebuah band yang bernama SVN. Merilis single adalah harapan bagi setiap musisi, tidak terkecuali dengan grub band satu ini yang melua- pkan perasaan melalui singel pertama ini. Latar belakang single perdana ini berasal dari keresahan penulis lirik, Mutiara A. Dini serta ketiga personil SVN yang merasa sangat sulit dan gengsi untuk mengungkapkan rasa kasih sayangn- ya pada seseorang seperti teman, sahabat, keluarga, bahkan kepada orang tua sendiri. Bagi mereka, perasaan sayang tidak hanya diungkapkan melalui verbal dan kata-kata manis saja. Sikap dan perilaku lebih memiliki kekuatan untuk menyampaikan perasaan.

Floyd – Bunuh Tv Mu

Walaupun band baru, personil FLOYD bukan orang baru di industri musik, merupakan proyek supergroup dari orang orang yang sudah lama melintang di scene independent. Bassist Madava Nanda (Yang juga bassist dari Pestol Aer dan Bangkutaman), Gitaris dan vokalis Christo Putra (juga drummer bangkutaman, D’Jenks dan Leonardo and His Impeccable Six). Drummer Hersubkhan Erdien atau dipanggil Aan (Yang juga Drummer dzeek dan Seaside). Di single ketiga ini FLOYD mencoba memberikan opini tentang bagaimana TV merupakan media yang bukannya menambah informasi dan memberikan hiburan, tapi justru sebaliknya, malah memperlihatkan hal hal yang tidak mendidik dan tidak berguna. Seperti issue yang sedang marak dimana salah satu TV swasta mengajukan keberatan atas maraknya live streaming belakangan ini, dan menganggap hal itu adalah ilegal. Nuansa musik yang penuh dengan pengaruh band shoegaze 90an seperti RIDE dan Chapterhouse ini membuat musik yang dihadirkan FLOYD cukup berbeda.

Cokovib – Train Station

Cokovib adalah duo baru yang berasal dari kota Bandung. Unit ini sendiri bisa dibilang adalah sebuah proyek penyatuan ide dan proses kreatif dari Hendra dan Gerry yang merekam setiap karya secara mandiri dengan perangkat home recording standar, guna “mengekstrak” cerita atau kisah yang mereka alami menjadi sebuah lagu. Dalam rilisan perdana ini, Cokovib mengajak para pendengar untuk masuk ke dalam suasana stasiun kereta serta melakukan perjalanan yang serupa melalui lagu ini. Dan mereka berharap semoga lagu perdana ini bisa menjadi awalan yang manis dari Cokovib bagi kalian para penikmat musik.

Baskoro – Secangkir Teh

Baskoro terbentuk April 2020, persis di tengah meluasnya Covid-19 di negeri ini.  Pada awalnyanya, proyek band ini dirintis oleh dua orang sebagai project duo. Namun karena beberapa alasan, Luhur memilih untuk melanjutkan sendiri dan bertemu dengan Andre, Haykal, dan Haris yang membantu dalam proses pembuatan single ini.  Proses pembuatan dari “Secangkir Teh” ini memakan waktu yang tidak sebentar. “Agak lama untuk sebuah single, sekitar dua bulan.  Ini terjadi karena di masa pandemi ini banyak sekali hambatannya. Juga ada beberapa kendala teknis saat rekaman,” kata alumnus Gitar Klasik Institut Kesenian Jakarta (IKJ) angkatan 2014 ini. Cerita dalam single ini sendiri terinspirasi dari pengalaman banyak orang yang kemudian ditangkap dan dituangkan Luhur sebagai penulis lagu ke dalam lirik.  Lagu ini bercerita tentang sebuah kekecewaan atas sebuah penantian panjang.

Caterpillar – Fried Chicken No Chill

Yakin dengan genre post-punk, ketiga perempuan yang berdomisili di kota Medan ini merekam single perdana yang ditulis oleh Citra Hasan (manager) dan Holong (vokalis Terminal Kuningan). Seiring berjalannya waktu, dua personil yaitu Cicilia dan Bebi memilih keluar, hingga tersisa Dame Yovana sendiri. Merasa sayang jika single perdana ini tersia-siakan, Dame lantas bekerja sama dengan Ringo Records untuk mengaransemen sekaligus merekam ulang lagu tersebut. Elemen post punk tetap dipertahankan, namun Dame memilih bereksplorasi lebih banyak dengan syhntsizer dan menghilangkan elemen gitar distorsi yang sebelumnya begitu menonjol. Berjalan sendirian tidak membuat semangat Dame Yovana mengendur. Single ini pun menjadi ajang persiapan bagi lahirnya mini album pertama dari Caterpillar. Lagu ini sendiri terinspirasi dari kisah seorang sahabat, di mana ia sering diantarkan makanan oleh cowok-cowok yang naksir berat. Setelah makanannya sampai, si cowok boleh segera enyah. Lagu ini ditulis secara gamblang, tanpa perlu menyempilkan metafora sedikitpun, hingga sekali dengar, para pendengar akan tahu dengan detail tentang apa lagu ini.

Teks: Adjust Purwatama
Visual: Arsip dari Berbagai Sumber

Sisi Organik Scaller Dalam "Noises & Clarity"

Kabar baik datang dari Scaller yang baru saja merilis live session (8/7/23) yang kemudian diberi tajuk “Noises & Clarity”. Dalam video ini, grup musik asal Jakarta tersebut tampil membawakan 5...

Keep Reading

Single Ketiga Eleanor Whisper Menggunakan Bahasa Prancis

Grup Eleanor Whisper asal kota Medan yang telah hijrah ke Jakarta sejak 2019 ini resmi merilis single ke-3 yang diberi tajuk “Pour Moi”. Trio Ferri (Vocal/ Guitar), Dennisa (Vocals) &...

Keep Reading

Sajian Spektakuler KIG Live!

Umumkan kehadirannya sebagai pemain baru pada industri konser musik Indonesia, KIG LIVE yang merupakan bagian dari One Hundred Percent (OHP) Group menggelar acara peluncuran resmi yang juga menampilkan diskusi menarik...

Keep Reading

Crushing Grief Gandeng Dochi Sadega Dalam Single Terbaru

Unit pop-punk dari Manado, Crushing Grief, menggandeng Dochi Sadega dari Pee Wee Gaskins, dalam single terbaru mereka yang diberi tajuk “Hard Rain“. Single ini merupakan salah satu lagu yang diambil dari EP...

Keep Reading