- Music
Nada Siasat: Akhir Pekan Bersalin Hujan
Pekan pertama bulan November sudah berakhir. Tujuh hari berlalu begitu cepat. Di tengah rutinitas kerja dan lain sebagainya kami cukup terhibur dengan rilisan-rilisan baru yang segar. Tentu, di tengah kondisi yang masih belum sepenuhnya pulih, karya-karya yang datang dari para musisi ini menjadi hiburan yang sangat menyenangkan. Mereka terus berpacu dengan karyanya, terus produktif menawarkan hal-hal baru setiap harinya. Salut untuk mereka!
Seperti biasa, menjelang akhir tahun hujan kerap turun. Berbagai aktivitas di luar ruangan seketika kadang terhenti. Untuk menemani akhir pekan kalian yang barangkali hanya di isi dengan aktivitas di dalam rumah, kami menghadirkan daftar putar dari beberapa lagu yang disajikan oleh para solois perempuan yang tersebar diberbagai daerah. Tema yang diangkat pun cukup beragam, dari persoalan asmara, cuaca, sampai dengan tema-tema yang rentan dirasakan oleh setiap muda-mudi hari ini, menghadapi quarter life crisis. Selengkapnya bisa kalian simak di bawah ini. Selamat menikmati.
Deandra Nadira – Joyful Spring
Deandra Nadira baru saja melepas sebuah album mini bertajuk Season. Singgel utama dalam album mini tersebut adalah sebuah tembang yang diberi judul “Joyful Spring”. Sesuai dengan judul EP-nya, solois asal Jakarta ini mengambil tema empat musim untuk setiap treknya. Singgel ini tentu mewakili musim semi, disusul dengan “My Summer” yang mewakili musim panas, “Autumn Tree” yang mewakili musim gugur, “Winter Star” yang mewakili musim dingin, ditambah singgel penutup berjudul “You”.
Noui – Reverie
“Reverie” merupakan singgel keempat yang dirilis Noui tahun ini. Gadis kelahiran 1996 ini merangkum “lamunan yang gelap namun penuh dengan rasa keingintahuan akan cinta di masa kecil” dalam lagu ini. “Reverie” sendiri secara harfiah berarti keadaan tenggelam dalam pikiran. Noui bercerita tentang seorang anak yang diabaikan dan disalahpahami dan takut untuk membawa esensi sejatinya ke masa dewasa. Keadaan tersebut mempengaruhi hubungan interpersonalnya di mana dia berpikir orang akan meninggalkannya ketika dia mengungkapkannya.
Lourentia Kinkin – Julia
Lourentia Kinkin merupakan solois asal Yogyakarta. Melalui “Julia”, ia menggambarkan keresahannya dalam menghadapi quarter life crisis. Hal tersebut ia representasikan ke dalam sebuah karakter bernama Julia, seorang gadis kecil yang ingin berpetualang melihat dunia luar namun akhirnya tersesat dan kebingungan mencari jalan pulang. Nomor ini merupakan bagian dari album perdana Kinkin, Daydreaming: From Your Bedroom.
Meidi – Mungkin
Meidi merupakan solois asal Ibu Kota yang sudah mengalami jatuh bangun di karier bermusiknya. Kali ini, ia hadir dengan nomor tunggal berjudul “Mungkin”. Melalui singgel ini, ia mengisahkan tentang percintaan yang sesaat, namun satu sama lain sudah sangat dalam. Hubungan tersebut akhirnya kandas tapi keduanya pun ditinggalkan dengan perasaan menerka-nerka.
Judith – Tetaplah Usai, Mau Tak Mau
Melalui nomor terbarunya “Tetaplah Usai, Mau Tak Mau”, Judith mencoba menceritakan tentang seseorang yang mencinta begitu dalam tapi harus terpisah karena bagaimana cara mereka memandang masa depan yang sangat berbeda. Tema tersebut hampir sama dengan singgelnya sebelum ini, “Tanpa Dirimu, Tetap Berdiri”. Kedua lagu tersebut sama-sama diciptakan oleh Tritone yang juga sering membantu solois lain, seperti Suci Dzikriani dan Dinda Ayu.
Sivia – Serene
Setelah sukses merilis album penuh bertajuk Love Spells tahun lalu, Sivia kembali dengan sebuah EP dengan judul Camellia. Sebelum merilis singgel pembuka bertajuk “Are You My Valentine” dan “Serene”, lalu akhirnya Camellia dirilis dengan singgel utama “Lifeline”. Namun, singgel kedua “Serene” cukup mencuri perhatian. “Serene” sendiri berarti ketenangan yang seseorang kerap rasakan sesaat setelah hujan.
“Lagu ini menceritakan tentang ketenangan ketika kita bersama seseorang, lalu secara sadar kita tahu bahwa kita ada di fase di mana semuanya terasa cukup, dan kita enggak punya celah untuk bertanya-tanya lagi. Aku rasa, lagu ini juga menceritakan tentang bentuk lain dari jatuh cinta,” jelas Sivia dalam keterangan persnya.
Sinov – Berkarat
“Berkarat” merupakan nomor perdana dari solois asal Sukabumi, Sinov. Pemilik nama asli Siti Novia tersebut mengisahkan tentang seseorang yang sedang menunggu pasangannya pulang dan selalu merindukan keberadaan dia di sisinya. Lagu ini diangkat dari sebuah kisah yang dialami secara langsung. “Berkarat” sendiri diciptakan oleh duo sekota Dialog Senja, Jamil dan Raden.
Teks: Abyan Nabilio & Dicki Lukmana
Visual: Arsip dari berbagai sumber
Sisi Organik Scaller Dalam "Noises & Clarity"

Kabar baik datang dari Scaller yang baru saja merilis live session (8/7/23) yang kemudian diberi tajuk “Noises & Clarity”. Dalam video ini, grup musik asal Jakarta tersebut tampil membawakan 5...
Keep ReadingSingle Ketiga Eleanor Whisper Menggunakan Bahasa Prancis

Grup Eleanor Whisper asal kota Medan yang telah hijrah ke Jakarta sejak 2019 ini resmi merilis single ke-3 yang diberi tajuk “Pour Moi”. Trio Ferri (Vocal/ Guitar), Dennisa (Vocals) &...
Keep ReadingSajian Spektakuler KIG Live!

Umumkan kehadirannya sebagai pemain baru pada industri konser musik Indonesia, KIG LIVE yang merupakan bagian dari One Hundred Percent (OHP) Group menggelar acara peluncuran resmi yang juga menampilkan diskusi menarik...
Keep ReadingCrushing Grief Gandeng Dochi Sadega Dalam Single Terbaru

Unit pop-punk dari Manado, Crushing Grief, menggandeng Dochi Sadega dari Pee Wee Gaskins, dalam single terbaru mereka yang diberi tajuk “Hard Rain“. Single ini merupakan salah satu lagu yang diambil dari EP...
Keep Reading