Logo Nirvana yang Penuh Kontroversi

Sengketa atas logo Smiley Face yang dipopulerkan oleh Nirvana masih terus berlanjut. Berselang dua tahun setelah pertama kalinya Nirvana melayangkan tuntutan kepada Marc Jacobs atas pelanggaran hak cipta mengenai penggunaan logo tanpa izin untuk sebuah desain pakaian. Pada Senin (09/11) kemarin pihak Marc Jacobs telah melayangkan argumen baru, yaitu bahwa logo yang disengketakna tersebut sebenarnya tidak pernah didaftarkan dan dilindungi oleh hak cipta.

Pihak Marc Jacobs berargumen bahwa logo yang populer itu tidak didesain oleh Kurt Cobain seperti yang diklaim oleh Nirvana Inc. Dua pentolan Nirvana, Dave Grohl dan Kris Novoselic  juga diduga telah bersaksi bahwa mereka berdua tidak mengetahui pasti muasal  logo tersebut dibuat. Kris mengatakan: “it didn’t seem like a new idea.”

Pihak Marc Jacobs juga berpendapat bahwa mereka telah melakukan perubahan yang sigifikan atas logo yang disengketakan, yaitu menukar  mata di logo asli dengan huruf ‘X’, ‘M’ dan ‘J’ sehingga meskipun logo Smiley Face sudah dilindungi hak cipta namun dengan adanya  perubahan tersebut tidak dapat  ditemukan sebuah pelanggaran.

“Even if the disputed smiley was protectable, there is no evidence of confusion, so there can be no finding of infringement,” klaim pengacara Marc Jacobs.

Tim hukum dari Nirvana Inc saat ini telah bersiap untuk melakukan perlawanan dan berjanji untuk menentang klaim yang diajukan oleh Marc Jacobs perihal sengketa logo yang telah dipakai pada produknya tersebut.

foto kurt cobain (nirvana) dan marc jacobs
(Kurt Cobain & Marc Jacobs)

2018 lalu, pihak Nirvana telah menggugat Marc Jacobs karena diduga mencuri desain ikonik Smiley Face kuning milik Nirvana. Tanpa seizin pihak Nirvana, Marc Jacobs merilis kaos bootleg grunge sebagai bagian dari keseluruhan koleksi yang terinspirasi dari musik grunge. Kejadian tersebut sampai saat ini masih menjadi polemik dikalangan para desainer maupun para pemilik merk dagang, terlebih mereka yang telah memakai logo Nirvana dalam produk yang telah dibuatnya.

Di tengah seteru antara Nirvana dan Marc Jacobs muncul pula permasalah lain, yaitu munculnya seorang desainer grafis asal California, Robert Fisher, yang mengklaim bahwa logo Smiley Face yang disengketakan tersebut adalah karya dirinya.

Dilansir dari Billboard, Fisher mengajukan mosi pada 13 September 2020. Dalam mosinya tersebut ia mengatakan bahwa dia adalah Art Director dari Greffen Records yang tak lain adalah label rekaman yang menaungi Nirvana di masa-masa awal karirnya. Disebutkan bahwa Fisher lah yang mendasain semua kebutuhan artistik  untuk Nirvana, mulai dari desain merchandise sampai sampul album Nevemind yang ikonik dan terkenal sampai sekarang. Namun pengacara Nirvana, Bert H. Deixler mengatakan kepada Los Angeles Times bahwa klaim Fisher tersebut adalah keliru, “tidak berdasar secara faktual dan hukum” dan akan “ditantang dengan keras”.

Sampai saat ini saling klaim logo tersebut masih berlanjut dan belum dapat dipastikan siapa yang akan menjadi pemenangnya. Yang jelas urusan hak cipta memang cukup rumit, masalah logo saja bisa sampai berjalan alot selama dua tahun.

Teks: Dicki Lukmana
Visual: Arsip Loudwire

Debut Kathmandu Dalam Kancah Musik Indonesia

Musisi duo terbaru di Indonesia telah lahir. Penyanyi bernama Basil Sini bersama seorang produser sekaligus multi-instrumentalist bernama Marco Hafiedz membentuk duo bernama KATHMANDU. Dengan genre Pop-Rock, KATHMANDU menyapa penikmat musik...

Keep Reading

Sisi Organik Scaller Dalam "Noises & Clarity"

Kabar baik datang dari Scaller yang baru saja merilis live session (8/7/23) yang kemudian diberi tajuk “Noises & Clarity”. Dalam video ini, grup musik asal Jakarta tersebut tampil membawakan 5...

Keep Reading

Single Ketiga Eleanor Whisper Menggunakan Bahasa Prancis

Grup Eleanor Whisper asal kota Medan yang telah hijrah ke Jakarta sejak 2019 ini resmi merilis single ke-3 yang diberi tajuk “Pour Moi”. Trio Ferri (Vocal/ Guitar), Dennisa (Vocals) &...

Keep Reading

Sajian Spektakuler KIG Live!

Umumkan kehadirannya sebagai pemain baru pada industri konser musik Indonesia, KIG LIVE yang merupakan bagian dari One Hundred Percent (OHP) Group menggelar acara peluncuran resmi yang juga menampilkan diskusi menarik...

Keep Reading