Jejak Langkah Glenn Fredly

Berbicara akan seni dan budaya, Indonesia punya banyak talenta yang bakat dan hasil kreasinya adalah sumber daya negeri yang potensial. Dari sekian banyak nama besar dari ranah seni salah satunya adalah Glenn Fredly. Berdarah Maluku, Glenn Fredly Deviano Latuihamallo lahir di Jakarta pada 30 September 1975. Sejak kecil ia memiliki minat dan ketertarikan yang besar akan musik khususnya menyanyi. Namun karir besarnya di musik tidak muncul dalam semalam. Perjalanannya untuk menembus industri musik tanah air dimulai dari bawah dengan mengikuti kontes yang diadakan Yayasan Musik Indonesia hingga Cipta Pesona Bintang RCTI. Usaha keras tak mengenal lelah sebagai usaha pembuktian diri untuk meraih cita-citanya.

Sebelum menjadi penyanyi solo seperti yang kita kenal sekarang, Glenn Fredly memulai karir profesionalnya di dunia tarik suara dengan menjadi vokalis dari band Funk Section pada tahun 1995 silam. Langkahnya sebagai seorang solois baru terayun pada tahun 1998 dengan album debut Glenn – dengan singel hits “Cukup Sudah” – yang dilepas dibawah payung label rekaman Sony Music Indonesia. Diikuti dengan album keduanya Kembali (2000) dengan nomer populer “Cinta Putih”. Karir solonya mulai melejit ketika Glenn merilis album ketiga Selamat Pagi, Dunia! dimana ia berduet dengan Audy di lagu “Terpesona”. Sesudahnya bersama Sony Music Indonesia, Glenn melepas Aku & Wanita (2006), Happy Sunday (2007), Private Collection (2010), Lovevolution (2010), Luka, Cinta & Merdeka (2012) dan sebuah album soundtrack OST Cinta Silver (2005) untuk film Cinta Silver. Glenn juga sempat merilis album musik rohani bertajuk Terang yang juga menampilkan duetnya bersama Edo Kondologit, Pasto dan Rio Febrian. Bersama rekannya, Tompi dan Sandhy Sondoro, Glenn Fredly membentuk Trio Lestari pada tahun 2011. Di tahun 2019 lalu, Glenn melepas album Romansa Ke Masa Depan (2019) yang menampilkan kolaborasinya dengan Yacko, Tantowi Yahya, Ariel Tatum, Ivan Nestorman dan Basudara Choir. Pengakuan atas pencapaiannya pun diraih dengan beberapa penghargaan AMI Awards dianugerahkan untuknya.

Bukan hanya bermain di ranah musik dan tarik suara, Glenn Fredly yang multi talenta pun adalah seorang produser dan sosok dibalik Musik Bagus yang mengangkat karir Gilbert Pohan, Tiara Degrasia dan Yura Yunita. Memasuki kancah film nasional dengan menjajal sebagai aktor di film Tanda Tanya (2011) dan juga produser untuk film Cahaya Dari Timur (2014), Filosofi Kopi (2015) dan Surat Dari Praha (2016).

Tidak berhenti disitu, Glenn pun punya kepedulian besar akan isu-isu sosial kemasyarakatan dan lingkungan. Dari terlibat dalam usaha untuk menghidupkan kembali studio rekaman Lokananta dengan Save Lokananta, mendukung gerakan penolakan reklamasi Teluk Benoa, isu tahanan politik Maluku hingga menggagas Konferensi Musik Indonesia. Dan yang pasti dia juga adalah sosok yang perannya tak bisa dianggap kecil dalam usaha rekonsiliasi pasca konflik sektarian di Ambon.

Sebagai individu Glenn Fredly adalah sosok yang akan meninggalkan kesan yang hangat bagi yang mengenalnya, tapi disatu sisi sebagai orang Timur ia juga adalah petarung yang tidak gampang menyerah. Jejak yang ditinggalkannya akan tercatat dalam sejarah, dan kenangan akan dirinya akan membekas di dalam lubuk hati yang terdalam. Selamat jalan, Bung.

Teks: Farid Amriansyah

Visual: Arsip foto Glenn Fredly

Sisi Organik Scaller Dalam "Noises & Clarity"

Kabar baik datang dari Scaller yang baru saja merilis live session (8/7/23) yang kemudian diberi tajuk “Noises & Clarity”. Dalam video ini, grup musik asal Jakarta tersebut tampil membawakan 5...

Keep Reading

Single Ketiga Eleanor Whisper Menggunakan Bahasa Prancis

Grup Eleanor Whisper asal kota Medan yang telah hijrah ke Jakarta sejak 2019 ini resmi merilis single ke-3 yang diberi tajuk “Pour Moi”. Trio Ferri (Vocal/ Guitar), Dennisa (Vocals) &...

Keep Reading

Sajian Spektakuler KIG Live!

Umumkan kehadirannya sebagai pemain baru pada industri konser musik Indonesia, KIG LIVE yang merupakan bagian dari One Hundred Percent (OHP) Group menggelar acara peluncuran resmi yang juga menampilkan diskusi menarik...

Keep Reading

Crushing Grief Gandeng Dochi Sadega Dalam Single Terbaru

Unit pop-punk dari Manado, Crushing Grief, menggandeng Dochi Sadega dari Pee Wee Gaskins, dalam single terbaru mereka yang diberi tajuk “Hard Rain“. Single ini merupakan salah satu lagu yang diambil dari EP...

Keep Reading