Ketika Gejayan Memanggil Para Muralist

Masih ingat dengan polemik mural misterius Jokowi “404: Not Found”? Yaps, mural yang bergambarkan presiden Jokowi di permukaan tembok tua yang menuai  debat panas belakangan ini. Imbas dari keberadaan mural tersebut membuat aparat negara kian agresif untuk menghapus mural yang ada. Baru-baru ini gerakan “Gejayan Memanggil” yang berbasis di Yogyakarta mengadakan lomba guna merespon pembungkaman ekspresi tersebut.

Menariknya,lomba yang dinamakan ‘Lomba Mural Dibungkam’ ini megundang seluruh street artist yang ada di Indonesia untuk menggambar di medium tembok,dan karya yang berhasil dihapus duluan oleh aparat bakal mendapatkan nilai lebih dari para juri.

“posting mural kalian di berbagai akun sosmed kalian, tag akun @gejayanmemanggil dan konfirmasi melalui DM dengan kode “Lomba Dibungkam” Mural yang berhasil dihapus oleh rezim oligarki adalah nilai lebih bagi penilaian juri!!” tulis gejayanmemanggil di akun Instagram resminya (23/08)

Lomba yang akan berlangsung sampai sepekan ke depan atau tepatnya hingga akhir Agustus 2021 ini merupakan bentuk protes dan respon terhadap kebebasan berekspresi yang kian hari kian dibatasi.

“Konsepnya, menggambar adalah kebudayaan setiap anak, pemberangusan adalah kekeliruan penguasa atau orang dewasa. Corat-coretan di tembok adalah cara-cara ketika kebebasan bersuara terbatas dan sekarang coretan itu pun dibatasi,” kata Humas Gejayan Memanggil de  ngan nama samaran Mimin Muralist dikutip dari CNN (25/08).

Untuk berpartisipasi dalam lomba ini cukup mudah, kalian hanya perlu mengunggah foto karya ke instagram pribadi dan menandai akun @gejayanmemanggil. Setelahnya konfirmasi via direct message dengan kode ‘Lomba Dibungkam’.

Sebelumnya seperti kita tahu, gelombang ini bermula dari banyaknya mural bernada protes yang dihapus oleh aparat. Beberapa karya mural yang sebelumnya dihapus terjadi di Bangil Pasuruan. Mural dengan tulisan Dipaksa sehat di negeri yang sakit itu dihapus oleh Satpol PP karena alasan melanggar Perda.

Penghapusan mural juga terjadi di Tigaraksa, Lebak Banten. Mural berisi tulisan “Tuhan Aku Lapar” itu berujung pembuatnya didatangi oleh aparat kepolisian. Mural bertuliskan 404: Not Found dengan gambar wajah seperti Jokowi di Batuceper, Tangerang, Banten juga dihapus oleh petugas. Kemudian dibeberapa titik mural juga turut direspon oleh aparat dengan menghapusnya. Berlebihankah? Ya!

Teks: Dicki Lukmana
Visual: Arsip dari Gejayan Memanggil

 

Debut Kathmandu Dalam Kancah Musik Indonesia

Musisi duo terbaru di Indonesia telah lahir. Penyanyi bernama Basil Sini bersama seorang produser sekaligus multi-instrumentalist bernama Marco Hafiedz membentuk duo bernama KATHMANDU. Dengan genre Pop-Rock, KATHMANDU menyapa penikmat musik...

Keep Reading

Sisi Organik Scaller Dalam "Noises & Clarity"

Kabar baik datang dari Scaller yang baru saja merilis live session (8/7/23) yang kemudian diberi tajuk “Noises & Clarity”. Dalam video ini, grup musik asal Jakarta tersebut tampil membawakan 5...

Keep Reading

Single Ketiga Eleanor Whisper Menggunakan Bahasa Prancis

Grup Eleanor Whisper asal kota Medan yang telah hijrah ke Jakarta sejak 2019 ini resmi merilis single ke-3 yang diberi tajuk “Pour Moi”. Trio Ferri (Vocal/ Guitar), Dennisa (Vocals) &...

Keep Reading

Sajian Spektakuler KIG Live!

Umumkan kehadirannya sebagai pemain baru pada industri konser musik Indonesia, KIG LIVE yang merupakan bagian dari One Hundred Percent (OHP) Group menggelar acara peluncuran resmi yang juga menampilkan diskusi menarik...

Keep Reading