- Music
Jalan Batas Kota, Film Lama, dan Cerita Cinta, "Batas Kota"
Jalan Batas Kota menyomot 2/3 nama mereka di lagu terbaru. Single terbaru, “Batas Kota“, dirilis pada Jumat (10/9). Lagu tersebut merangkum soal permasalahan nostalgi, fragmen-fragmen duka di dalamnya, dan bagaimana fragmen itu bisa dianggap sebagai berkah.
“‘Batas Kota’ adalah lagu untuk mereka yang keluar percaya bahwa cinta tak bisa dibunuh gentar sekalipun nasib tak berpihak pada kita. Cinta adalah berkah yang usianya jauh lebih panjang dari usia kita sendiri,” beber Krisna (vokal, gitar) dalam keterangan pers.
“Dengan catatan kita rawat baik-baik di ingatan, biar tak lekas keriput. Kami juga bicara harapan di sana,” sambung Patralaringal (gitar utama).
“Batas Kota” merupakan single kedua Jalan Batas Kota setelah “Gadis Indie” (ketiga jika “Dimensi” yang direkam live masuk hitungan). Lagu ini masih menunjukkan sisi rock alternatif khas mereka, hasil paduan dari The Adams, Morfem, Rumah Sakit, Weezer, The Smashing Pumpkin, dan band-band sejenis yang jadi bahan dengaran.
Band asal Yogyakarta ini mengaku mengambil hikmah dari pandemi dalam penggarapan “Batas Kota”. Krisna (vokal,gitar), Patra (gitar), Ale (synth), Balung (drum), dan Abas (bas) mengaku di awal pagebluk di 2020, mereka banyak menonton film lama, seperti Gita Cinta dari SMA dan Cintaku di Rumah Susun.
“Adegan penutup Gita Cinta dari SMA sangat berkesan bagi kami. Galih mengejar terbenamnya matahari diiringi surat Ratna; ‘iringilah kepergianku dengan senyuman walau hatimu tidak demikian’. Dari sana tema lagu muncul, rasanya mencintai atau meninggalkan itu tidak,” kata Abas.
Proses pembuatan lagu ini lumayan lama. Krisna dan kawan-kawan butuh waktu satu setengah tahun untuk menyelesaikannya. Jika virus yang sudah jadi pandemi sudah bisa diambil hikmahnya, virus komputer malah mengambil data rekaman mereka. Alhasil, beberapa instrumen pun harus direkam ulang padahal sudah setengah jalan. Selain itu, sang gitaris, Patra, juga punya hobi menggonta-ganti gitar untuk menemukan karakter yang pas. Ini juga menambah kendala waktu Jalan Batas Kota.
Salah satu yang menarik dari band ini merupakan namanya. Jalan Batas Kota diambil dari tempat di mana para personel sering berkumpul.
“Ide itu muncul dari tempat di mana kita sering berkumpul. Dan juga memunculkan kesimpulan dari nama tersebut menjadi pendorong agar karya kita bisa sampai ke pendengar di batas wilayah, kota, ujung, pelosok manapun,” tulis band tersebut dalam profilnya.
Teks: Abyan Nabilio
Visual: Arsip Jalan Batas Kota
Warna Dan Formasi Baru Hailwave Dari Kancah Musik Aceh

Unit pop-punk dari Aceh, Hailwave, menawarkan warna, karakter, serta formasi barunya dengan single yang diberi tajuk “Out Of Reach”. Lagu yang menggambarkan percintaan remaja, menceritakan tentang seseorang yang berusaha menemukan...
Keep ReadingGAC Kembali Dengan Semangat Baru

Terhitung nyaris empat tahun grup vokal yang diinisiasi oleh Gamaliél, Audrey, dan Cantika ini mengumumkan vakum dari industri musik Indonesia untuk rehat dan mengeksplorasi diri, serta merilis proyek solo mereka...
Keep ReadingSemarak Festival & Konferensi Evoria 2023!

Kabar gembira! Memeriahkan Hari Musik Nasional yang akan jatuh pada 9 Maret mendatang, Diplomat Evo berkolaborasi dengan M Bloc Entertainment dan Alive Indonesia akan menyelenggarakan Evoria Festival & Conference 2023....
Keep ReadingSKJ'94 Kembali Menghentak Lantai Dansa

Penamaan genre musik rasanya sudah menjadi hal umum sekarang ini. Sama seperti grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia era 2000 awal yang mengkategorikan musiknya sendiri ke...
Keep Reading