Karakter Shoegaze di Mini Album Perdana CAL

Usai memperkenalkan diri dengan nomor “Chemical” dan “Spending” dipermulaan tahun 2022 ini, CAL, project shoegaze dari Gilanghade akhirnya resmi melepas album mini perdananya yang bertajuk Anthracite Grey pada 20 Mei 2022 kemarin. Nama Anthracite Grey merupakan salah satu judu lagu yang tercantum di album tersebut.

Menurut Gilanghade, upaya untuk merangkum seluruh materi lagu ke dalam album mini ini merupakan suatu hal yang sudah ia pikirkan dengan matang.

“Saya sudah memikirkan semua konsep dan timeline rilisan CAL mulai dari single perdana sampai E.P perdana dengan sangat matang, aktivasi CAL selama setahun penuh sudah saya susun di timeline saya.” ujar Gilanghade.

Anthracite Grey sendiri berisi 5 nomor lagu, termasuk dua nomor yang sebelumnya sempat dirilis, yakni single perdana “Spending”, dan single kedua “Chemical”. Sementara materi teranyar lainnya adalah “Anthracite Grey” yang dikutip jadi judul E.P ini, lalu ada “Myself” yang menjadi intro/pembuka, dan “Sulfate” yang menjadi terk penutup.

Selain melepas album mini, CAL juga bakal menggelar sebuah pesta rilisan dalam pertunjukan tunggal untuk memperkenalkan materi album mininya ke khalayak lebih luas lagi. Pertunjukan tersebut bakal digelar pada hari Jumat tanggal 27 Mei 2022 di Melanger Les Spaces yang berada di Jl. H Wasid, Bandung.

Sedikit perkenalan. CAL sendiri merupakan proyek solo alter ego dari Gilanghade. CAL dibantu oleh Vian (Bass) dari Rounder, Biman (Gitar) dari Grief, dan Jordy (Drum) dari Saint Fiction sebagai pelengkap penuh dalam formasi band.

Di awal tahun 2022, CAL merilis single debut mereka yang berjudul “Spending” dan “Chemical” sebagai perkenalan kepada publik dan titik awal aktivasi di dunia musik, kemudian CAL melanjutkan karyanya dengan merilis E.P debut yang berjudul “Anthracite Grey” yang kini sudah bisa kalian simak di berbagai kanal pemutar musik streaming.

Teks: Dicki Lukmana
Visual: Arsip dari CAL

 

SKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...

Keep Reading

Interpretasi Pendewasaan Bagi Prince Of Mercy

Terbentuk sejak 2011 silam di kota Palu, Prince Of Mercy lahir dengan membawa warna Pop Punk. Digawangi oleh Agri Sentanu (Bass), Abdul Kadir (Drum), Taufik Wahyudi (Gitar), dan Sadam Lilulembah...

Keep Reading

Kembali Dengan Single Experimental Setelah Setahun Beristirahat

Setelah dilanda pandemi covid-19, tahun 2023 sudah semestinya menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berpesta dan bersuka ria. Di sinilah momen ketika Alien Child kembali hadir dan menjadi yang...

Keep Reading

Luapan Emosi Cito Gakso Dalam "Punk Galore"

Setelah sukses dengan MS. MONDAINE dan BETTER DAYZ yang makin memantapkan karakter Cito Gakso sebagai seorang rapper, belum lama ini ia kembali merilis single terbarunya yang berjudul PUNK GALORE yang single ke-3...

Keep Reading