- Music
Jon Kastella Tampil Lebih Bergairah dengan "Pengantar Bambu"
Setelah sekitar lima tahun dibawakan dipanggung-panggung tanpa masuk diskografi (setidaknya digital) Jon Kastella, akhirnya, “Pengantar Bambu” bisa didengarkan secara luas. Dalam versi yang baru ini, lagu tersebut dikemas dengan lebih bergairah dengan tempo yang lebih cepat, entakan gitar Jon yang lebih semangat, ditambah bebunyian gitar elektrik.
Lagu ini merupakan rangkuman Jon tentang kenyataan di tempat asalnya, Jatingangor, Kabupaten Sumedang. Di sana, jika beruntung, Anda akan menemukan beberapa orang berbondong-bondong mendorong gerobak berisi tumpukan bambu saat dini hari. Uniknya, mereka akan menempelkan obor kecil di bagian depan, nampaknya dulu digunakan untuk penerangan dan penanda kepada pengemudi jalan namun akhirnya dilakukan secara turun-temurun biarpun sekarang sudah ada berbagai penerangan portabel. Kebiasaan ini memang masih sering dikerjakan di beberapa daerah, kebetulan, termasuk Jatinangor.
“Kadang sendiri, kadang beriringan dengan atau tanpa alas kaki,” tulis siar pers yang diterima Tim Siasat Partikelir. “Semangat juang mereka telah menghidupi keluarganya hingga saat ini.”
“Jalani hidup dengan harapan pasti, demi tegapnya dua kaki berdiri,” simpul Jon tentang perjuangan hidup para pengantar bambu.
Di akhir, Jon mengingatkan pendengarnya untuk bersyukur tidak perlu melalui kelelahan para pengantar bambu.
“Betapa beruntung, betapa beruntungnya, betapa beruntung kita,” nyanyinya berulang kali.
Seperti dibahas sebelumnya, versi “Pengantar Bambu” ini memang lebih terdengar semangat dibanding versi-versi live yang biasa ditemukan di Youtube. Ini masuk akan melihat siapa orang di belakangnya. Ada Rekti Yoewono di sana. Pentolan The SIGIT dan Mooner ini merupakan produser sekaligus pengisi bas dan gitar elektrik di lagu ini.
Di sisi visual, Jon bekerja sama dengan Sams Gilang, menggunakan lambang obor yang jadi ciri khas para pengantar bambu.
Ini bisa jadi katalog ketiga digital Jon Kastella. Dua tahun lalu, Jon sempat merilis single berjudul “Cukup Lebih Bagiku”. Selain “Pengantar Bambu”, ia juga merilis nomor lain, “Tamasya Kota”, beberapa waktu lalu. Di nomor tersebut, ia bekerja sama dengan Pusakata (eks Payung Teduh) untuk mengisi vokal.
Selain itu, ia juga aktif bersama super group folk-nya, Syarikat Idola Remaja (SIR). Tahun lalu, mereka merilis “Mars Pengangguran” dan “Musafir Anthem”. SIR juga bekerja dengan Iwan Fals untuk lagu “Bagimu” dan mengisi salah satu trek di album Selamat Ulang Tahun milik Nadin Amizah, “Sorak Sorai”.
Teks: Abyan Nabilio
Visual: Arsip Jon Kasella/Asita Yulia
SKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...
Keep ReadingInterpretasi Pendewasaan Bagi Prince Of Mercy

Terbentuk sejak 2011 silam di kota Palu, Prince Of Mercy lahir dengan membawa warna Pop Punk. Digawangi oleh Agri Sentanu (Bass), Abdul Kadir (Drum), Taufik Wahyudi (Gitar), dan Sadam Lilulembah...
Keep ReadingKembali Dengan Single Experimental Setelah Setahun Beristirahat

Setelah dilanda pandemi covid-19, tahun 2023 sudah semestinya menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berpesta dan bersuka ria. Di sinilah momen ketika Alien Child kembali hadir dan menjadi yang...
Keep ReadingLuapan Emosi Cito Gakso Dalam "Punk Galore"

Setelah sukses dengan MS. MONDAINE dan BETTER DAYZ yang makin memantapkan karakter Cito Gakso sebagai seorang rapper, belum lama ini ia kembali merilis single terbarunya yang berjudul PUNK GALORE yang single ke-3...
Keep Reading