- Music
Manjakani, Duo Manis yang Diikat Asmara
Dua sejoli Muhammad Taufan dan Nabilla Syafani yang dihubungkan melalui sebuah nama yaitu Manjakani. Keduanya mungkin terbilang muda di industri ini, tapi gerakan dan warna karyanya sangat pantas untuk mendapatkan apresiasi lebih. Dalam menyebarkan karyanya, segala upaya mereka jalani.
Termasuk ketika proses penggarapan album, terbang jauh dari kota asal mereka Pontianak ke Jakarta pun dilakukan. Semuanya hanya untuk mengerjakan dan merekam album yang sedang dipersiapkan sematang mungkin. Karena mereka percaya, lewat musik semua akan bertemu dan membentuk sesuatu yang spesial. Seperti hubungan mereka berdua, dari musik hingga menuju ke sebuah bahtera pernikahan.

Mungkin sedikit terbesit di pikiran kalian kenapa keduanya menamai proyek musik ini dengan nama tersebut. Memang jika merunut arti umumnya, maka kita akan dibawa ke sebuah arti yang agak sensitif bila dibahas panjang lebar. Tapi bila dicari tahu arti ini bagi kehidupan khususnya dalam bermusik, maka Manjakani bisa memiliki makna mereka hadir untuk menghadirkan sebuah musik yang nyaman, syahdu, serta melekat rapat di telinga para pendengar.
Hal itu terbukti dari arsip panggung yang telah mereka jajal, sebut saja beberapa festival musik ternama seperti Soundrenaline, Folk Music Festival, Rock In Celebes, dan banyak lainnya. Hasil yang mereka dapatkan tentu saja sesuai harapan, pendengar sekaligus teman baru yang mampu menyebarkan energi kebaikan hasil musik mereka dari mulut ke mulut, hingga dari satu titik nusantara, ke titik lainnya.

Selain panggung festival, mereka juga beberapa kali pernah menjalani sebuah tur. Salah satunya bersama Siasat Partikelir di tahun 2019 kemarin. Tur yang bernama “Siasat Calling On The Road” ini membawa mereka menjajal pulau Sumatera, dimulai dari Medan, berlanjut ke Padang, Pekanbaru, Jambi, Palembang, dan Lampung. Tentu saja, pengalaman demi pengalaman telah menempa sosok keduanya menjadi petarung sejati di arena musik tanah air. Lagu demi lagu dirilis, semuanya pun memiliki benang merah yang saling terikat satu sama lain, yaitu tentang cerita hidup yang berisikan banyak hal manis di dalamnya. Menurut mereka, “setiap perjalanan melahirkan kebijaksanaan baru.”
Karya terbaru selalu mereka keluarkan, yang masih betah bernaung di pikiran adalah yang berjudul “Asam Pedas” dan “Sabda Rindu“. Untuk yang disebutkan pertama, maknanya sangat dalam. Latar belakang lagu tersebut sendiri bercerita tentang rumah. Ya, bagi sebagian banyak orang, rumah bukan hanya tempat untuk pulang dan tidur. Lebih dari itu, rumah berarti sebagai tempat berkumpul hingga tumbuh berkembang di dalamnya.
Hal-hal yang bisa membuat kita merindukan rumah, akan mampu memberi dorongan bagi kita untuk pulang. Untuk penamaan judul sendiri, sangat erat kaitannya dengan tema rumah yang diangkat. Judul “Asam Pedas” ini diambil dari salah satu makanan khas dan juga tentunya favorit dari sebagian masyarakat suku Melayu, yang notabene suku mayoritas yang ada di Pontianak, yaitu Ikan Asam Pedas. Sangat dalam dan romantis bukan?
Seperti yang sudah disebutkan di atas, karya mereka selalu memiliki benang merah. Hal identik yang ada di dua single ini adalah kerinduan. Dalam “Sabda Rindu” hal itu memuncak dan tak pelak membuat banyak orang harus menahannya. Kerinduan ini yang kemudian divisualkan oleh keduanya dalam sebuah videoklip. Fokus cerita berfokus kepada seorang ayah yang tengah dilanda kerinduan kepada anak tunggalnya yang sedang jauh di rantau dan tidak dapat pulang ketika lebaran tiba. Kerinduan itu pun semakin memuncak tatkala dirinya harus merayakan hari raya ini seorang diri yang dikarenakan sang istri telah tiada. Mereka mencoba untuk menginterpretasikan bahwa rindu tidak selalu tentang suasana yang muram dan sedih.
Video musik “Sabda Rindu” dari Manjakani akan bisa ditonton di SPTV, sebuah kanal siar alternatif yang akan menjadi ruang bersama pengarsipan video musik dari grup musik/musisi tanah air sebagai apresiasi redaksi Siasat Partikelir atas kreasi audio visual dan musik. Pantau terus jangan sampai terlewatkan suguhan kejutan dari SPTV.
Teks: Adjust Purwatama
Visual: Arsip Manjakani
SKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...
Keep ReadingInterpretasi Pendewasaan Bagi Prince Of Mercy

Terbentuk sejak 2011 silam di kota Palu, Prince Of Mercy lahir dengan membawa warna Pop Punk. Digawangi oleh Agri Sentanu (Bass), Abdul Kadir (Drum), Taufik Wahyudi (Gitar), dan Sadam Lilulembah...
Keep ReadingKembali Dengan Single Experimental Setelah Setahun Beristirahat

Setelah dilanda pandemi covid-19, tahun 2023 sudah semestinya menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berpesta dan bersuka ria. Di sinilah momen ketika Alien Child kembali hadir dan menjadi yang...
Keep ReadingLuapan Emosi Cito Gakso Dalam "Punk Galore"

Setelah sukses dengan MS. MONDAINE dan BETTER DAYZ yang makin memantapkan karakter Cito Gakso sebagai seorang rapper, belum lama ini ia kembali merilis single terbarunya yang berjudul PUNK GALORE yang single ke-3...
Keep Reading