Kenangan Manis KB18 di Taman Ria Kota Palu

Bagi masyarakat kota Palu, bencana alam yang terjadi di tahun 2018 tentu menyisakan pilu. Gempa bumi dan tsunami yang menerjang berhasil meluluhlantakan berbagai tempat indah yang ada di sana. Salah satunya adalah destinasi hiburan bernama Taman Ria. Untuk mengingat kembali beragam keindahan yang ada di Taman Ria, baru-baru ini unit alternatif rock asal kota Palu, KB18, baru saja melepas single teranyarnya yang bertajuk “Taman Ria”.

Lewat rilisannya kali ini, grup yang digawangi oleh Ayi (vokal), Ano (bass), Aldy (drum), Yoshua (gitar) ini mencoba untuk merangkum kembali berbagai kenangan manis sebelum Taman Ria diterjang bencana.  Termasuk ingatan-ingatan tentang kehangatan suasana di sana, keindahan pantai beserta sajian-sajian makanan sederhana seperti pisang goreng, mie rebus, kopi, dan lain sebagainya. Menurut penuturan pihak KB18, Taman Ria merupakan sebuah tempat nongkrong sekaligus hiburan yang terletak di bibir pantai teluk Palu. Tempat ini sangatlah dan padat pengunjung di masanya. Segala rupa penjajal makanan hingga kafe remang-remang adalah alternative menyenangkan di kala sore hingga malam hari.

“Menikmati hangatnya Mie rebus, pisang goreng, dan kopi susu sembari ditemani sejuknya angin pantai yang berhembus adalah sesuatu yang sangat berharga sekaligus menyenangkan saat itu.” Tulis dalam keterangan pers.

Memang, bencana alam adalah salah satu hal yang tak bisa tertebak, ia bisa datang datang kapan saja, dan ingatan-ingatan akan dampak yang terjadi selalu membekas diingatan kita semua. Terkhusus bagi KB18, ingatan-ingatan itu mereka tuangkan ke dalam musik agar bisa berdamai dengan kenangan tak menyenangkan itu. Dan tentu saja, jika diolah dengan baik kenangan itu bisa berubah wujud menjadi suatu hal yang bernilai.

“Bencana memang tidaklah menyenangkan, tapi bagaimana caranya kita sebagai penyintas bisa berdamai dengan hal tersebut. Melalui medium musik, duka bisa diramu menjadi sesuatu yang memiliki nilai kenangan yang sangat besar.” Lanjuntya

Menurut KB18, single yang ditulis oleh Aldy (drum) ini berdasarkan keisengan bernostalgia tentang memori masa lalu yang menyimpan banyak sekali kenangan yang pernah terjadi di sepanjang garis pantai Taman Ria. Seperti yang sudah disebutkan di atas, jika Taman Ria itu sendiri merupakan pusat rekreasi masyarakat Kota Palu yang sejak dulu digemari oleh hampir semua kalangan. Sayangnya, persis setelah bencana tsunami terjadi dan menghantam pusat rekreasi itu di tahun 2018, Taman Ria dan segala bentuk kesenangan yang ada di dalamnya berubah menjadi puing dan telah rata dengan tanah.

“Saat ini, Taman Ria mungkin tidak lagi seramai dan seindah dulu. tapi paling tidak, lewat lagu ini, Taman Ria tetap berkesan dan hidup di ingatan kita.” Pungkas Aldy.

Di wilayah proses, penggarapan single terbaru ini hampir sepenuhnya dilakukan secara mandiri oleh para personel KB18 di studio rumahan milik Moh. Ikbal. Selain personilm nomor materi musik ini juga melibatkan Eko (Lattersmil) yang turut mengisi beberapa instrumen.

Sedikit perkenalan. KB18 merupakan band yang dibentuk tahun 2012. Uniknya, nama band ini tercipta dari kebiasaan mereka berkumpul bersama di sebuah rumah teman yang beralamatkan di jalan H. Agus Salim no. 18, Kelurahan Kampung Baru. Yang kemudian mereka singkat menjadi KB18 (Kampung Baru no.18). Mengusung Rock sebagai warna dasar musik mereka, yang berpadu dengan beragam warna Punk, Alternatif, Blues, Progresif. Yang tentu saja melahirkan sebuah warna musik yang bertempo kencang, padat, dan menyenangkan. Sebelumnya mereka juga telah merilis satu single bertajuk “Narkotikam” yang dilepas pada akhir tahun 2021 lalu. Selain itu, sepanjang karirnya KB18 juga telah merilis sejumlah nomor tunggal seperti “Menatap Kosong” (2018), “Tancap Gas” (2016), dan mini album bertajuk “Caroline” (2013).

Kini nomor “Taman Ria” sudah bisa kalian dengarkan di berbagai kanal pemutar musik digital.

Teks: Dicki Lukmana
Visual: Arsip dari Bring Archive History (BAH)

 

SKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...

Keep Reading

Interpretasi Pendewasaan Bagi Prince Of Mercy

Terbentuk sejak 2011 silam di kota Palu, Prince Of Mercy lahir dengan membawa warna Pop Punk. Digawangi oleh Agri Sentanu (Bass), Abdul Kadir (Drum), Taufik Wahyudi (Gitar), dan Sadam Lilulembah...

Keep Reading

Kembali Dengan Single Experimental Setelah Setahun Beristirahat

Setelah dilanda pandemi covid-19, tahun 2023 sudah semestinya menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berpesta dan bersuka ria. Di sinilah momen ketika Alien Child kembali hadir dan menjadi yang...

Keep Reading

Luapan Emosi Cito Gakso Dalam "Punk Galore"

Setelah sukses dengan MS. MONDAINE dan BETTER DAYZ yang makin memantapkan karakter Cito Gakso sebagai seorang rapper, belum lama ini ia kembali merilis single terbarunya yang berjudul PUNK GALORE yang single ke-3...

Keep Reading