- Music
Nada Siasat: Meretas Tahun Penuh Harapan
Tak terasa sudah 2 tahun kita berdampingan dengan pandemi, selama kurun waktu itu pula kita terus bertahan dari terpaan yang ada. Kini, nyaris semua sektor perlahan kembali pulih. Adaptasi adalah sebuah keniscayaan. Memasuki tahun 2022, tentu harapan untuk kembali normal sepenuhnya kian besar.
Di pekan kedua bulan pertama di 2022, kami menghadirkan kembali Nada Siasat yang merangkum musik dari berbagai musisi dengan tema lirik dan warna musik yang cukup beragam. Berikut adalah rangkumannya. Selamat menikmati.
“Resiliensi” – Tigerwork
Di sekitar penghujung 2021 lalu, unit hardcore asal Tasikmalaya, Tigerwork, genap berusia satu dekade. Untuk merayakannya mereka merilis satu karya baru berjudul “Resiliensi”.
Di lagu ini, mereka menghadirkan riff yang tight dipadukan dengan lirik yang menggambarkan perjalanan Tigerwork selama satu dekade. Peletakan vocal gang diawal lagu yang anthemic menjadi mantra yang mampu memantik bara api para pendengarnya. Lagu ini juga memperkenalkan warna baru yang berbeda dari karya-karya Tigerwork sebelumnya.
“Bara dari Timur” – Hazar
Hazar, unit hardcore yang dibentuk tahun 2020 baru saja menunjukkan taringnya melalui single perdana berjudul “Bara dari Timur” yang mereka rilis tepat di akhir tahun 2021. Sebuah respon segala bentuk amarah dan kasih sayang yang coba mereka sajikan lewat musik hardcore, dibalut dengan lirik bernada kritik sosial “Bara dari Timur” terdengar agresif. Tak hanya itu, di sini mereka juga menghadirkan Randslam yang ikut ambil bagian dalam tubuh lagu dengan injeksi hip-hop dan rima yang membuat liriknya terasa lebih tajam dan lebih beracun.
“There’s Something I Want To Say” – Fueling In You Delusion
“There’s Something I Want To Say” merupakan single pertama dari Fueling Delusion in You yang yang bercerita mengenai fenomena dilema seseorang yang terjebak dalam dua pilihan sulit antara bertahan atau meninggalkan sesuatu. Ketika memilih bertahan hanya akan menciptakan rasa sakit yang semakin dalam, namun juga tak sanggup untuk meninggalkan. Cerita ini kemudian diracik kedalam penulisan lirik dan aransemen musik yang cukup agresif dengan sound yang sangat modern sebagai bentuk interpretasi frustasi, dilema, putus asa dan kemarahan.
“Namamu” – Matra
Berawal dari suatu ungkapan yang mengatakan: “Apalah arti sebuah nama?”, membuat Matra menelisik bahwasanya sebuah nama menyimpan banyak makna. Selain sebagai penanda identitas, nama juga mengandung doa dan harapan. Hal itulah yang menjadi inspirasi dalam menciptakan lagu yang bertemakan nama. Single “Namamu” juga merupakan single pembuka dalam perjalanan menyambut EP perdana Matra yang akan segera rilis dalam waktu dekat.
Matra sendiri adalah unit rock alternatif yang dibentuk pada tahun 2020 dan terdiri dari Aslan (vokal dan gitar), Raynaldo (gitar), Raga (bass) dan Ferusena (drum). Matra mengusung aliran rock alternatif yang banyak dipengaruhi oleh band rock era 80-an dan 90-an.
“Don’t” – White Goose
Terinspirasi dari sebuah hubungan, sang vokalis White Goose yaitu Ardika Pratikto membuatnya menyadari bahwa kepercayaan faktor utama dalam menjalin sebuah hubungan. bahwa memperjuangkan dan berkorban untuk pasangan juga harus di lakukan bersama. lagu ini bercerita tentang suatu perjuangan dalam mencari sebuah harapan baru.
Mengusung konsep alternatif rock dan RnB membuat kita kembali ke era 90 – 2000 awal. White Goose, band alternative rock asal Jakarta yang beranggotakan empat musisi; Ardika (vokal & gitar), Ivan Andre (vokal), Naufal (drum) dan Fikarajey (bass) telah menyelesaikan proses rekaman album perdananya yang berjudul Leave A Legacy dan inilah pesan yang ingin disampaikan oleh White Goose di single teranyar mereka “DON’T”
“29 Miles” – Zeitheist
Zeitheist adalah nama sebuah band alternative rock Indonesia yang dibentuk pada awal tahun 2021 dengan personil Azrieel (Gitar/Vokal), Abid (Gitar), Ariz (Bass), dan Ihsan (Drums) . Band yang berasal dari kota Bekasi yang panas. Kata “Zeitheist” diambil dari kata berbahasa Jerman yaitu “Zeitgeist” yang mempunyai arti jiwa zaman. Band ini mempunyai visi untuk menggambarkan kehidupan sosial di masa sekarang sesuai dengan makna nama band. Bermain dengan suara gitar yang penuh distorsi dan vokal yang serak menjadi ciri khas Zeitheist.
29 Miles bercerita mengenai kekecewaan yang mendalam akibat tidak sesuainya ekspektasi dengan realitas yang ada. Semua manusia pasti pernah kecewa. Sesuatu hal yang manusiawi. Menaruh sebuah kepercayaan kepada seseorang itu mahal harganya, bahkan lebih dari harta dan materi. Stigma yang sudah lama beredar, tidak mudah bagi seseorang untuk menaruh kepercayaan terhadap orang lain. Kepercayaan itu sulit didapatkan, tetapi dapat pergi dengan mudah. Ketika ada yang menitipkan sebuah kepercayaan, jangan pernah melepaskannya demi suatu hal yang bersifat semu. Satu hal yang pasti, semakin dekatnya suatu hubungan, maka akan semakin menyakitkan, jika tidak mendapatkan “tempat” yang layak.
“Era” – Nurin Brotherhood
Nurin Brotherhood kembali merilis satu karya terbaru bertajuk “Era”. Karya musik ini adalah lagu hasil kolaborasi Nurin dengan seorang rapper muda yang bernama Ikkybx. Kolaborasi yang menjadikan penciptaan karya Nurin menjadi lebih menarik, dikarenakan perbedaan usia yang jauh antara kedua musisi. Karya tersebut menjadi semangat penyegaran bermusik Nurin sejak terakhir peluncuran Album “Empat Sisi” di tahun 2021.
Teks: Dicki Lukmana
Visual: Arsip dari berbagai sumber
Sisi Organik Scaller Dalam "Noises & Clarity"

Kabar baik datang dari Scaller yang baru saja merilis live session (8/7/23) yang kemudian diberi tajuk “Noises & Clarity”. Dalam video ini, grup musik asal Jakarta tersebut tampil membawakan 5...
Keep ReadingSingle Ketiga Eleanor Whisper Menggunakan Bahasa Prancis

Grup Eleanor Whisper asal kota Medan yang telah hijrah ke Jakarta sejak 2019 ini resmi merilis single ke-3 yang diberi tajuk “Pour Moi”. Trio Ferri (Vocal/ Guitar), Dennisa (Vocals) &...
Keep ReadingSajian Spektakuler KIG Live!

Umumkan kehadirannya sebagai pemain baru pada industri konser musik Indonesia, KIG LIVE yang merupakan bagian dari One Hundred Percent (OHP) Group menggelar acara peluncuran resmi yang juga menampilkan diskusi menarik...
Keep ReadingCrushing Grief Gandeng Dochi Sadega Dalam Single Terbaru

Unit pop-punk dari Manado, Crushing Grief, menggandeng Dochi Sadega dari Pee Wee Gaskins, dalam single terbaru mereka yang diberi tajuk “Hard Rain“. Single ini merupakan salah satu lagu yang diambil dari EP...
Keep Reading