Merayakan Kemuraman bersama Asianfusion

Asianfusion, unit midwest emo asal Bogor ini pada awalnya diperuntukan sebagai proyek solo dari seorang singer-songwriter asal Bogor bernama Ndaru Firman yang menggunakan moniker The Stars & The Moon sebagai identitas musikalnya. Dalam perjalanannya, Ndaru tercatat telah merilis dua buah single di bawah nangunan nama tersebut. Tak berselang lama, entah ada alasan apa yang pastinya hanya dia yang tahu, dirinya kemudian memutuskan untuk mengubah proyek solonya tersebut menjadi sebuah band berformat penuh bersama dengan musisi-musisi lain yang membantunya di The Stars & The Moon dan memakai nama Asianfusion.

Memainkan musik yang memiliki benang merah midwest emo dan juga dipengaruhi oleh warna math rock dan ambient, keempat orang yang terdiri dari Ndaru Firman (Vocal), Iqbal Febriansyah (Gitar), Rizky Marliansyah (Gitar), Rhyan Sadewo (Bass), dan Rizky Kurnia (Drums) ini tak mau lama berdiam diri dan akhirnya mereka telah merilis sebuah debut mini album berjudul “Figure” pada tanggal 7 Juni 2020 lalu. Berisika 5 materi segar, album ini berfungsi sebagai manifestasi dari kisah dan sosok personal yang lekat dengan kehidupan para personil Asianfusion. Mereka kemudian menerjemahkan inspirasi yang didapat dari sosok dan kisah tersebut menjadi lirik dan musik yang terdapat pada Figure.

Secara musikal, pada mini album ini Asianfusion memainkan perpaduan antara kompleksitas musik math rock yang ritimis dengan second-wave emo melodis yang lebih dikenal sebagai midwest emo. Tak hanya itu, nuansa ambient yang dihadirkan melalui sound twinkle dari dua gitar yang saling bersahut-sahutan pada “Figure” kemudian menjadi arena tepat bagi notasi dan lirik yang hendak disampaikan oleh Asianfusion. Lonesomeness, companionship, diary entries, family, memories, anxiety, narrative story, dan insecurity menjadi keyword dari lirik yang disampaikan oleh sang vokalis Ndaru.

Direkam di Deepshite Records Bogor dan diproduseri langsung oleh Asianfusion, proses produksi “Figure” memakan waktu 1 tahun dan sempat terkendala pada tahap final oleh pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih melanda Indonesia. Namun, pada akhirnya halangan tersebut bisa terlalui dan mini album “Figure” dapat dirilis tahun ini. Bekerjasama dengan label baru asal Bogor, Suddendeath Records, Asianfusion merilis “Figure” dalam format kaset pita serta bundle pack  terbatas yang berisikan kaset, kaos, booklet tablatur gitar, tisu saku, stiker, dan pick gitar.

Debut mini album “Figure” menjadi pijakan awal bagi Asianfusion untuk menjejaki perjalanan mereka di kancah musik lokal, serta menyanyikan kembali kenangan sebagai pengingat bahwa hidup pernah dan akan selalu disinggahi sosok berarti yang silih berganti. Sebagai perkenalan, silahkan simak lagu mereka di bawah.

Teks: Adjust Purwatama
Visual: Arsip dari Asianfusion

Debut Kathmandu Dalam Kancah Musik Indonesia

Musisi duo terbaru di Indonesia telah lahir. Penyanyi bernama Basil Sini bersama seorang produser sekaligus multi-instrumentalist bernama Marco Hafiedz membentuk duo bernama KATHMANDU. Dengan genre Pop-Rock, KATHMANDU menyapa penikmat musik...

Keep Reading

Sisi Organik Scaller Dalam "Noises & Clarity"

Kabar baik datang dari Scaller yang baru saja merilis live session (8/7/23) yang kemudian diberi tajuk “Noises & Clarity”. Dalam video ini, grup musik asal Jakarta tersebut tampil membawakan 5...

Keep Reading

Single Ketiga Eleanor Whisper Menggunakan Bahasa Prancis

Grup Eleanor Whisper asal kota Medan yang telah hijrah ke Jakarta sejak 2019 ini resmi merilis single ke-3 yang diberi tajuk “Pour Moi”. Trio Ferri (Vocal/ Guitar), Dennisa (Vocals) &...

Keep Reading

Sajian Spektakuler KIG Live!

Umumkan kehadirannya sebagai pemain baru pada industri konser musik Indonesia, KIG LIVE yang merupakan bagian dari One Hundred Percent (OHP) Group menggelar acara peluncuran resmi yang juga menampilkan diskusi menarik...

Keep Reading