Nada Siasat Vol. 2.1: Kembali Baru

Sampailah kita tiba di penghujung bulan Agustus. Di penutupan ini, kabar duka juga turut menemani jalannya. Salah duanya adalah kematian dari dua sosok penting di dunia industri. Mereka adalah Riley Gale (vokalis Power Trip) dan Chadwick Boseman sang pemeran karakter fiktif, Black Panther. Tak cukup di situ saja, berita yang lebih menghebohkan lagi datang dari ranah penyiaran di negeri. Di mana ada salah satu stasiun tv yang mencoba untuk menggugat perihal kegiatan siaran langsung di berbagai wadah media sosial. Menurut mereka, perlu ada izin khusus terkait penyiaran-penyiaran tersebut. Bila tidak, tindakan paksa akan dilakukan kepada mereka yang tak berizin. Dan bisa saja pihak-pihak yang tidak ada izin itu dipidanakan. Padahal nih, dengan adanya wabah Covid-19 yang menyebar luas, tentu saja banyak aktivitas tidak bisa dilakukan. Tapi, solusinya pun ada. Salah satunya kegiatan virtual di media sosial. Hari ini, kegiatan-kegiatan serupa banyak sekali digelar. Mulai dari talkshow, konser, workshop dan banyak lainnya.

Untuk rilisan-rilisan musik yang ada, hawa kebaruan selalu ada di setiap rilisan anyar ini. Isunya pun beragam, semuanya bagus tergantung bagaimana selera kalian. Sebab selera tak bisa dipaksakan, baik buruknya suatu karya juga tak bisa dinilai hanya dari 1 persepsi saja. Untuk itu mari kita rayakan suka cita bagi hari ini dan esok yang akan datang. Selamat menikmati akhir pekan ini dengan suasana hati yang penuh suka cita.

Biru Baru – Sejenak

Dalam single anyar ini, Biru Baru bercerita tentang situasi belakangan ini dimana kita dalam tanda kutip dipaksa untuk di rumah dan pikiran-pikiran yang timbul dalam situasi ini. Dengan lagu ini, Biru Baru mengajak para pendengar untuk beristirahat sebentar. Mengajak mereka untuk merefleksikan apa yang sudah, yang sedang dan yang akan mereka lakukan. “Sejenak” adalah single pertama dari EP Biru Baru yang akan dirilis pada akhir tahun mendatang yang juga diberi nama yang sama seperti single ini. Biru Baru adalah duo ethnic art pop asal Tangerang Selatan. Mereka adalah Goldan Tambayong dan Talitha Esmeralda yang membentuk duo ini pada tahun 2018 silam. Keduanya pun berperan ganda di dalam proses mereka berkarya, yaitu sebagai produser dan juga komposer.

Syahravi – You You You

HAl paling krusial dalam suatu hubungan adalahmenanyakan salah satu pertanyaan paling mendasar dan penting, yaitu “Will you break my heart if I give everything to you?” Pertanyaan yang timbul dari keresahan dan kecemasan ini sering kali menjadi faktor yang mempengaruhi jalannya sebuah hubungan dan memakan emosi serta perasaan seseorang  yang menyebabkan mendekat atau menjauhnya dua orang. Hubungan adalah keberhasilan dari dua arah dan apa yang dirasakan hati sering kali tidak diwujudkan perbuatan. Apa yang diyakini seringkali dilupakan dan berubah seiring dengan terjadinya kehidupan, berbeda dengan apa yang sebelumnya diharapkan. Satu-satunya cara untuk berhasil adalah sama-sama dan saling meningatkan “Trying my best give it all to you, do keep in my mind I hope you do too?” Tidak ada satu orang yang bisa jadi perfect, tapi perfect mungkin saja pantas kalau untuk dua orang, “I am not perfet but we sure do, it’s you”. “YOU YOU YOU”

White Hovse – The Mighty One

Mereka adalah band yang berasal dari kota Tasikmalaya, awal terbentuknya yaitu di tahun 2018 dengan beranggotakan 5 orang di antaranya adalah Chandra (Vokal), Gilang (Gitar/Lead), Fahmi (Gitar/Rythm), Nizar (Bass), dan Ropik (Drum). Jenis musik yang diusung oleh mereka adalah heavy/stoner rock, dan setelah sekian lama bergulat dengan kesibukan masing-masing, akhirnya pada bulan Juni tepatnya pada tanggal 25 mereka sepakat untuk mereka lagu pertamanya ini, yang menceritakan tentang ketamakan sang penguasa yang tak pandang bulu terhadap rakyatnya meski mereka dalam keadaan sengsara, sebagian lirik bertujuan untuk tetap menghargai perbedaan kasta dan mengingatkan untuk tidak menghalalkan segala cara agar dapat berkuasa ditambah alunan musik yang keras membuat lagu ini seakan terasa hidup dengan keangkuhan dan rasa tamak yang menggebu.

Radlads – Void

Berselang lima bulan setelah dirilisnya “Endless Withdrawal” pada Maret 2020, single terbaru ini merupakan rangkaian dari lagu kedua untuk EP pertama Radlads yang akan dirilis sekitar akhir tahun 2020 nanti. Intro dari lagu ini sekejap membawa pendengar pada ciri khas Radlads dalam setiap lagunya: membuka lagu dengan riff gitar yang minimalis namun tetap catchy. Formula tersebut dilengkapi dengan sound drum, gitar, dan bass yang cenderung lebih pop dibandingkan lagu-lagu sebelumnya; dengan harapan bisa menggapai segmen pendengar yang lebih luas dengan bantuan aransemen yang easy listening. Void bercerita tentang sukarnya melepaskan seseorang yang sudah sangat melekat dalam keseharian kita. Perasaan tersebut terungkapkan dengan jujur sekaligus miris 

Fahem – Unconditional Love

“Cinta itu, menurutku, seharusnya tidak transaksional,” kata Fahem membuka percakapan tentang lagu ini, “Aku percaya bahwa cinta adalah soal ‘memberi’. Ia adalah tentang give & give, bukan give & take.” Tak bisa dipungkiri, penjelasan itu tidak hadir dari ruang hampa. Fahem sendiri mengakui jika pandangan tersebut berakar dari berbagai pengalaman hidupnya. Lika-liku asmaranya, berikut pengamatannya terhadap sekitar membentuk sudut pandang tersebut hingga terciptalah lagu bernuansa RnB ini. Fahem sendiri lebih dikenal sebagai frontman dari sebuah band asal Malang yang bernama Morisade. Dengan band alternative rock tersebut, ia telah merilis sebuah full album berjudul Heterochromia di akhir 2019. Tepat di sela kesibukannya sebagai “anak band”, ia kemudian memutuskan untuk bersolo karir. Single ini adalah salah satu materi yang akan masuk dalam EP Fahem bertajuk In Relationship with Memories. Pria kelahiran Bogor, 29 Juli 1994  ini sendiri sedang berproses merampungkan EP tersbut sembari mempersiapkan materi-materi bandnya, Morisade.

Eros Tjokro – Roses

Sukses dengan merilis lagunya berjudul KING. bersama Tuan Tiga Belas pada November 2019 lalu, membuat Eros kembali serius merilis karya-karyanya. Kali ini Eros menyajikan single sebagai pembuka rangkaian cerita personal Eros menuju perilisan EP pertamanya nanti. Masih konsisten di kancah musik R&B, single baru ini adalah lagu tentang cinta bertepuk sebelah tangan yang ia deskripsikan dengan dirinya yang sedang memegang bunga mawar. Perasaan dan pengorbanan telah ia berikan, namun kenyataannya justru sebaliknya. Simbol mawar yang sering dianggap sebagai lambang cinta dan keindahan, malah memberikan rasa sakit dengan duri-duri yang dimilikinya. 

DOM 65 – 30 Tahun Pengangguran

Setelah menyelam dalam selokan kegilaan akibat sistem investasi yang depresif, kegilaan mereka kembali untuk mencekoki kita dengan pil super pahit: peningkatan jumlah pengangguran di kota pendidikan. Sebuah fakta gelap yang tak nampak tertutup oleh gedung-gedung hotel indah, kemacetan jalanan kosmopolitan dan kemakmuran pariwisata. Berbeda dengan gaya lirik Saraf yang puitis, single kali ini ditulis secara naratif dan blak-blak-an khas gaya streetpunk. Sound psikedelik kembali mengalun menyelimuti nada melodik dan hentakan drum beraroma klasik. Ini merupakan ramuan khas DOM 65 yang paling taktis. Merdeka atau Nganggur!

Ghaniyya Ghazi – Stay Home

Setelah melanglang buana di berbagai perhelatan, kali ini giliran dirinya untuk melanjutkan kehidupan bermusiknya. Hal itu ditandainya dengan rilisnya sebuah EP berjudul “Stay Home” beberapa waktu kemarin. Di sini, para pendengar akan disuguhkan karakter kuat dari suara khas milik Ghaniyya yang dengan apik membawakan berbagai lagu yang memiliki lirik berbahasa Inggris. Oh ya, yang menarik dari EP ini adalah, semua proses mulai dari penulisan lirik, penciptaan nada, hingga perekaman, dilakukannya seorang diri selama masa swakarantina di 3 bulan kemarin. Di EP ini, dirinya banyak bercerita perihal cinta, yang mana berbagai perasaan bercampur menjadi satu ketika seseorang merasakan hal tersebut. Dan yang membuat EP menjadi lebih baik lagi adalah jenis musik yang diusung olehnya, membawakan folk alternative yang sendu dan lembut, EP ini sangat cocok didengarkan ketika kita ingin bersantai, pun dalam kondisi apapun.

Teks: Adjust Purwatama
Visual: Arsip dari Berbagai Sumber

SKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...

Keep Reading

Interpretasi Pendewasaan Bagi Prince Of Mercy

Terbentuk sejak 2011 silam di kota Palu, Prince Of Mercy lahir dengan membawa warna Pop Punk. Digawangi oleh Agri Sentanu (Bass), Abdul Kadir (Drum), Taufik Wahyudi (Gitar), dan Sadam Lilulembah...

Keep Reading

Kembali Dengan Single Experimental Setelah Setahun Beristirahat

Setelah dilanda pandemi covid-19, tahun 2023 sudah semestinya menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berpesta dan bersuka ria. Di sinilah momen ketika Alien Child kembali hadir dan menjadi yang...

Keep Reading

Luapan Emosi Cito Gakso Dalam "Punk Galore"

Setelah sukses dengan MS. MONDAINE dan BETTER DAYZ yang makin memantapkan karakter Cito Gakso sebagai seorang rapper, belum lama ini ia kembali merilis single terbarunya yang berjudul PUNK GALORE yang single ke-3...

Keep Reading