Mari Bermain Bersama KAWS!

Pandemi Covid-19 yang tengah terjadi sekarang telah membuat semua orang tidak bisa bepergian ke museum dan galeri seni, hal ini karena banyak diantara tempat-tempat itu yang ditutup sementara untuk membantu mencegah penyebaran virus. Untuk membuat orang yang terjebak di rumah terhibur, banyak bermunculan galeri seni virtual dan proyek augmented reality. Bahkan para seniman terkenal juga turut serta dalam aksi untuk menghadirkan interaksi seni secara virtual ke dalam rumah.

Seniman asal Amerika, Kaws, baru-baru ini memasukkan Shibuya Scramble Crossing yang sangat ramai di Tokyo ke dalam proyek seni augmented reality globalnya bersama Acute Art. Dalam proyek seni ini, dirinya memperlihatkan karakter khasnya yaitu Companion yang  diproyeksikan di jalan-jalan Tokyo dan kota-kota besar lainnya di seluruh dunia. Namun, melihat situasi saat ini yang tidak kondusif, Kaws dan Acute Art merubah total cara mengeksekusi proyek tersebut, agar orang-orang yang sedang tinggal di rumah dapat menikmati sajian seni augmented reality ini melalui aplikasi Acute Art.

Untuk melihat dan membuat Companion di manapun yang kalian sukai, cukup unduh aplikasinya dan pilih menu “Select Artwork” di bagian bawah layar. Dari sana, pilihan akan muncul. Akan ada empat opsi berbayar serta yang gratis yang disebut “Companion (Expanded)”. Companion AR ini akan tersedia secara gratis. Selain itu juga, Kaws dan Acute Art juga  meluncurkan fitur augmented reality terbaru yang menghadirkan desain nama dari KAWS yang bertekstur dan memiliki bola mata, dan juga sebuah ilustrasi tangan Companion yang muncul dari bawah tanah,

“Harap perbarui aplikasi Acute Art Anda untuk menerima beberapa gambar AR – augmented reality Ed. – gratis yang baru saja kami unggah. Jika Anda belum mencobanya, segeralah untuk unduh dan rasakan untuk melihat beberapa karya AR dalam satu lingkungan pada saat yang bersamaan.” Ungkap KAWS.

Teks: Adjust Purwatama
Visual: Arsip KAWS

SKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...

Keep Reading

Interpretasi Pendewasaan Bagi Prince Of Mercy

Terbentuk sejak 2011 silam di kota Palu, Prince Of Mercy lahir dengan membawa warna Pop Punk. Digawangi oleh Agri Sentanu (Bass), Abdul Kadir (Drum), Taufik Wahyudi (Gitar), dan Sadam Lilulembah...

Keep Reading

Kembali Dengan Single Experimental Setelah Setahun Beristirahat

Setelah dilanda pandemi covid-19, tahun 2023 sudah semestinya menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berpesta dan bersuka ria. Di sinilah momen ketika Alien Child kembali hadir dan menjadi yang...

Keep Reading

Luapan Emosi Cito Gakso Dalam "Punk Galore"

Setelah sukses dengan MS. MONDAINE dan BETTER DAYZ yang makin memantapkan karakter Cito Gakso sebagai seorang rapper, belum lama ini ia kembali merilis single terbarunya yang berjudul PUNK GALORE yang single ke-3...

Keep Reading