Pada 4 Januari 2020, unit musik asal Jatiwangi bernama Lair merilis video klip untuk lagu bertajuk “Kiser Utara”. Tembang tersebut merupakan salah satu nomor dari albumnya berjudul Kiser Kenamaan yang diluncurkan di 22 juni 2019 silam.

“Lupakan dulu soal alat musik dan penyakit sosial di pantura, sebagai Sutradara saya coba berandai jika Janis joplin, Jimi hendrix dan musisi era LSD mendengar musik magis pantura ini, jadi coba saya gabungkan nuansa psikedelia pantura dan abstraksi kaleidoschope ala kaum hippie,” ungkap Allan Soebakir, sang sutradara dari gambar bergerak berdurasi 4 menit tersebut.

Untuk penggarapan video klip tersebut, grup yang terdiri dari Tedi En (vokal dan gitar melodi), Andzar Agung Fauzan (vokal dan bas), Ika Yuliana (vokal), Tamyiz Noor (vokal), Kiki Permana (tambourine dan percussion) dan Pipin Muhammad Kaspin (vokal dan gitar rythm) itu juga mendapat bantuan dari kolektif seni visual bernama Main Lab untuk mengurus perkara sentuhan tata cahaya dan visual yang mempertegas aksen psikedelia pada video “Kiser Utara” tersebut.

Secara kontekstual, “Kiser Utara” sama seperti 7 nomor lainnya pada Kiser Kenamaan yang menawarkan latar pengamatan keseharian di tempat besar dan tinggal para personilnya, Jatiwangi hingga Cirebon dan Indramayu. Setiap lagu pada album tersebut berangkat dari pengalaman hidup di wilayah Pantura.

Dari sisi musikal, musik Lair terinspirasi dan banyak dipengaruhi oleh tarling klasik yang dieksplorasi dengan gaya khas pantura, ‘raw’ dan apa adanya. Merujuk pada geografis historis, Lair memainkan seluruh instrument-nya dengan medium genteng. Alat musik genteng dan tanah liat yang dimainkan seluruhnya dibuat dari tanah Jatiwangi, yang merupakan hasill eksplorasi ‘kemungkinan lain’ dari genteng, identitas Jatiwangi sejak 1905 yang mulai terkikis dan terdesak zaman.

Video “Kiser Utara” dapat disaksikan di halaman Youtube Sinema Pinggiran.

Teks: Rizki Firmansyah
Visual: Arsip Lair