Munim, Menggabungkan Musik Trap dengan Guitar instrumental Melalui EP 'It was a Film'

Tidak banyak rasanya seorang gitaris yang memutuskan untuk membuat sebuah karya penuh, ketika ngobrol dengan sahabat, “yang dilakukan gitaris pas gak tergabung band ya, kalo gak maen reguler di sebuah cafe, paling mengisi player section di weddingan” setidaknya itu gitaris yang dikenal oleh sabat saya. Saya harap banyak yang bisa dilakukan oleh gitaris untuk menyiasati karyanya. Mungkin apa yang dilakukan Munim adalah salah satu contoh bagaimana seorang gitaris mampu mengexplore karyanya walau dengan format solo.

Munim adalah gitaris asal Kota Tasikmalaya yang baru saja menggarap mini albumnya yang bertajuk ‘It was a film, pada bulan Maret tahun 2021 ini. Berisi 4 lagu instrumental, karya musik ini digarap sendiri termasuk produksi. Benang merah lagunya sendiri ialah guitar instrumental tetapi dengan menggunakan trap beat sebagai iramanya, di sisi aransemen ia menggunakan notasi klasik. Menggabungkan musik modern yaitu trap dengan notasi klasik memberikan nuansa musik yang berbeda.

Nuansa lagu instrumental yang disajikan oleh Munim memang berbeda dari lagu-lagu instrumental lain, kesan skoring film horror tersaji dengan tanggung, melihat lagi dari judul-judul yang diberikan oleh Mumin di setiap lagunya terlihat jelas bahwa salah satu inspirasinya Film Horror.

Karya musik ini hampir semuanya bernuansa dark yang diperoleh dari pemilihan notasinya. Energi dari musik trap tidak ia kesampingkan karena itu yang menjadi poin, tentu kita masih bisa bergoyang dengan musik ini. Pemilihan sound gitar yang apik, terpadukan dengan baik dalam EP It was a Film. Jelas kamu tidak akan melewatkan sound gitar dengan drive yang kotor dalam EP ini.

It was a Film dipilih sebagai pembuka EP yang berisikan 4 track, track kedua British Supernatural, ketiga Taste The Blood, dan terakhir, keempat of Dracula. Munim tidak berusaha menjadi gitar hero manapun, tetapi juga tidak menyuguhkan musik instrumental yang berat. Dalam musik instrumental tentu siapapun kesulitan untuk menyampaikan pesannya, maka dari itu ia menyampaikannya melalui nuansa musik. EP ini dirilis dan sudah bisa didengarkan mulai 12 Maret 2021 di beberapa platform streaming musik seperti spotify, apple music, youtube music, deezer, dan sebagainya.

 

Teks: Yogi D Subakti

Visual: Arsip dari Munim

Debut Kathmandu Dalam Kancah Musik Indonesia

Musisi duo terbaru di Indonesia telah lahir. Penyanyi bernama Basil Sini bersama seorang produser sekaligus multi-instrumentalist bernama Marco Hafiedz membentuk duo bernama KATHMANDU. Dengan genre Pop-Rock, KATHMANDU menyapa penikmat musik...

Keep Reading

Sisi Organik Scaller Dalam "Noises & Clarity"

Kabar baik datang dari Scaller yang baru saja merilis live session (8/7/23) yang kemudian diberi tajuk “Noises & Clarity”. Dalam video ini, grup musik asal Jakarta tersebut tampil membawakan 5...

Keep Reading

Single Ketiga Eleanor Whisper Menggunakan Bahasa Prancis

Grup Eleanor Whisper asal kota Medan yang telah hijrah ke Jakarta sejak 2019 ini resmi merilis single ke-3 yang diberi tajuk “Pour Moi”. Trio Ferri (Vocal/ Guitar), Dennisa (Vocals) &...

Keep Reading

Sajian Spektakuler KIG Live!

Umumkan kehadirannya sebagai pemain baru pada industri konser musik Indonesia, KIG LIVE yang merupakan bagian dari One Hundred Percent (OHP) Group menggelar acara peluncuran resmi yang juga menampilkan diskusi menarik...

Keep Reading