Lukisan Berharga Fantastis Milik Raden Saleh Ditemukan di Perancis

Lukisan hasil guratan tangan seniman ternama Indonesia, Raden Saleh ditemuka di Perancis pada bulan Agustus tahun 2017. Lukisan tersebut ditemukan di dasar gudang bawah tanah sebuah rumah yang berada di wilayah Breton, Perancis. Setelah melalui tahapan penelitian, seorang ekspertis dari karya-karya Raden Saleh, yaitu Werner Kraus membenarkan bahwa lukisan tersebut benar karya dari Raden Saleh.

La Chasse au Taureau Sauvage (Banteng) atau Perburuan Banteng dalam Bahasa Indonesia adalah judul dari lukisan yang dilelang di Paris pada tanggal 27 Januari kemarin. Raden Saleh memang dikenal dengan ciri khas tema perburuan binatang dan perkelahian. Raden Saleh sendiri dipercaya sebagai seniman modern pertama asal Indonesia, yang kemudian pindah ke Belanda untuk menekuni dunia seni lukis. Nama Raden Saleh cukup terkenal dah mahsyur di daratan eropa, khususnya di wilayah Belanda, Jerman dan Perancis.

Juru lelang Jack-Philippe mengatakan bahwa lukisan Raden Saleh tersebut siap dilelang dengan harga yang fantastis, harga pembukanya menyentuh angka 200,000 Euro. Jack-Phillipe kembali menambahkan, sebelumnya lukisan serupa juga pernah dilelang di Christie Singapura pada tahun 1996 dan laku seharga 1,5 juta Euro. Lukisan La Chasse au Taureau Sauvage berukuran 110 x 180 cm buatan tahun 1855 ini ditaksir akan mencapai harga 1 juta Euro.

Keluarga yang memiliki lukisan tersebut ternyata tidak tahu apa-apa tentang lukisan tersebut dan ingin menyingkirkan lukisan yang cukup besar ini,” ucap Jack-Phillipe menerangkan. Menurut pengakuan keluarga, lukisan Raden Saleh ini diwariskan dari keluarga sebelumnya yang menjalin hubungan keluarga dengan seorang diplomat.

Menurut Werner Kraus yang sempat menulis buku berjudul Raden Saleh: The Beginning of Modern Indonesian Painting, lukisan La Chasse au Taureau Sauvage adalah sebuah pesanan Jules Stanislas Sigisbert Cézard, anak seorang saudagar kopi dan gula kaya raya asal Perancis yang lahir di Batavia tahun 1839.

Lalu kemudian Jules Stanislas Sigisbert Cézard kembali ke Perancis pada tahun 1859, menjual rumah dengan segala macam perabotnya, termasuk didalamnya lukisan Raden Saleh tersebut, yang kemudian dipromosikan pada koran Java-Bode pada tanggal 30 April 1859. Di harian tersebut ditulis “Een schilderstuk van Raden Saleh voorstellende eene banteng Jagt,” (sebuah lukisan karya Raden Saleh menggambarkan perburuan banteng).

teks: Yulio Abdul Syafik
foto: dok. Lukisan Raden Saleh

Menyajikan Lebih Dari Musik!

Familiaxshow telah sampai pada seri ke-7 yang akan digelar pada 18 September 2022. Gig 3 bulanan sekali ini pertama kali digulir 6 Maret 2020 dengan fokus memberikan ruang bagi lineup...

Keep Reading

Geliat Kreatif Dari Sulawesi Tengah Dalam Festival Titik Temu

Terombang-ambing dalam kebimbangan akan keadaan telah kita lalui bersama di 2 tahun kemarin, akibat adanya pandemi yang menerpa seluruh dunia. Hampir semua bentuk yang beririsan dengan industri kreatif merasakan dampak...

Keep Reading

Memaknai Kemerdekaan Lewat "Pasar Gelar" Besutan Keramiku

Di pertengahan bulan Agustus ini, ruang alternatif Keramiku yang mengusung konsep coffee & gallery menggelar acara bertajuk “Pasar Gelar” di Cicalengka. Gelaran mini ini juga merupakan kontribusi dari Keramiku untuk...

Keep Reading

Semarak Festival Alur Bunyi Besutan Goethe-Institut Indonesien

Tahun ini, Goethe-Institut Indonesien genap berusia 60 tahun dan program musik Alur Bunyi telah memasuki tahun ke-6. Untuk merayakan momentum ini, konsep Alur Bunyi tetap diusung, namun dalam format yang...

Keep Reading