Larone Berikan Kado untuk Bandung Melalui Single Debut

Larone merupakan solois baru asal Bandung. Ia baru saja melepas sebuah singgel debut dengan judul “Despair (Bandoeng in the Rain)“. Biarpun, baru saja merilis lagu, namun Larone sudah memulai ancang-ancangnya dari tiga tahun lalu. Sejak tahun 2018, ia mulai fokus untuk menulis musik di beberapa genre dan hal itu menjadikan musik sebagai tempat yang aman dan nyaman baginya. Kini, Larone akhirnya melakukan langkah pertamanya untuk terjun ke dunia musik secara professional dengan merilis lagu debutnya berjudul “Despair”.

Terinspirasi dari kehidupan yang indah dan mengerikan, “Despair” menjadi lagu yang sekaligus merupakan kado special untuk kota tempat dia dibesarkan, Bandung. Itulah mengapa, untuk singgel ini Larone menambahkan “Bandoeng in The Rain” di judulnya.

“Selain itu, saya juga ingin mengembalikan nuansa Bandung di tahun 90-an yang mungkin dirindukan banyak orang, termasuk saya,” ungkap Larone dalam keterangan persnya. “Kerinduan itu termasuk adanya kabut yang indah sebelum berangkat ke sekolah dan tidak adanya kemacetan saat berkendara di Senin pagi.”

Walau keseluruhan vokal hingga lirik dikerjakan sendiri oleh Larone, dia juga mendapatkan bantuan dari beberapa pihak untuk menyempurnakan karya debutnya ini, di antaranya: Aji Suherri sebagai produser dan komposer untuk keseluruhan ambience di lagu ini, gitar oleh Alex Goupil, opertaor sound oleh Ariesta Ilham Ramadhan, sampul oleh Hilman Sukmana, serta mixing dan mastering oleh Canggar Krisnatry.

Bersamaan dengan dirilisnya lagu ini, Larone juga merilis video lirik yang memang telah dia siapkan secara spesial untuk “Despair”. Dalam video yang keseluruhan gambarnya disutradarai sendiri oleh Larone, tergambar dengan jelas pemandangan Kota Bandung di saat lockdown beberapa waktu terakhir.

“Despair (Bandoeng in the Rain)” merupakan satu pertiga dari EP Larone mendatang. Ia akan melepas sebuah trilogi lagu yang terangkum dalam judul Life: Fears + Hopes. EP tersebut akan berisikan tiga lagu, termasuk lagu ini, yang diwarnai nuansa pop folk dan potangan lirik-lirik puitis. Larone sudah menyiapkan Life: Fears + Hopes selama tiga tahun dan perilisannya cukup menggambarkan keniatan dari hasil petapaan selama rentang waktu tersebut. Selain merilis EP, ia juga sudah mempersiapkan karya literatur untuk melengkapi karya musiknya yang akan dirilis belakangan.

Niatnya juga terlihat dari video liriknya. Tidak hanya merilis versi asli dari video lirik “Despair (Bandoeng in the Rain)”, ia juga meluncurkan versi Bahasa Jepangnya belum lama ini. Video tersebut berisikan visual animasi berisi seorang bocah di bawah guyuran hujan yang diilustrasi dan digerakkan oleh Salman Alfarisi. Terjemahan ke Bahasa Jepang dikerjakan oleh Helmi Raihan Rizqullah (gitaris dari Olegun Gobs dan Elkarmoya yang juga seorang sarjana Bahasa Jepang).

Teks: Abyan Nabilio
Visual: Arsip dari Larone

Debut Kathmandu Dalam Kancah Musik Indonesia

Musisi duo terbaru di Indonesia telah lahir. Penyanyi bernama Basil Sini bersama seorang produser sekaligus multi-instrumentalist bernama Marco Hafiedz membentuk duo bernama KATHMANDU. Dengan genre Pop-Rock, KATHMANDU menyapa penikmat musik...

Keep Reading

Sisi Organik Scaller Dalam "Noises & Clarity"

Kabar baik datang dari Scaller yang baru saja merilis live session (8/7/23) yang kemudian diberi tajuk “Noises & Clarity”. Dalam video ini, grup musik asal Jakarta tersebut tampil membawakan 5...

Keep Reading

Single Ketiga Eleanor Whisper Menggunakan Bahasa Prancis

Grup Eleanor Whisper asal kota Medan yang telah hijrah ke Jakarta sejak 2019 ini resmi merilis single ke-3 yang diberi tajuk “Pour Moi”. Trio Ferri (Vocal/ Guitar), Dennisa (Vocals) &...

Keep Reading

Sajian Spektakuler KIG Live!

Umumkan kehadirannya sebagai pemain baru pada industri konser musik Indonesia, KIG LIVE yang merupakan bagian dari One Hundred Percent (OHP) Group menggelar acara peluncuran resmi yang juga menampilkan diskusi menarik...

Keep Reading